Bab 3

211 8 0
                                    

penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya?

pasti kalian penasaran. karena aku saja terkejut dengan kelanjutannya.

setelah aku berteriak,"KAZUMAAAAAAA!"

dia datang. ya, Kazuma datang. TAPI DALAM MIMPIKU!

kenyataannya dia tidak datang seperti yang kuharapkan di film-film, dimana si jagoan datang setelah si cewek memanggil namanya minta tolong.

heh, sangat menyedihkan bukan? (oh, tolong jangan tertawa. perempuan seperti aku juga boleh bermimpi kan?? -_-)

setelah aku memanggil nama Kazuma, 4 orang ini hanya tertawa,

"kikikik, dia manggil2 Kazuma.. namaku bukan Kazuma sayang..."

mereka pasti sudah sinting.

putus harapan karena aku tahu sia2 saja aku meneriakkan Kazuma, aku berusaha untuk lari.

tapi aku sadar kakiku berdarah karena jatuh tadi. dan bukan berdarah saja, bengkaknya luar biasa besar dan warnanya ungu!

tak bisakah aku lebih sial dari ini?!!!!

+BUAKHH!!!!+

oh tuhan?

itu,,, itu Kazuma,,....! dia datang!!(kumaafkan kamu Kazuma karena tak datang saat aku berteriak. setidaknya kamu datang sekarang.. hehe)

"APA-APAAN KAU?!" kata salah satu diantara mereka

"mau mati.....?" tanya Kazuma.

setelah dia berkata begitu, 10 orang, ah tidak bahkan 10 lebih menuju ke arah Kazuma.

ya, diantaranya adalah Taiki dan Yusuke.

"enyah.... atau mati...?" kata Kazuma ke 3 orang itu (yang satunya lagi sudah pingsan karena ditonjok Kazuma)

ngeri karena melihat Kazuma dan jumlah pasukannya,

3 orang itu lari terbirit-birit. mereka bahkan meninggalkan temannya yang pingsan!

teman macam apa mereka itu?!!

"ehm... te.. terima kasih.." kataku kepada Kazuma.

Kazuma hanya memandang ke arahku dan melirik ke arah lututku yang terluka, tapi dia tak berkata apa2.

"bereskan mayat ini!" kata Kazuma ke anak buahnya.

dan mereka segera menarik bocah pingsan itu dan meletakkannya di tumpukan plastik di pembuangan sampah.

Taiki dan Yusuke berjalan ke arahku dan Kazuma.

"hei Kazu! cewekmu terluka nih!" kata Yusuke.

"kamu bisa berjalan?"kata Taiki kepadaku.

ohohoho... aku tidak bisa berjalan.. tolong papah aku pangeran....

ingin aku berkata begitu, tapi kutelan dalam2 keinginan itu.

"bisa... tentu saja bisa.." kataku sambil berusaha berdiri.

luka itu ternyata lebih menyakitkan dari kelihatannya. begitu mencoba berdiri, lututku lemas dan aku terjatuh lagi.

"naik ke punggungku. biar kuantar ke rumahmu." kata Taiki.

"tak apa-apakah?" kataku, padahal aku mau banget menerkam punggung sexynya itu.

"tak apa-apa.... kan?" kata Taiki sambil melirik ke arah Kazuma

"untuk apa melihatku? kalau mau gendong, gendong saja. aku ogah menggendong babi seberat dia di punggungku" kata Kazuma.

CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang