"Fyuuuhh,hari ini sangat melelahkan ya?" Sahut temanku nadin yang sibuk menalikan tali sepatunya.
"Iya rasanya aku sangat lelah apalagi mendengar ocehan kakak kelas brengsek itu " Keluhku pada temanku Nadin.
"Ya... namanya juga ospek." Cetus nadin yang bersiap pergi.
Nadin pun pergi menaiki angkutan umum seraya melambaikan tangannya padaku.
Hmmm.. Siang ini ibu masak apa yaa ?
Krrk krrk...Akhirnya udah dirumah juga.
Aku membuka pintu.
" tadaimaaaa!" teriakku dengan semangat membuka sepatuku.
"Hmmmmm... Wangi apa ini ?" tercium semerbak masakan khas indonesia dengan wangi rempah-rempah racikkan ala ibu.
Kruuk krauuk....
Karena perutku sudah menjerit-jerit, aku segera berlari kearah sumber semerbak mewangi masakan ibu.
"Hmmmmm, wangi .... Masak apa bu? " Tanyaku seraya terus menerus mencium semerbak dari asap kepul masakan ibu.
"Ohh, ini masak sup asparagus." Jawab ibu singkat seraya memasukan berbagai macam bumbu dan rempah-rempah.
Ibu segera menyiapkannya dimeja makan.
"Yuk... Makan !" Sahut ibuku seraya duduk dan menyeruput sedikit sup asparagus yang panas itu.
"Yuk !" Jawabku singkat sambil masih mengamati sup buatan ibu dibarengi rasa penasaran karena wangi nya sangat enak.
Tiing nong...
Mendengar suara bel, aku segera mengurungkan niatku untuk menyeruput supku dan segera membukakan pintu .
Ibu hanya melanjutkan makannya.
Kreek...
Aku langsung membuka pintu perlahan.
Dengan refleks aku membelalakkan mataku ketika menatap seseorang yang berdiri tepat dihadapanku
lutut ku lemas, Dan seketika kerungatku menjadi dingin sedingin es di Antartika.
Aku melihat ibuku. Ya, ibu asli ku.
Lalu, siapa yang tadi makan siang bersamaku ?
Dengan cepat aku menoleh kearah dapur yang jaraknya dua meter dari tempatku berdiri.
Wanita yang menyerupai ibuku tadi berubah menjadi sesosok makhluk seram dan berekor, berkuku panjang, berkulit hitam, mengenakan pakaian aneh dengan celemek putih penuh cipratan darah seakan-akan ia baru saja mencincang daging dirumah jagal. Dia melihatku seraya menampakkan senyuman menyeringai dibibirnya yang selebar tiga puluh sentimeter itu.
Aku terdiam sambil melihat ibuku. Tiba- tiba tubuhku tidak bisa bergerak membeku, tenggelam didalam tatapan matanya yang dingin itu. Aku dan ibuku tak bisa berbuat apa- apa.
Kami hanya menunggu detik-detik akhir kehidupan kami.
~~~~~
Haii haii haii
Mutia balik lagi nihh. Untuk beberapa episode kedepan bakalan nampilin beberapa creepypasta. Sambil mikirin ide baru buat riddle nya oke okee .Kalian, promisiin cerita kalian dong nanti aku mampir dehh plus vomment .
Jangan lupa vote and comment nya guys,
Salam,😊
Tiaafatho
Jawaban part 8 : Sebenarnya ini lebih ngarah ke creepy pasta jadi si kembarannya itu psycho-- Anne. si Aku ini terjebak dan berada diposisi serba salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Riddle
Mystery / Thriller(#114 in Mistery / thriller 290317) (#102 in Mistery/thriller 290317) (#82 in Mystery/Thriller 140617) (#35 in Mystery/Thriller 160617) Ayo temukan jawaban dari cerita teka-teki ini! Riddle merupakan sebuah cerita teka-teki yang Sedikit mengajak ota...