Pencapaianku

1.9K 146 0
                                    

Sasuke POV

Hingga saat ini aku tak pernah bisa melupakan wajah sedihnya. Aku merasa begitu bersalah setiap kali mengingatnya.

Meski pada dasarnya itu hanya sebuah kesalahpahaman belaka.

Tapi nyatanya dia tidak bisa menerima semua itu. Dan memilih mengakhiri hubungan ini. Pergi meninggalkanku.

" Uchiha-san anda ditunggu diruang meeting "

" Hn "

Sudah hampir tiga tahun berlalu sejak terakhir kali aku melihatnya. Pertemuan terakhir kami penuh dengan air mata juga frustasi.

Setelah semua yang terjadi, aku memutuskan pindah dari Konoha ke Tokyo. Kini aku sudah menjadi pria yang bisa dibilang sukses. Aku memiliki perusahaan yang kubangun sendiri. Aku juga memiliki rumah, mobil, bahkan apartemen.

Seharusnya aku puas dengan semua pencapaianku. Tapi kenapa hingga detik ini aku masih selalu merasa ada yang kurang dalam hidupku.

Bodoh jika aku masih berharap padanya. Karna sudah selama ini, dia mungkin sudah memiliki kekasih lagi. Atau buruknya, mungkin saja dia sudah menikah.

Ugh..

Membayangkannya saja membuatku kesal. Hah.. dimanapun kau berada, dengarlah.. aku tak pernah rela kau dimiliki oleh orang lain selain aku.

" Uchiha-san, anda mendengarku? "

" Ah.. ya.. tentu.. "

Lagi-lagi melamun ditengah meeting dengan orang penting. Menyebalkan. Ya, menyebalkan tiap kali aku mengingatmu.

Karna semua perhatianku akan terpusat padamu.

" Aku ingin kita bertukar karyawan "

" Apa untungnya bagi kami " tanyaku.

" Kita bisa saling mempelajari teknik berbisnis dimasing-masing perusahaan "

Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya kami sepakat mengirim satu orang karyawan yang berprestasi di perusahaan untuk magang selama 2 bulan.

" Orang kami akan datang beberapa hari lagi "

" Aku tunggu " ucapku menjabat tangannya.

Dan rapat sore itupun berakhir.

" Jadi kau akan kedatangan karyawan baru "

" Hanya pegawai magang "

" Sama saja bukan "

" Buatkan aku minuman yang biasa "

" Ha-i.. ha-i.. "

Sepulang kantor aku tak lantas kembali kerumah atau apartemen. Melainkan ke kafe milik Naruto. Usaha kuliner yang digelutinya cukup sukses di Jepang.

Meski cabangnya belum banyak namun hampir semua orang mengenal kafe miliknya. Aku selalu menghabiskan waktu disini hingga malam menjemput.

" Oi Sasuke kau lihat yang disana "

Naruto memberi isyarat dengan matanya.

" Kenapa? "

" Dia pengusaha muda "

" Hn "

" Kau tidak tertarik dengannya? "

" Aku tidak tertarik tuk jatuh cinta lagi "

" Masaka.. kau.. "

Plak

" Jangan bicara sembarangan "

" Gomen.. gomen.. " ucapnya mengelus kepalanya.

Aku kembali meneguk minumanku.

" Tapi Sasuke, sampai kapan kau akan membujang. Usia mu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu "

" Aku kesini bukan untuk mendengar ocehan mu Naruto "

" Aku hanya kasihan padamu "

" Bagaimana denganmu? Apa kau tidak lelah berganti-ganti pasangan? "

" Aku bukan berganti-ganti pasangan, hanya saja.. "

" Hn? "

" Aku belum menemukan yang cocok denganku "

" Alasan lama "

" Ah Sasuke-kun kau membuatku malu " ucapnya bertingkah manja layaknya seorang gadis.

" Dan kau membuatku jijik Naruto "

" Hahahha... "

Meski sering beradu argumen dengannya, nyatanya dialah orang yang paling kupercayai. Dia seperti keluarga bagiku.

~Skip~

SasuHina - Ku ingin SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang