prolog

44 6 2
                                    


"Sudah gue bilang dari awal gue benci pembohong!" Bentak seorang gadis pupil matanya cokelat bening, mata sejuk itu kini memerah memendam amarah yang kian membuncah, dadanya terasa sesak. Kedua tangan mungilnya terkepal dengan kuat.

"Tapi lo harus dengerin penjelasan gue!" Bentak lawan bicaranya. Tak ada sedikit rasa takut melainkan rasa sayang melalui tatapan matanya.

"Gue gak butuh" ucap gadis pupil mata cokelat itu. Beranjak pergi meninggalkan lawan bicaranya yang kini menatap nanar kearahnya.

Karena hati ini tak memiliki penahan yang kuat.
Rapuh dan mudah kecewa.
Jadi jangan mengharapkan aku tetap tinggal
setelah luka yang kau tabur membuatku jauh.

.
.
.

Salam kenal dan happy ready

AlsarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang