"apa itu...?" tanyaku.
"ini.... adalah benda kenangan." jawab Kazuma.
"benda kenangan....?"
"iya. mungkin kamu benar. mungkin aku memang masih memikirkan Hyori selama ini, walaupun sedikit." kata Kazuma.
aneh... padahal kemarin hatiku sakit bukan main hanya dengan mendengar nama Hyori. tapi kali ini, aku bahkan mendengar nama Hyori keluar dari bibir Kazuma. tapi aku sama sekali tidak merasa sedih.perasaan sakit dan bayang2 masa lalu Kazuma bahkan sudah tak kembali menyerangku. ini aneh, namun aku senang akan keanehan ini. ini berarti aku sudah selangkah mendekati kedewasaan. juga berarti aku sudah benar2 percaya kepada Kazuma dan benar2 sudah mencintai Kazuma apa adanya. aku sama sekali tidak masalah walaupun Kazuma masih mengingat Hyori. karena itu memang suatu hal yang tak dapat dilupakan. dan juga, mengingat bukan berarti masih mencintai. aku tahu hati Kazuma hanya untukku, tak ada keraguan sama sekali akan hal itu dan takkan pernah ada lagi yang akan membuatku ragu akan kesungguhan hati Kazuma.
semua juga pasti tahu, bahwa cinta pertama takkan pernah dilupakan. jadi, Kazuma mengingat Hyori, kupikir itu bukan suatu yang buruk. melainkan, memang sudah wajar untuk terjadi. begini2, aku juga pernah jatuh cinta sebelum aku bertemu Kazuma, dan aku masih mengingat cowok itu sampai sekarang. dan itu tidak berarti aku masih mencintainya."tapi kali ini, aku akan benar2 melepaskan dia. aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku benar2 sudah tidak suka padanya. dan sebagai buktinya, aku akan membuang benda yang selama ini kusimpan sebagai benda berharga ini. karena benda ini mengingatkanku akan dia." kata Kazuma lagi.
"dan aku sebenarnya mau menjadikan hari itu, hari terakhirku menyimpan benda ini. dan aku ingin kau melihat saat aku membuangnya. karena benda ini melambangkan masa laluku yang akan kubuang jauh2. tapi hari itu, kau malah minta putus denganku... jadinya... se- sebenarnya aku ingin membuangnya seorang diri, tapi rasanya.. rasanya tidak tepat saat kau tak ada disana...." kata Kazuma. bisa kulihat kesedihan terpancar dari matanya.
bagaimana bisa aku membuatnya se-sedih ini? apakah aku menyakitinya begitu dalam saat aku bilang ingin putus dengannya? entah bagaimana bisa aku berbuat sebodoh itu..."jadi... hari ini aku ingin membuang benda ini... karena- karena kau sudah berada di sini." kata Kazuma lagi sambil menatap mataku dalam2.
bodoh Asuka... kamu memang bodoh! seharusnya aku menyadari semuanya lebih cepat, sehingga aku tak perlu menyakiti Kazuma segini dalam. dari semula, semua kata2 Kazuma bertujuan untuk mempertahankan hubungan kami. bagaimana aku juga tak sadar akan hal itu?! dan bagaimana bisa saat dia berkata 'ini yang terakhir', kupikir dia akan meninggalkanku tanpa mendengar penjelasannya lebih dulu?! bagaimana bisa aku mengadili Kazuma seenaknya tanpa peduli untuk mendengarkan atau mencari kenyataannya?! aku terlalu bodoh, terlalu jahat, untuk diperlakukan sebaik ini oleh Kazuma.....
"he- hei? kenapa kau menangis?? apa aku salah bicara?? he- hei-" tanya Kazuma kaget melihatku menangis. aku bahkan tidak sadar bahwa aku sudah menangis.
"u- ukh.... maafkan aku....." isakku.
"kenapa kau minta maaf???" tanya Kazuma sambil berusaha menenangkanku.
"karena segalanya... karena aku telah menyakitimu... karena aku tidak percaya padamu... semuanya.. hiks"
"tidak.. tidak apa2...." kata Kazuma sambil mengelap air mataku, dan tangan sebelahnya memegang tangan kananku.
"kumohon, lupakan semuanya yang kukatakan... lupakan aku saat aku mengusirmu pergi.. lupakan saat aku meminta putus... aku minta maaf atas semua itu..."
"jadi.... kita tidak putus?" aku menggeleng.
"oh syukurlah! kupikir kita sudah benar2 putus saat itu! aku tak tahu harus bagaimana kalau kita benar2 putus." teriak Kazuma senang sambil memelukku. baru kali ini aku melihat Kazuma bersikap seperti ini, sepertinya dia benar2 senang dengan fakta bahwa kami tidak putus. aku sangat menyesal karena sudah menyakitinya atas perkataanku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy
Romance"hey Asuka! Lihat! Lihat!" katanya ke Asuka dengan bersemangat. "apaaa???" kata Asuka , sambil melihat kearah yang ditunjuk oleh Emi. Wow! Disana ada 3 cowok yang paling terkenal di sekolahnya. Bukan hanya tampan, tapi mereka juga geng nomor 1 dan p...