Chapter 4

25 3 0
                                    

Alsar pov

Beberapa chat masuk di grup "fans alsar" buatanku.

Vina: woy nyet lo dimana?!

Rinda: belakangan ini hobynya bolos ya?

Lala: eh vin si al rambutnya di potong?

Vina: ngak tau gue, dari pagi gue gak lihat batang idungnya sama sekali.

Alsar: kampret lo vin!, idung mancung gini di bilang batangan!

Rinda: nah dia nongol juga, abis kemana neng? Mangkal? Hahahaha

Alsar: cabe cabean lo.

Lala: yah cabe cabean lagi saling ngehina. Hahah #tertawa nista

Alsar: gak lucu

Rinda: gak lucu (2)

Vina: lo sekarang dimana?

Alsar: gue?

Rinda: gue? (2)

Lala: gue? (3)

Vina: lo nyet!!

Alsar: gue di kantin kelas x

Aku memasukan handphone ke dalam saku rok. Satu suap baso berhasil ku kunyah, sekolah hari ini banyak menguras tenaga. Udah habis dipukulin dilanjutkan sama aksi kejar kejaran. Udah mirip film india aja, oke aku terima kalau yang ngejar semua temanku. Lah ini guru juga pada ngejar, kan gak etis.

Tapi syukurlah aku bisa selamat, caranya? Manjat pohon mangga yang dekat perpustakaan. Sekalian deh makan buah mangga, lezat.
Sekira udah aman aku langsung turun dan segera bergegas ke kantin kelas x, lagian masih ada beberapa menit lagi waktu istirahat.

Alhasil sekarang aku disini, menikmati makananku. Tak lama kemudian seorang siswi menghampiriku, dilihat dari beat kelasnya sudah ketebak dia kelas x.

"Permisi, kak alsar kan?" Sapanya sopan ia tersenyum. Pasti nih cewek pintar plus tidak patut di curigai.
"Tadinya aku mau ke kelas kakak eh ternyata ketemu disini" ralat. Dia patut di curigai.

"Iya, ada apa ya?" Tanyaku balik memasang senyum terpaksa, kok firasatku gak enak.

"Kakak di panggil sama kepala sekolah" ungkapnya padaku.

"Ada apa ya?" Bodoh. Kenapa harus kalimat ini sih yang keluar dari bibirku.

"Aku gak tau, tapi katanya di tunggu sekarang" sisiwi itu pamit pergi, aku tak merespon. Beberapa hal sedang berputar di otakku, mencoba menebak apa yang akan di sampaikan kepala sekolah itu.

"Nasi sudah menjadi bubur, buburnya sudah ku makan. Ya aku terima aja deh" kataku ngalor kidul, niatnya mau ngehibur diri yang hasilnya garing banget. Aku menggedikkan bahu pasrah, membayar makananku, terakhir berjalan ke ruang kepala sekolah
.
.
.

Tok tok tok

"Permisi" ucapku seraya mengetuk pintu.

"Masuk" suara penuh wibawa itu berasal dari dalam ruangan, ku dorong pintu perlahan.

Kreeeeek

Angker banget nih pintu, ganti kek bermodal dikit apa susahnya sih. Shit!

"Silahkan duduk" perintahnya, aku menurut. Siapa dia? Siswa yang duduk berhadapan dengan pak hardi kepala sekolah. Posisinya dia membelakangiku, apa mungkin?
Aku mendudukkan diri di kursi sebelah siswa itu tanpa mempedulikannya.

"Nah alsar kenalkan ini gavan alfrando siswa kelas XI ipa1" Jadi benar dia gavan. Tanpa menoleh kearahnya aku malah bertanya maksud pak hardi memanggilku. Gavan sedikit terkejut sikap yang ku tunjukan, iyalah terkejut aku sendiri juga terkejut. Wajahku tampak serius nada bicaraku datar, ditambah aura dingin yang terpancar dariku.

AlsarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang