"Kira-kira ke mana Vladimus membawa Hansel?" Tanya Hauser yang sedang membuka tutup buku sejarah yang mencakup segala tempat orang-orang seperti Vladimus.
"Percuma saja mencari di buku itu, Hauser. Hansel di bawa ke suatu tempat rahasia yang sama sekali tak di ketahui siapa pun." Sahut Freya.
"Mengapa bisa Vladimus memasuki kawasan Institusi?" Hauser beralih menatap Orlando, "Vladimus adalah manusia setengah iblis, tapi tak murni, karena ia memakan daging dan meminum darah iblis, lalu bagaimana ia bisa masuk? Apakah kau melepas sesuatu di depan sana, Orlando?"
Orlando menatap Hauser datar, "Aku sama sekali tak melepas penangkalnya. Seluruh pagar sudah di beri mantra untuk menghalangi segala macam iblis, tempat ini adalah tempat suci. Kecuali..." Orlando menatap Hauser dan Freya bergantian, "Ada orang dalam yang mengizinkannya masuk." Lanjutnya dengan tatapan mengintimidasi.
Pertama, Orlando menatap Hauser, "Pasti ada seseorang yang membiarkannya masuk, karena kita bukan hanya satu kali kebobolan iblis, tapi berkali-kali. Pasti ada orang dalam membantunya masuk." Kemudian, Orlando beralih menatap Freya.
Freya terlihat terkejut, "Apa? Kau juga menuduhku membantu iblis masuk ke kawasan institusi?"
"Aku tak menuduhmu, kau yang merasa, Freya. Lagipula, siapa pun yang berbuat, jika aku menemukannya, aku akan membunuhnya." Ucap Orlando, sukses membuat seisi ruangan merinding.
"Yang di culik ini adalah saudaraku, Orlando. Dan ucapanmu itu sama sekali tak benar!" Freya mulai meninggikan suaranya.
Orlando hanya diam mendengarkan. Baginya percuma saja berdebat dengan perempuan seperti Freya.
"Dan seharusnya kau yang berada di posisi nya saat ini! Bukan Hansel yang seharusnya di culik. Vladimus akan menyiksanya dan pada akhirnya membunuhnya! Kau pelindung Natasha, tapi mengapa selalu saudaraku yang menerima konsekuensinya?!" Bentak Freya berkali-kali.
Natasha baru saja kembali dari kamar tidurnya dan masuk mendengarkan sekaligus terkejut, karena ini pertama kalinya ia melihat Freya dan Orlando bertengkar.
Orlando masih tak menggubris. Ia masih membuka kedua telinganya lebar-lebar mendengarkan Freya memaki dirinya.
Menurut Orlando yang dikatakan Freya itu setengah dari kebenaran tentang dirinya. Seharusnya memang bukan Hansel yang selalu menerima konsekuesinya, karena menyelamatkan Natasha.
Freya baru sadar jika ada Natasha berdiri di dekat mereka dengan tatapan tak percaya, "Dan kau!" Freya menunjuk Natasha, "Ini semua, karena kau gadis iblis!" Freya mengambil pedangnya, lalu mendekat ke arah Natasha, "Jika saja kau tak pernah datang kemari, hidup kami tak terancam seperti ini!" Ucapnya sekarang lebih terdengar seperti teriakan penuh amarah.
Natasha hanya diam di tempat, tak kuasa menahan air mata dan sekarang ia merasa sangat lemah tak berdaya. Sementara Freya sudah mengangkat pedangnya di udara dan siap menebas Natasha.
"Freya, jangan!" Seru Hauser.
Tapi, tebasan pedangnya terhenti, karena Orlando menahan tangan Freya dan menatap nya tajam.
"Ada apa denganmu?! Sudah cukup semua omong kosongmu, Freya! Kau boleh memaki diriku, tapi tidak dengan Natasha. Dia tak bersalah!" Bentak Orlando dengan suara layaknya gemuruh. Kali ini Orlando benar-benar marah setelah sekian lama diam.
Orlando menarik pedang dari tangan Freya sampai melukai telapak tangannya sendiri dan membuangnya ke lantai, "Aku akan bertanggung jawab. Aku tak akan lari begitu saja dari masalah ini. Kau mau marah seperti apa pun silahkan, tapi aku pasti akan membawa Hansel pulang dalam keadaan apa pun." Desis Orlando seraya menunjuk wajah Freya penuh perhitungan dengan tangannya yang meneteskan darah, "dan jangan pernah kau mengarahkan senjatamu lagi terhadap Natasha."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Blood
FantasySemua berawal dari terlahirnya seorang gadis yang aneh dengan rambut berwarna merah darah dan juga iris mata semerah darah. Namanya adalah Natasha clea. Ia sama sekali tak tahu kekuatan apa yang tersimpan di dalam dirinya dan terutama darah yang men...