Bab 20

133 4 0
                                    

+pluk, pluk, pluk+

perlahan2 orange juice yang kusiram mulai menetes dari rambut ibu Kazuma.

aku cuma bisa ternganga atas kelakuanku.

aku tak percaya aku bisa lepas kendali pada calon mertua-ku !!!

manalagi yang kusiram itu bukan air putih, melainkan orange juice yang pastinya 'lengket' sekali.

tapi yang aneh, aku lebih merasa lega daripada merasa menyesal.

"apa.. apaan kau.....?" kata ibu Kazuma dengan nada yang mengerikan.

dia menatapku dengan tatapan mematikan yang sedikit membuatku bergidik ngeri. tapi tatapannya itu masih tidak ada apa2nya dibandingkan tatapan mengintimidasi Kazuma dulu.

"ehm... ma- maafkan aku." kataku dengan nada menyesal. tapi aku tahu bahwa ibu Kazuma menyadari ketidak sesalanku dari ekspresiku, dan aku juga mengharapkan itu.

"beraninya kau... terhadapku.. kau pikir siapa dirimu hah?! kau bangga karena sudah bisa menjadi pacar anak bodohku ini?! kau seharusnya lebih menyadari statusmu itu! kau sudah merasa hebat?!"

"apa katamu-" aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma mengangkat tangannya di hadapanku, memberi kode agar aku tidak bicara lebih jauh lagi.

"sudah cukup..." kata Kazuma.

"cih...." aku mendengus saking bencinya aku pada ibu Kazuma.

UNTUNG KAZUMA MENGHENTIKANKU! KALAU TIDAK, SUDAH KUACAK2 MAKE UP TEBALMU ITU NENEK TUA!!!

"sebaiknya kau jaga perilaku gadismu itu! dia sama sekali tidak punya tata krama seperti monyet saja! bukankah sebaiknya kau mencari gadis lain yang lebih bermartabat dari ini?! kau sudah tidak bermartabat, setidaknya carilah gadis yang bermartabat untuk menutupinya!"

APA?! MONYET?! AKU DISEBUT MONYET?! AAAAH!!! BISA GILA AKU!!! AAAHH!!!! KEPALAKU MAU PECAH!!

DAN BISA2NYA DIA BICARA TENTANG MARTABAT! PADAHAL DIA SENDIRI ADALAH NENEK TUA YANG TIDAK BERMARTABAT!!! AAAAKHH!!! GATAL SEKALI TANGANKU!!! AAAAHH!!!

"ibu....." panggil Kazuma.

"kau hanya menyusahkan! padahal aku hanya memintamu untuk hadir pada acara ini dan menyalami pak menteri! tapi apa yang kaulakukan padaku?! kau membawa gadis monyet ini, dan dia menyiramku!!!"

"ibu....."

"lihat bagaimana keadaanku sekarang! padahal aku masih harus menyalami banyak tamu!! apakah-"

"ibu!!!" teriak Kazuma. saat itu juga, ibu Kazuma menutup mulutnya dan terdiam seperti anak kecil yang ketakutan. aku yang sedang asyik mengutuki ibu Kazuma dalam hati, ikut berhenti juga mendengar teriakan Kazuma.

Kazuma mengangkat kantung kertas yang dia bawa sejak tadi ke hadapan ibunya.

"ibu...." kata Kazuma dalam.

".......selamat ulang tahun......."

".............." ibu Kazuma terdiam , dan hanya memandangi Kazuma heran.

jadi.... kantung itu berisi kotak musik yang kami beli kemarin...?

sedari tadi dia memegang kantung itu bak benda berharga, ternyata itu hadiah untuk ibunya.

aku saja sudah lupa kalau hari ini ibunya berulang tahun karena kemarahanku kepadanya. tapi Kazuma masih ingat, dan masih sudi memberi hadiah kepada ibu yang telah mengutukinya itu...

Kazuma....

ibu Kazuma terdiam memandangi Kazuma dengan tatapan terluka sekaligus tidak percaya.

CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang