Dia tehenti di depan sebuah took bunga yang berbentuk kaca. Semuanya terlihat jelas bahkan lowongan pekerjaan perangkai bunga yang tertempel di depan toko itu. Padahal pagi ini dia harus pergi kuliah untuk yang pertama kalinya. Yuki berniat untuk mencari kerja part time, lumayan untuk menambah pemasukan. Tapi Ryu tak boleh tahu, dia pasti ngomel2 seharian.
"Baiklah sepulang dari kampus nanti aku harus mampir kesini." Tekadnya
Yuki terlihat sangat ceria membuat wajah asianya bertambah manis, siapapun yang melihat pasti suka. Pakaian yang ia pakai sangat cocok, rok bebas selutut dan baju casual lengan pendek warna putih. Suasana putih ini sangat terlihat pada Yuki. Kesan pertama harus bagus, itu mottonya. Kecuali tas yang ia pakai, warnanya biru muda. Rambutnya ia ikat, hanya diambil bagian kiri dan kanan.sedangkan yang lain tergerai membuat poni lembutnya terlihat ke sebelah kanan.
"Wah___ramai juga pagi ini," gumamnya lirih
Baru berjalan dua langkah di koridor pertama, tiba-tiba___
BRAAAKKK!!!
"Owh!." Pekik Yuki, "I'm sorry. I didn't see you, sorry"
Yuki menolong orang yang ditabraknya mengambil buku-buku yang berjatuhan di lantai, dia berkacamata terlihat culun,
"That okey. Sudah biasa"
BIASA???? Apa maksudnya? Pikir Yuki. Orang ditabrak kok biasa, aneh.
"Maaf ya? Tadi aku tak lihat"
Cowok itu berusaha menyeimbangkan tangannya yang penuh buku. Yuki jadi risih.
"Biar kubantu."
"Tak usah, aku bisa sendiri."
"Yakin?? Sebanyak ini___"
"Ya. Tanganku lihai...."
DUBRAAAK!!! Bersamaan kata-kata itu,buku-buku tebal di tangannya berjatuhan tak karuan lagi.
Yuki menggigit bibirnya sambil melirik cowok itu. Cowok itu langsung garuk-garuk kepala menyadari kalau ia ceroboh.
"Ups!."
Yuki langsung tertawa membuat cowo itu juga tertawa.
"Lihai?." Kata Yuki sembari membungkuk mengambil separuh buku, "ada –ada aja .Sini biar aku bantu, orang itu tak bisa hisup tanpa orang lain. Untuk apa ada filosofi ___Manusia adalah Zoom Politicon."
Yuki mengangkat separuh buku dari cowo itu. Mereka berjalan menyusuri koridor.
"Terima kasih. Murid baru ya?."
"Iya, ko tahu?."
"Jangan salah, aku ini pakarnya semua identitas mahasiswa. Dari siswa lama, siswa pindahan, siswa bermasalah,siswa popular bahkan murid baru bisa terkopi jelas di otakku."
"Wauuuw__hebat sekali, kau pasti seperti computer. Semua data ada di kepalamu. Aku saja bisa lupa pada teman sekelasku dalam beberapa bulan, apalagi yang baru kulihat."
"Itulah gunanya otakku, apa saja yang ingin kau tanyakan aku siap manerimanya."
Yuki mengangkat alisnya, "Okey. Tempat apa yang ingin kita tuju sekarang?"
"Ooh__perpus. Aku mau mengembalikan buku-buku ini."
"Kau pinjam sebanyak ini?"
"Bukan, kelasku.Aku Cuma bertugas mengembalikan."
Yuki ber-o ria. Setelah sampai ia menyerahkan semua buku pada Librarian yang bertugas. Yuki dan cowok itu kembali melangkah di koridor pertama,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.