Ebi

1.5K 114 2
                                    

Seminggu berlalu sejak kedatangannya di Kantor ku ini. Aku tak pernah lagi mengajaknya bicara diluar pekerjaan.

Penolakannya waktu itu selalu membayangiku.

Hari ini salah satu klien meminta pertemuan diluar. Tapi malangnya sekertarisku tidak masuk. Lalu siapa yang menyiapkan berkas meetingnya juga menemaniku keluar?

" Tsk "

Sepertinya aku terlalu bergantung pada sekertarisku. Ku hubungi dia tuk menanyakan berkas meeting hari ini.

" Ada pada Hyuuga-san "

Deg

" Hyuuga-san? " tanyaku.

" Ha-i.. Aku titipkan padanya kemarin "

Aku segera menuju ruangan Hinata setelah menutup telpon itu.

" Ini " ucapnya memberikan map itu padaku.

" Ah arigatou "

Aku bersiap keluar ruangan. Tapi kemudian langkahku terhenti.

" Hyuuga-san.. bisakah kau.. menemaniku meeting.. karna kau tau sekertarisku tidak masuk jadi- "

" Ha-i " potongnya.

" He? "

" Aku akan ikut "

" Kau.. tidak.. menolak? "

" Kalau untuk pekerjaan bagaimana bisa aku menolak " senyumnya.

" Kau benar juga " senyumku.

Dan akhirnya aku bisa keluar bersamanya, yes!

Kami bertemu disebuah restoran yang telah dijanjikan.

" Seafood " gumamku saat melihatnya.

Hinata bersiap masuk ke dalam.

" Matte " tahanku.

" Hm? "

" Ini restoran seafood "

" Iya aku tau "

" Kau kan alergi "

" Masaka... " tawanya.

Dia lantas berjalan lebih dulu meninggalkanku. Aku masih bingung dengannya. Aku masih sangat ingat bahwa dia memang alergi makanan laut, terutama udang.

Dulu, kulitnya akan memerah sesaat setelah makan udang. Sekarang dia berjalan dengan penuh percaya diri masuk ke restoran itu.

" Uchiha-san anda tidak masuk? " serunya.

" Ah "

Aku segera menyusulnya ke dalam. Seperti yang telah dijanjikan, klien datang tepat waktu. Meeting juga berjalan dengan baik.

" Baiklah sekarang kita makan "

Mereka mempersilahkan kami makan dengan hidangan yang telah disiapkan. Seperti dugaanku, dari berbagai macam menu semua dominan udang.

" Ini untuk anda "

Klien ku memberikan sepiring menu pada Hinata.

" Ariga- "

" Aku yang akan memakannya " potongku cepat meraih piring itu.

" Uchiha-san apa yang anda.. "

" Berhenti berpura-pura, kau itu alergi udang Hinata " bisikku.

Deg

" Maksudku Hyuuga-san " lanjutku.

" Jangan sok tau "

Aku lantas menoleh padanya saat mendengar dia mengatakan hal itu.

" Apa yang kau.. "

Dia tidak mendengarkanku. Dia tetap memakan beberapa menu dengan udang didepan meja kami.

" Oishi " ucapnya.

Aku agak heran melihatnya. Dia makan dengan lahapnya di depan semua. Semoga dia baik-baik saja nanti.

Esok paginya di kantor. Ku pikir dia akan ijin karna badannya merah-merah akibat makanan seafood kemarin. Tapi nyatanya dugaanku salah. Dia masuk seperti biasa ke kantor.

" Apa dia sudah sembuh dari alerginya itu? " pikirku.

Sore menjelang. Satu persatu yang lain pulang. Aku masih terus memandang ruangannya dari tempatku. Dia belum juga keluar.

" Mungkin dia lembur " batinku.

Aku berjalan keluar ruangan dan bersiap pergi. Tapi kemudian langkah ku terhenti saat aku mendengar sebuah percakapan di lobby.

" Beruntung semua selesai tepat waktu "

" Iya, jadi kita tak perlu lembur hari ini "

" Hari ini semua bisa pulang tepat waktu "

Apa maksud mereka? Tak ada yang lembur?

" Masaka.. "

Aku berlari kembali ke atas menuju ruangannya. Kosong!

Ku coba bertanya pada orang-orang yang masih di kantor.

" Tadi kalau tidak salah dia ijin saat makan siang " terang mereka.

" Sudah ku duga.. " gumamku.

Tak pikir panjang, aku lantas menuju parkiran bersiap menuju rumahnya.

Tunggu, ini Tokyo bukan Konoha. Rumah dia dimana?

Ah sial..

Aku kembali berlari menuju ruanganku mencari biodatanya. Ada nomor telpon tercantum disana. Aku segera menghubungi nomor itu.

" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar ruangan "

Berapa kalipun ku hubungi hanya suara operator yang terdengar. Bahkan alamat yang tertera disinipun tidak jelas.

" Sial.. sial.. sial... "

Aku kehabisan akal mencari tahu tentangnya.

" Sudahlah.. doa kan saja semoga dia lekas sembuh "

" Hn "

Aku kembali meneguk kopi buatan Naruto. Meski aku mengatakan iya, nyatanya aku tetap tak bisa tenang memikirkannya.

Ah sial.. aku bahkan tidak tau apa dia memikirkanku atau tidak. Aku benci mengakuinya, tapi aku benar-benar masih mencintaimu.. Hinata.

~Skip~

SasuHina - Ku ingin SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang