CHAPTER 19 : Kekuatan Besar

2.4K 220 0
                                    

Hansel berlari secepat mungkin menembus dinginnya udara malam dan gelapnya suasana sekitar walaupun tubuhnya masih terasa sakit. Ia semakin merasa khawatir ketika mendengar jeritan Natasha di kejauhan.

"Natasha!" Seru Hansel dan menggema di penjuru hutan sekelilingnya. Hansel tidak bisa menemukan keberadaan Natasha.

"TOLONG!" Natasha terus berteriak.

Hansel bingung dari mana asal suara itu, karena di sekitarnya terdengar menggema dan sangat gelap. Hansel tak mampu melihat wujud Natasha. "Sial!" Umpat Hansel, kemudian ia mempersiapkan sejatanya dan berjaga-jaga.

Sementara itu Steven yang sudah tahu akan kedatangan Hansel pun langsung mengambil rencana dengan mengikat Natasha, menyembunyikan gadis itu di balik batang pohon lebar dan menyerang Hansel di saat lelaki itu lengah.

"Tidak! Jangan lakukan itu kepadanya, Steven." Ucap Natasha, ketika melihat Steven mengeluarkan sebuah belati dan Natasha sudah tahu rencana buruk Steven.

Steven berlutut di samping Natasha dan menunjukkan senyuman miringnya, "aku akan mengambil jantungnya dan kuberikan kepada tuanku!" Desis Steven, lalu segera bangkit dan menghampiri keberadaan Hansel.

"Hai, Pemburu! Mencari sesuatu?" Ejek Steven disertai tawa lebar yang memuakkan.

Spontan membuat Hansel benar-benar tenggelam dalam amarah. "Di mana Natasha?! kau apakan dia?" Ucap Hansel menggenggam erat gagang pedangnya. Lelaki itu mulai kalap dalam hitungan detik.

Steven tergelak pelan,"Kau penasaran? Kenapa tidak kau tanyakan sendiri kepada mayatnya?" Ucapnya dengan nada yang sangat memprovokasi.

Kemudian, perkelahian pun terjadi. Steven yang menggunakan tangan kosong padahal ia menyembunyikan sebuah belati untuk membunuh Hansel ketika ia sudah lengah nanti, sedangkan Hansel bertarung menggunakan pedangnya yang terus meleset saat hendak dihunuskan ke jantung Steven.

Natasha berusaha sekuat mungkin melepaskan ikatan di pergelangan tangannya yang sangat kuat. Natasha meringis kesakitan ketika memaksa lepas tali di pergelangan tangannya yang mulai memerah. "Ayo terlepaslah!" Ucap Natasha geram dan akhirnya membuahkan hasil meskipun ia menanggung rasa nyeri yang luar biasa, kemudian ia berlari menuju ke arah dua orang yang sedang bertarung itu.

Terlihat di sana Hansel melemah dan nyaris tumbang, karena pinggangnya tergores cukup dalam oleh belati milik Steven. Lagipula, Hansel bertarung dalam keadaan yang sama sekali belum pulih, karena peristiwa semalam kekuatannya benar-benar terkuras.

Steven menendang rahang Hansel--membuat lelaki itu kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh telentang dan semakin tidak berdaya. "Kau akan kalah!" Geram Steven, kemudian mengangkat belati yang sudah ia genggam dengan begitu kuat hendak dihunuskan tepat ke jantung Hansel.

Tetapi, saat ia akan melayangkannya ke arah jantung Hansel--sesuatu menahan tangan kanannya.

"Berhenti, Steven!" Ucap Natasha yang sudah berdiri di samping Steven dan mengeluarkan kekuatannya.

"Apa yang kau lakukan, Natasha!" Bentak Steven.

Natasha memejamkan kedua matanya dan mengepalkan tangan kanannya di udara, membuat Steven berteriak kesakitan.

"Hentikan, Natasha!" Seru Steven yang sudah berlutut di tanah sambil memegang dada sebelah kirinya, karena jantungnya terasa panas dan membengkak.

Semakin kepalan tangan Natasha mengerat, semakin pula Steven berteriak kesakitan layaknya seorang pecundang.

Terlihat dada Steven mengeluarkan cahaya berwarna merah bersamaan dengan kepalan tangan Natasha yang sudah terkepal mencapai puncaknya.

Natasha menggigit bibir bawahnya sendiri, menahan isakan tangis yang ingin meledak disertai rasa bersalah yang berusaha ia tahan, tapi air matanya tak mampu ditahan dan perlahan mulai mengalir. Gadis itu tidak percaya saat ini ia dalam proses membunuh sahabatnya.

My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang