Rasanya alot
Rasanya ingin menerkam
Dalam lantunan keseharian
Yang begitu-begitu saja
Muak ! Bagi orang yang menamba
Sebuah pelarianTidak ada rantai
Tidak pula didalam sangkar
Namun rasanya untuk saling ungkap keberanian
Hanya tahta dibawah pengakuanBagaimana caranya melompat?
Disuruhnya burung berjalan
Kian hari bukan kian indah
Namun kian memburuk keadaanSiapa yang tau
Bahwa bungapun kiranya indah
Jika berada diluar semak belukar
Wewangiannya menyejukkan hati
Jika tidak tertutup rumput liarMerajo,
Siapa kerap yang harus dustai
Mengejar dunia yang diam
Membohongi diri agar menjadi tenggelamWahai waktu
Kau sungguh membunuh orang
Yang tertipu hasrat permainan dunia
Ini saja hanya sesaat
Namun kita seolah berujung penatDimana kedamaian?
Dubeli dengan uang?
Oh.. begitulah keadaan sekarang
Dicari mati-matian
Hilang sesaat setelah terlampau dipakaikanLalu
Lajunya kita kemana?Bukankah sekali lagi aku berkata
Kita telah penat
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Bahasa Rindu
PoesíaDalam Bahasa rindu Ada makna yang menunggu Dengan bahasa rindu Musafir kata lantas kaya berkarya Menuliskan bait bait rindu dengan damai yang memanggungkan rasa pada prasa Rasa, menulis kata