Pagi ini awal masuk sekolah, dan tidak perlu ditanya pasti ada yang namanya Masa Orientasi Siswa.
Semua siswa berbaris mengikuti perintah ketua OSIS yang ada di hadapan mereka.
Sudah hampir dua jam mereka berdiri di lapangan.
Ngebosenin banget, sampai banyak yang bertingkah konyol sendiri. Mulai dari goyang-goyangin kaki, sampai buka lapak salon tiba-tiba.
Maklumlah di sekolah yang rata-rata dihuni cewek.
Seorang gadis ngedumel karena ngerasa seabad ia berdiri hanya mendengarkan hal sepele.
"Elah itu pidato apa rel kereta, panjang amat nggak ada ujungnya," celetuk Jully yang nyaris tak terdengar, dengan muka sebal.
"Iya elah, lama-lama kaki gua lumutan berdiri di sini mulu," ucap seorang gadis bernama Shabirah, yang membuat Jully menengok secuil kaget karena ternyata ada yang dengar perkataannya.
"Ada yang berani lempar kacang nggak? Pasti seru nih." Saran konyol dari cewek bernama Atifah sambil cengengesan. Membuat Jully dan Shabirah menengok.
"Sedeng lu ya, ini hari pertama kita. Ogah gua masuk BK bareng lu," jawab Jully dengan muka bermalas-malasan.
Mereka belum kenal satu sama lain, tapi sudah SKSD karena merasakan bosan yang sama.
"Wassalamualaikum wr. wb." Akhirnya ucapan penutup ketua OSIS mengakhiri pidatonya.
"Akhirnyaaa...." Atifah bersujud melepaskan kelelahannya.
"Nahh, gitu dong dari tadi napaa!" gumam Shabirah dengan gembira seperti baru dapat doorprize, tanpa menjawab salamnya.
"Iya elah, baru nyampe stasiun. Baru ketemu ujungnya," ucap Jully dengan cengiran lebar di wajahnya.
"Krik bego!" Atifah langsung bangun dari sujudnya.
Jully yang tadinya asik cengengesan, jadi datar tiba-tiba.
"Alhamdulillahh... Jawab salamnya dulu kali." Suara asing seseorang dari belakang yaitu Hanna dan spontan membuat mereka nengok bersamaan. Mungkin jodoh.
"Sesungguhnya, hukum menjawab salam adalah wajib!" lanjut Hanna.
"Iya dah iya. Waalaikumsalam wr. wb." Salam Jully lebih dulu dengan nada bermalas-malasan, lalu diikuti oleh Shabirah dan Atifah.
Akhirnya barisan dibubarkan, semua siswa meninggalkan lapangan dengan rapi.
Mereka ke kelasnya masing-masing yang sudah ditetapkan.
"Weh di sini juga lu? Jangan-jangan lu buntutin gua?" Tanya Jully menyenggol lengan Atifah dengan sikutnya, yang ternyata milih duduk besebrangan dengannya.
"Ngapain amat gua ngikutin kadal yang berbuntut kayak lu. Bilang aja ngefans sama gua ciyee, sampe ngikutin gitu," ucap Atifah yang membuat Jully meringis geli.
"Idih, yakali gua ngefans sama istrinya buto ijo," ucap Jully dengan cengiran.
Atifah yang masabodo apa yang diucapkan Jully, ia hanya celingak-celinguk melihat sekelilingnya yang sibuk ngerebutin tempat duduk.
Pandangan Atifah tertuju ke pintu, yang baru saja Shabirah masuk ke kelasnya.
"Weh, ko lu di sini juga?. Eh cewek, dia yang ngintilin kita." Atifah teriak dan memberitahu Jully yang mengundang sedikit perhatian di sekitarnya.
Atifah manggil Jully dengan panggilan cewek karena mereka belum saling kenalan.
"Pede lu!" ucap Jully singkat, hanya menengok sesaat dan lanjut merapikan perlengkapannya.
Yang lain mengalihkan pandangannya karena sudah tahu itu tidak penting.
"Pede amat, terpaksa kali. Gua sih males banget sekelas sama lu-lu pada yang otaknya gesrek kayak gua," cetus Shabirah melewati mereka dengan cengiran dan celingak-celinguk mencari bangku kosong.
Sedangkan Atifah hanya cengengesan.
"Sebelah lu kosong kan? Cuma ada di sini doang soalnya," pinta Shabirah dengan jutek secara tak langsung kesalah satu gadis lugu di hadapannya yaitu Hanna.
"Untung aja bangku yang kosong, bukan hati kamu. Eh, di sebelah cewek itu kosong!" Entah apa yang membuat Hanna baper, lalu ia mengarah pandangannya ke bangku kosong di depan tepat ia duduk.
"Nggak ah, gua udah gesrek gini. Sebulan duduk sama dia langsung dikirim ke rumah sakit jiwa dah." Shabirah lihat ke tempat yang Hanna tunjuk, ternyata di sebelah Jully.
Tapi Shabirah mengelak, karena tempat duduk Jully tepat di depan meja guru.
"Yaudah bagus, enakan sendiri lega, depan AC pula." Jully melenggangkan tangannya seperti narapidana yang baru bebas dari penjara.
"Padahal enggak, liat yang bener makanya. Noh, dia lagi senyum pengen kenalan kayaknya," ucap gadis yang duduk di sebelah Atifah, yaitu Ellena yang berusaha menakuti Jully.
"Nggak lucu beg....." Tiba-tiba ada seseorang masuk ke kelas membuat Jully menarik perkataannya.
❤❤❤
Hay gimana awalnya? Bagus jelek? Buruk? Absurd? Krik? Tolong comment yaa
Maklum baru belajar, butuh saran banget^^
Comment+vote yaa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Bored
HumorTasya Habibah, gadis cuek bisa dibilang kecowoan atau tomboy masuk sekolah SMK. Yapps, sekolah yang dimana rata-rata dihuni cewek semua:v Ngebosenin? Pasti. Tapi Tasya baru sadar sebenarnya ada banyak hal yang bisa bikin giginya kelihatan terus wkwk...