Anne menendang tulang kering Trevor membuat laki-laki itu meringis dan melepaskan pelukannya dari gadis itu.
"Apa yang kau lakukan?!" Trevor menggeram.
"Rasakan itu! Kau pikir kau bisa memerintahku sesukamu!" decih Anne sembari menghapus sisa air mata yang membasahi pipinya.
"Kau!" jerit Trevor kesal ketika Anne berlalu meninggalkannya setelah mengejek Trevor.
Hendric dan Roger hanya menggeleng dan terkekeh melihat tingkah cucu mereka. Ya, hal tersebut benar-benar membuat mereka yakin untuk mewujudkan janji yang perlah mereka buat di masa lampau, janji untuk menyatukan keluarga mereka.
***
Di Ruang VVIP 01, Phantom Medical Centre.
"Josh, kau baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu? Yang mana yang sakit?" tuntut Anne kepada Josh setelah akhirnya dokter selesai menangani keadaan Josh dan mengizinkan keluarga untuk masuk.
"Aku baik-baik saja Anne. Jangan khawatir, oke?" ujar Josh lemah, berusaha meyakinkan adiknya itu.
"Apanya yang baik-baik saja! Kau pingsan dan membuatku sangat ketakutan, kalau sakit kau seharusnya bicara padaku, bodoh!" bentak Anne kesal.
"Anne, jangan berisik. Kau mengganggu istirahat Kakakmu," ujar Lizzy berusaha menenangkan putrinya.
"Tapi Mother, dia tidak akan mendengarkanku jika aku bicara baik-baik." keluh Anne kesal.
"Marianne, tidak perlu khawatir oke? Kita akan memberinya pelajaran setelah dia keluar dari rumah sakit, setuju?" bujuk Jade pada adik kesayangannya itu.
Anne mengangguk antusias menyetujui usulan Kakak laki-laki nomor 2nya itu, sementara Josh hanya terkekeh pelan melihat tingkah adik-adiknya itu.
'Keputusan yang sangat tepat.' batin Josh ketika menatap keluarganya yang sudah terlibat dalam perbincangan lainnya.
Rue melihat Josh dan menghela nafas lega, ketika ia mendengar kabar dari para maid bahwa Josh masuk rumah sakit berhasil membuatnya panik dan kalap di saat yang bersamaan, untung saja ia masih bisa menggunakan akal sehatnya dan memilih untuk pergi bersama dengan sopirnya.
"Dia baik-baik saja, Sayang." ujar Delia menenangkan putrinya. Rue menoleh ke arah Delia, ia tersenyum kecut. Ya, hanya Ibunya saja yang mengetahui perasaannya pada Josh yang sejak lama ia pendam.
***
Josh masih dirawat di rumah sakit meski laki-laki itu berkali-kali berkeras untuk pulang. Alhasil dengan ancaman Anne bahwa ia tidak akan membantu di perusahaan jika Josh memaksa untuk pulang yang berhasil menghentikan Josh.
Anne mengernyit tak suka saat ini ia sedang berada di lantai teratas Phantom House—sebutan yang paling mudah untuk perusahaan milik keluarga Phantomhive. Di hadapannya duduk seorang wanita yang menatap Anne dengan rasa tak suka yang sama. Sementara itu, Ryan hanya bisa menghela nafas melihat tingkah putrinya dan juga keponakannya itu. Anne dan Alexa.
"Berhenti menatapku!" decih Alexa kesal.
"Well, hal serupa juga berlaku untukmu Storm." balas Anne tak peduli dengan kehadiran Ryan di ruangan tersebut. Keberadaan Alexa di sana benar-benar hal yang sangat buruk.
"Ladies, calm down okay? I just want to say 'hi' to my lovely niece. Why both of you make this tense atmosphere?" tanya Ryan berusaha menengahi.
"I just don't like her, Daddy!" keluh Alexa manja.
"Same as you, Storm." balas Anne dengan nada malas.
"Kalian tidak seharusnya seperti ini, proyek ini akan membuat kalian berdua terlibat dalam waktu yang panjang." ujar Ryan.
"Lebih baik aku kembali ke Hollywood dan menikmati hari tenangku bersama Mommy!" ujar Alexa kemudian.
"Itu keputusan yang terbaik yang pernah ada di otakmu, Storm." ujar Anne dengan nada mengejek.
"Okay, stop! I don't want to hear any of these shits. You, Alexa. You have to take your responsibility, you're asking me to let you join as the lead actress or else you'll never get any other jobs, and Anne... you better to handle this job seriously before I call Jade and make him stay with you 24/7." ancam Ryan membeberkan masing-masing kelemahan Alexa dan Anne.
"Oke, Uncle. Senang bekerja sama dengan Anda, Miss Storm." ujar Anne dengan nada profesional.
Alexa berdecak kesal, "senang bekerja sama dengan Anda, Miss Phantomhive."
"Lady, not Miss. Just telling you," sindir Anne membuat Alexa menggerutu sebal.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Self-centred Lady and Arrogant Butler [HIATUS]
RomanceMarianne J. Phantomhive. Seorang Nona Muda di sebuah Manor House keluarga terpandang di Inggris, Phantomhive. Ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari keluarganya. Ia tumbuh menjadi seorang Lady yang penuh dengan rasa percaya diri, egois, kekan...