Bab 22

138 6 0
                                    

setelah menangis sekian lama dan mencurahkan kesulitanku kepada Emi, rasanya semua bebanku seperti terangkat.

memendam masalah sendiri itu memang tak baik. selain menyakiti diri sendiri, juga menyakiti orang2 yang berada di sekitar kita.

aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Emi yang begitu memperhatikanku, dan aku takkan membiarkannya sedih lagi seperti kemarin.

karena dia, teman yang berharga.

selain itu, aku menjadi sadar bahwa sebenarnya ini semua adalah kesalahanku karena mempermasalahkan masalah kecil.

betapa bodohnya aku yang jadi stress sendiri dan menyia2kan Kazuma hanya karena Kazuma memimpikan Hyori.

aku tahu, aku kalah karena ketakutan di dalam diriku. dan sekarang bukan waktunya bermuram durja, melainkan ini waktunya untuk melangkah maju.

ah! benar juga! kenapa aku baru ingat ya?

besok 'kan acara dengan ibu Kazuma! aduh, aku lupa total!!

padahal ibu Kazuma sudah mengundangku begitu.. aku pakai baju apa nih? masa pakai gaun yang kemarin lagi?

"ASUKAAAAA!!"

wuah! suara teriakan putus asa milik siapa itu?

siapa juga yang teriak malam2 begini?? mana meneriaki nama-ku lagi! kan malu sama tetangga!!

aku membuka jendela,"siapa sih yang teriak2?!!"

"disini bodoh! dasar ingus tulen!!" teriak Kazuma sambil melambai2kan tangannya.

lha? jadi dia di depan rumahku, ngapain dia disitu?

"ngapain kamu kesini?!" teriakku lagi.

"susah2 aku kesini, cuma itu reaksimu?! harusnya aku yang tanya kamu kenapa!!!!"

ih, kenapa deh dia marah2 begitu. mengesalkan saja.

tunggu- dia sudah susah2 kesini demi bertanya keadaanku?

huh, aku pasti sudah membuatnya khawatir beberapa hari ini... maafkan aku Kazuma.

"apa?! aku tidak apa2 kok! kamu kali yang kenapa2!"

"jangan menjawabku begitu! tadinya kau 'kan penurut, kenapa sekarang kau kembali jadi wanita liar begitu sih?!"

"apa katamu-"

"nih ambil!!!" potong Kazuma sambil melemparkan sebuah kantung plastik hitam yang sukses medarat di wajahku.

"uphh!!!!"

"itu untukmu! aku pulang!!" kata Kazuma sampai akhirnya dia berlari pergi.

....? apa ini....?

aku mulai membuka ikatan plastiknya, dan di dalamnya ada sebuah kain berwarna hitam.

saat kuangkat keluar, ternyata itu gaun. gaun yang amat cantik. gaun dengan panjang 5cm diatas lutut, dengan jahitan2 berwarna biru menawan dan dengan lipatan2 yang sempurna. gaun ini pasti amat pas dengan high-heels biru yang dulu. hm, Kazuma memang hebat!

aku jadi makin sayang padanya XDD

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

aku sudah siap untuk pergi ke pesta!

rambut tergerai dengan ikal, check!

bedak wajah, check!

parfum,check!

gaun rapi dan anggun,check!

sepatu mengkilap,check!

CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang