Musim liburan seperti ini lebih enak untuk menghabiskan waktu bersama teman -teman. Rencananya aku dan temanku akan berlibur ke hutan yang berada di pulau seberang. Disana tidak hanya sekedar berlibur tapi kami akan mendapatkan berbagai pengalaman seperti berkebun, pelatihan memasak, pelatihan militer, dan juga pelatihan menjahit. Karena temanku begitu sibuk mungkin aku akan pergi duluan ke lokasi itu. Besok temanku akan menyusul beseratakan barang bawaan mereka untuk menginap dalam satu minggu.
***
Pagi ini aku sudah bersiap dengan style khas ku. Yaitu setelan baju kaos putih, celana coklat pendek selutut, dan rompi coklat yang terbuat dari canvas . baru saja akan keluar kamar aku melupakan ponselku. "Ya ampun bagaimana bisa aku melupakan benda berharga ini?". Ya bukan Kevin namanya jika tidak pelupa. "Hihihi..." kekehku.
Waktu menunjukan pukul sembilan tepat. Aku sudah berada di stasiun kereta api. Banyak sekali orang orang yang menaiki kereta pagi ini. Seorang ibu yang membawa anaknya, seorang lelaki tua paruh baya yang menggendong tas besarnya, seorang pemuda berkacamata dengan tas selempangnya tampak berlalu lalang di stasiun ini.
Tak lama kereta datang. Aku mulai memasuki pintu gerbong pertama. Orang-orang disekitar begitu tertib memasuki kereta ini.
Diperjalanan aku sesekali menatap jendela. Saking cepatnya kereta ini melaju, membuat pemandangan diluar dijendela sudah tak berbentuk lagi.
***
Singkat ceritaKetika aku disambut oleh para pelatih hebat disana. Seorang wanita mengenakan pakaian pelayan, seorang pemuda tampan berambut pirang lengkap dengan pakaian militer, seorang bapak tua dengan pakaian kungfu yang berdiri dihadapanku sekarang. Aku langsung diantarkan ke barak yang akan aku tempati seminggu kedepan. Setelah itu tak disangka ternyata bapak tua yang mengenakan baju kungfu dia adalah seorang juru masak. Dia mempersilahkan ku untuk segera makan sore. Karena perut ku sudah tak bisa diajak berkompromi. Dimeja panjang aku tengah duduk memandangi berbagai rangkaian menu makanan khas asia tertata rapi. Bau yang menggoda membuatnya ingin segera disantap. Tanpa berfikir panjang aku segera menyantapnya.
*** singkat cerita
Bapak paruh baya berbaju kungfu itu menyediakan malam untukku di meja makan sebelah kasurku tanpa mengatakan sepatah katapun, mungkin dia tidak suka bebasa-basi.Malam ini begitu terasa dingin, posisi barak yang berada di tengah-tengah hutan ini tidak memungkinkan untuk mencari kehangatan. Mungkin kedatangan temanku besok akan membuatku hangat di malam berikutnya.
***
Keesokan harinya temanku Jordy, Hansen, Thalia, Selly dan Diana mengatakan padaku bahwa malam nanti akan mengadakan api unggun dan akan mengolah beberapa daging buruan bakar dan marshmallow beserta coklat panas buatan Diana, si jago masak diantara kami.Hari ini benar-benar sibuk banyak sekali yang kami pelajari. Seperti menjahit, memasak, olahraga ala militer,berkebun dan juga memanah.
Tak terasa hari begitu cepat menjadi gelap, aku dan temanku seperti biasa menjalani aktivitas anak muda yang bernyanyi dimalam hari, selfie, Dan kegiatan lainnya. Sementara itu beberapa anak perempuan sedang membuat makanan. Anak perempuan itu entah apa yang ada dipikirannya apakah mereka tak senang diam disini untuk bernyanyi tapi mereka malah memilih memasak. Tapi bagus deh perutku Sudah tak sabar lagi menyantap semua makanan itu.
"Makanaaaan suuuudah siaaaaaap!" Salah satu dari wanita itu bersenandung sambil meletakkan makanan di dekatku. Tapi dengan hidangan yang kini sudah tersedia di dekatku bukan berarti aku bisa langsung menyantapnya, para wanita menyebalkan itu sibuk mengambil gambar dari moment ini. Kalau begini aku bisa mati kelaparan.
Malam berlalu begitu cepat larut, semakin larut semakin pula aku dan temanku bertahan untuk tidak tidur. Lagu api unggun semakin keras dinyanyikan, camilan malam semakin banyak dan membuat kami tidak sanggup tidur dalam keadaan kenyang begini.Semakin larut semakin kejadian janggal terjadi, pelatih tak ada yang keluar satupun untuk membimbing kami. Bahkan juru masak pun tak memasakkan makan malam untuk kami. Para wanita sudah tidur pulas di barak. Tapi untuk kaum lelaki pantang untuk tidur. Dengan laga sok jagoan, kami memilih tidak tidur untuk menjaga para wanita itu. Beberapa lagu kami nyanyikan, beberapa bungkus snack kami sikat, beberapa cangkir kopi kami habiskan. Tapi manusia hanyalah manusia kami tertidur dan tidak sadarkan diri.
***
Dughh dughhh...
Kreeeessssssek....
Kressssssek...Suara bising itu membangunkanku. Perlahan aku membuka mataku yang lengket ini dan segera menghampiri dumber suara aneh yang menggangguku. Aku berjalan membuka pintu. Mataku tertju pada semak-semak yabg berasa tak ja uh dari pintu barakku dan akupun berjalan cepat menuju semak-semak itu dan ternyata apa yang mataku tangkap...
Dia... Dia...adalah pelatih barak kami, dia sedang sibuk di pojok semak-semak seperti sedang memukul sesuatu. Perlahan aku berjalan mendekatinya dan aku melihat nya sedang memutilasi wanita yang mengenakan pakaian santai untuk tidur yang tak main itu adalah Thalia. Awalnya aku begitu tidak percaya, tapi atas apa yang aku lihat sekarang ini nyata. Aku tak kuat melihat semua ini bebauan darah dari tubuh Thalia mulai tercium. Aku begitu kaget, ingin rasanya berteriak namun seusaha mungkin aku tak membuat suara yang mengagetkan pelatih itu. Dengan sigap aku berlari menuju barakku dimana aku akan menceritakan semuanya pada temanku. Tapi sepertinya ini tidak akan berhasil,karena semua temanku sudah terkapar kaku dengan bagian tubuh terpisah berbaring di lantai barak begitu pula dengan teman perempuanku. Aku benar-benar kurang percaya, bagaimana bisa dalam waktu sekejap ini semua ini terjadi. Padahal aku naru saja keluar dari barak lima menit yang lalu.
Berbagai jenis cabikkan terlihat berbeda terutama Diana wanita yang sempat aku incari kini terbaring kaku terdapat pisau tertancap di atas jidat nya dan bercak darah dibajunya. Dengan sigap aku memeluknya dan memendam rasa menyesal karena sampai saat ini Diana tak tau isi hatiku padanya. Diana yang ku kenal dan yang aku incar kini sudah mati. Aku yang kini hanya bisa memeluknya erat dengan baju bersimbah darah milik Thalia yang sedikit terkena bajuku.
Aku ingin sekali membalas semua ini...
Aku akan berlari mencari pertolongan...
Sassing...
Pisau tajam bernoda darah segar berada dileherku sehingga leherku ini sedikit tersayat. Pelatih berbadan tegap dan besar itu menatapku sinis dengan tawa jahatnya itu seolah akan segera menyekapku. Aku sontak terdiam tak bergerak,takut pisau itu akan menyayat leherku lebih dalam lagi. Mataku terpejam dan aku tak tahu kenapa ini terjadi disaat seperti ini.
***
Sinar matahari yang masuk lewat jendela ini menyilaukan mataku yang masih terpejam. Aku terbagun dan merasakan badanku begitu remuk. Aku cepat memegang wajahku dan menamparkan diri berharap semua ini hanyalah mimpi. Tapi ini nyata, pipiku ini memerah dan sakit akibat tamparanku tadi.
"Aku selamat?" Gumamku. Tapi aneh sekali padahal jelas-jelas malam itu pelatih gila akan segera mengambil nyawaku.
Tapi kok... Seluruh tubuhku terpasung. Beberapa rantai mengikat kakiku dan kayu khusus terpasang di dekat mata kaki dan leherku.Apakah ini akan terjadi lagi ? Apa ini apa ini?....
Aku begitu panik ingin rasanya segera kabur dan menyelamatkan teman-temanku.
Tiba-Tiba pelatih dengan baju tentara lengkap itu menghampiri ku dan tersenyum padaku seraya mengusapkan tangannya di rambutku.
***
Haii haii haiiSebelumnya makasih yang selalu baca cerita aku ini. Dan maaf ga selalu balas komentar kalian. Aku aja ini baru buka HP lagi.
Cerita aku aneh ga sih ? Maaf ya author ini emang kurang baca buku jadi bahasanya juga kaku dan yah begitu laah.
Maaf juga aku jarang muncul dan nge publish cerita ini. Bukan ga niat atau aku author jahat. Pliss aku lagi ujian, minggu depan aku mau UN. Jadi insyaalah setelah aku UN bakal seeing publish cerita misteri ini. Maaf makin ngaco cerita buatanku, karena emang aku kaku nulis. Hehehhe
Salam
TiaafathoJawaban part 19 : Mono itu roh yang terjebak di tubuh beruang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Riddle
Mystery / Thriller(#114 in Mistery / thriller 290317) (#102 in Mistery/thriller 290317) (#82 in Mystery/Thriller 140617) (#35 in Mystery/Thriller 160617) Ayo temukan jawaban dari cerita teka-teki ini! Riddle merupakan sebuah cerita teka-teki yang Sedikit mengajak ota...