Is That You?

4.8K 333 2
                                    

Syeefa berjalan dikoridor rumah sakit dengan Statescop yang menggantung dilehernya. sesekali ia tersenyum saat mendapat sapaan dari para perawat yang berpapasan dengannya.

Hari ini, adalah hari pertamanya bekerja Dirumah Sakit dijakarta. Lumayan lah, para dokter, perawat, prof dan Staff rumah sakit ini menyambutnya dengan hangat.

Ia jadi teringat saat pertama kali ia menyandang status sebagai dokter di Turki....

Tangan Syeefa terangkat, menyentuh Gagang pintu dan mendorongnya pelan. Ketika pintu sudah terbuka ia melangkah kan kakinya masuk lalu menutup pintu itu kembali.

Ia melangkah ke meja kerjanya, dan mendudukkan bokongnya di kursi kerjanya.

Tangannya mengambil beberapa map berwarna kuning yang berisikan data-data pasien yang sudah diSetor oleh perawat yang di tugaskan untuk membantunya selama bekerja di Rumah sakit ini.

Ia membuka salah satu map tersebut, dan tertera bahwa pasien seorang lelaki. Ia jadi bingung, selama bekerja di Turki saat memeriksa kaum Adam, ia selalu waspada agar tangannya tidak melenceng. Lagian jika hanya memeriksa tidak akan sampai bersentuhan Insha Allah, itulah gunanya ada perawat yang ditugaskan untuk membantu dan mengambil alih tugas seorang dokter apabila tugasnya tidak susah. Kalau hanya untuk men-tensi pasien, bukanlah hal yang rumit bukan?

"Dokter, Ini data beberapa pasien yang baru datang" Ucap salah seorang perawat yang baru saja memasuki ruangan kerja Syeefa.

Ruangan dokter memang digabung bersama perawat, selain itu untuk memudahkan ruangan dokter juga dijadikan tempat pemeriksaan pasien. Hanya tempat untuk mengecek masalah kesehatan, dan konsultasi sebagaimana pasien.pada Umumnya. Namun ruangan Bedah terpisah dari Ruangan Dokter.

Perawat yang membantu Syeefa ada 4, dua laki dan dua perempuan. Perawat laki-laki mengurus pasien laki-laki dan perawat perempuan mengurus pasien perempuan. Semuanya dilakukan, agar tidak Ber Ikhtilat.

"Iya. Letakkan saja disini. Terimakasih" Ucap Syeefa diiringi dengan senyuman manisnya. Tangannya membuka kembali map yang lebih dulu berada diatas mejanya. Sesekali ia mengelus pelan Perut buncitnya.

Beberapa menit kemudian, Syeefa berdiri lalu berjalan kearah lemari yang tak jauh dari meja kerjanya. Ia membuka pelan sebuah dos yang berisikan Masker. Ia mengambil satu buah masker yang mempunyai tali dibagian setiap ujung masker. Tali diujung bagian bawah, ia selipkan dibawah telinganya lalu ia ikat dibelakang kepalanya bagian bawah. Sedang kan tali diujung bagian tas masker ia ia biarkan mennggantung.

"Sus, ini map nya. pasien sudah bisa dipanggil untuk melakukan pemeriksaan." Ucap Syeefa, Sambil memeberikan map kuning tadi yang berisikan data-data pasien, yang sudah ia cek tadi.

"Baik Dok, Suster itu pun mengambil map lalu menyebut bertahab pasien yang akan melakukan pemeriksaan.

___________________

"Gawat, Van! Gawat.." seorang Wanita bertubuh Bak Model Profesional berlari mengelilingi seorang pria yang sedang duduk disebuah Kursi didalam Cafe. wanita itu mendudukkan bokongnya dikursi yg tepat berada didepan pria itu. Wanita itu duduk tergesa-gesa dengan nafas yang tersengal-sengal akibat berlari.

"Maksud kamu apa sih beb?" Tanya laki-laki itu dengan kening yang berkerut.

"Kafkah, Kafkah udah tau kalo aku cuman Manfaatin dia." Ucap wanita itu, yah siapa lagi kalo bukan Jasmine.

"Apa?, kenapa, kenapa dia bisa tau sih?" Tanya lelaki ini, yang disebut Van Jasmine.

"Aku tidak tau, tapi dia sudah menyuruh orangnya untuk mencari tau siapa dirimu aku tak sengaja mendengar pembicaraannya dengan seseorang Ditelefon tadi." Ucap Jasmine

"Memangnya dia pernah bertemu denganku? Tidak kan?" Tanya Van atau yang lebih dikenal sebagai Ivan

"Tidak tau, tapi mungkin dia melihat mu ke Appartementku." Ucap Syeefa sambil menggelengkan pelan kepalanya.

"Hhh.. ok ok, Rupanya dia ingin bermain-main denganku." Ucap.Ivan disertai Seringaian iblisnya.

sesaat diam, lalu matanya membulat.

"Ke Appartement mu?? Apakah dia sempat mendengar pembicaraan kita didalam kamar?" Tanya Ivan.

"Tidak, Dikamarku kan Kedap suara." Ucap Syeefa, tangannya terurul mengambil Jus Ivan lalu menyeruputnya pelan.

"Pokoknya kita tetap harus berusaha untuk membuat dia Hancur-sehancurnya.!" Ucap Ivan sambil menyeringai

__________

Pagi ini, Kafkah melangkah kan Kakinya memasuki ruang kerjanya. Tadi ia mendapat Telefon, dari orang suruhannya bahwa Jasmine dan pria itu telah menyusun rencana untuk menghancurkannya.

'Berani Juga mereka' pikir Kafkah.

Kafkah juga sudah mendapat info tentang siapa pria itu,.pria.itu adalah Ivan!. Ivan Fernandez musuh bebuyutannya selama SMA.

Tokk....Tokkk...Tokk

"Masuk"Ucap Kafkah.

"Permisi pak, hari ini jadwal bapak bertemu dengan Client di Restoran Melati dekat Rumah sakit Peduli Kasih." Ucap Sekretaris Kafkah.

"Baik, jadi kapan kita berangkat?" Tanya Kafkah

"Sekarang juga Pak, kita masih punya waktu sebanyak 29 menit, dimulai dari sekarang." Ucap Sekertaris itu.

"Baiklah, Siapkan Semuanya." Ucap Kafkah, lalu mengambil Handponnya dan memasukkannnya disaku jasnya.
____________

Restoran Melati.

"Selamat datang Mr. Jovanka dan Mrs. ......"Kening Kafkah berkerut.

"Ah, Johnson Sir" ucap Sekertaris dari Mr. Jovanka

"Ah, ya." Ucap Kafkah lalu tersenyum Kikuk

Mr. Jovanka terkekeh

"Jadi, kita langsung saja atau mau memesan makan terlebih dahulu?" Tanya Mr. Jovanka

"Hm. Terserah bapak saja" ucap Kafkah. Mr. Jovanka hanya mengagguk lalu tangannya terangkat keudara dan mulai melambai.

____________

"Ah, senang bekerja sama dengan mu Mr...."

"Kafkah saja pak." Ucap Kafkah, ia memang tidak suka disebutkan nama marganya.

"Oky, senang bekerja sama dengan mu pak Kafkah. Semoga kita bisa menjadi Rekan Bisnis yang baik." Ucap Mr. Jovanka lalu, berdiru dan menjabat tangan Kafkah. Seusai berjabat tangan, Mr. Jovanka melangkahkan kakinya dan sekertarisnya ke arah pintu dan keluar dari Kawasan Restoran Melati.

Tangan Kafkah mulai menjangkau Kopinya dan menyesapnya pelan.

"Pak, saya izin ke toilet sebentar" ucap Sekertaris Kafkah. Kafkah hanya mengangguk dan menyandarkan punggunya kesandaran kursi yang didudukinya.

Kafkah mengedarkan pandanganya. Dan.

Itu..... Itu Syeefa

Dan Perutnya.???

__________

To Be Continue

Alhamdulillah, sudah Di publish lagi 1 partnya :)
Mudah-mudahan suka yah.

vote !!

Mate Is Not Going Anywhere  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang