Aku sering membaca ulang sajak ku
Apa ada kata yang salah jika kau baca
Atau ada penafsiran lainnya pula
Atau apakah kata ku layak kau artikan
dalam sejengkal cerita tentang kitaDikota kembang kini hujan...
Selayaknya kembang-kembang yamg tersiram rintik hujan
Begitu pula basahnya rindu ku
Yang tampak kuyup tak terelakan kenanganmuSering pula aku menatap ulang gambar-gambar yang telah kau kirim
Bagaimana cara aku berintuisi
Mengajak mereka berbicara antara kita dengan sepiMenembus khayalku
Yang sering kau tawakan diujung sana
Betapa keliarannya tak bisa dicegah ulangBagaimana aku mengabdi pada diam,
Berpura-pura tak tau sajak
Berlupa-lupa tentang rindu
Membodohi diri dengan dusta
Sedangkan ceritamu sama banyaknya dalam hati, seperti hujan yang jatuhkan diri ke bumiYa kaulah sajakku
Dalam derai hujan
Kau menjelma rindu-rindu#baleendah_bandung
:: Teruntuk kawan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Bahasa Rindu
PoesíaDalam Bahasa rindu Ada makna yang menunggu Dengan bahasa rindu Musafir kata lantas kaya berkarya Menuliskan bait bait rindu dengan damai yang memanggungkan rasa pada prasa Rasa, menulis kata