Destiny

2K 106 33
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian itu. Aku tak lagi bekerja, sepenuhnya diam dirumah. Ya, aku juga sudah kembali ke Kyoto.

Bukan.. bukan.. aku bukan dirumahku, tapi dirumah Gaara-kun. Aku akan tinggal disini hingga hari pernikahan kami nanti.

Tak ada kegiatan, hanya diam dirumah besar ini. Aku bagai burung dalam sangkar. Meski perlakuan Gaara-kun sangat baik padaku. Tapi entahlah..

" ada apa Hinata? "

" Iie "

" Kau terlihat murung "

Aku menggeleng dan kembali melanjutkan makan malam bersama Gaara-kun. Apa wajah murungku tampak begitu jelas?

Waktu terus berganti hari menuju pernikahanku semakin dekat. Aku tak mungkin terus murung dan bersedih setelah semua yang dilakukan Gaara-kun padaku selama ini.

Mungkin memang ini takdirku, menjadi pengantin.. calon istri Gaara-kun.

" Kau cantik sekali "

Aku hanya diam memandang wajahku dicermin. Aku benar-benar menjadi pengantin hari ini. Semua perias dan penata busana sudah pergi meninggalkanku disini sendiri.

Ku lihat jam dinding diruangan ini. Satu jam lagi acara kami dimulai.

Cklek

Aku menoleh saat ku dengar suara pintu terbuka.

Lavenderku membulat saat melihatnya.

" Sa- Uchiha... san.. "

Dia terkejut melihatku begitupun aku. Suasana hening, kami hanya diam saling tatap.

" Mmm.. a-aku salah masuk.. gomen.. " ucapnya bersiap pergi.

" Matte "

Eh? Kemana perginya suaraku?

" Sasuke-kun.. Sasuke-kun.. "

Sekeras apapun aku memanggilnya hanya hembusan angin yang keluar dari bibirku. Apa yang terjadi padaku?

" Mmm.. bolehkah aku.. bicara padamu sebentar? "

Sasuke-kun tiba-tiba kembali lagi. Dia menutup pintu itu lalu mendekat padaku.

" Kau.. cantik.. sangat cantik.. "

Aku terus diam tak memalingkan pandanganku darinya. Dan saat kusadari bahwa aku mulai menangis, akupun menunduk secepat mungkin. Aku tak ingin dia melihatnya.

" Selamat.. Hinata.. "

Hatiku semakin perih manakala mendengarnya mengucapkan itu.

" Hinata.. "

Aku terus diam dalam isakku, berusaha keras memalingkan wajahku darinya.

" Ini hadiah ku untuk mu.. Hinata.. "

Dia memberiku sebuah kotak berpita warna biru. Aku menatapnya sesaat sebelum membuka kotak itu.

" Bukalah "

Perlahan ku buka kotak itu.

" Usagi " ucapku terisak.

" Bukankah kau sangat menginginkannya sejak dulu? "

Aku menangis sejadinya memeluk kelinci kecil pemberian Sasuke-kun.

" Kenapa.. kenapa kau melakukan ini Sasuke-kun.. "

" Aku hanya ingin kau bahagia hari ini.. dan seterusnya "

Baka.. Baka.. bagaimana bisa aku bahagia jika kau melakukan hal ini padaku Sasuke-kun!

Kau hanya membuat kesedihanku semakin dalam lagi dan lagi.

Tok.. tok..

Kami menoleh ke arah suara.

" Hyuuga-san.. waktunya sudah tiba "

Sasuke-kun lantas pergi meninggalkan ruangan ini. Meninggalkanku.. Meninggalkanku.. lagi..

Saat itu aku baru menyadari bahwa sebenarnya bukan aku yang meninggalkannya tapi aku yang takut dia meninggalkanku..

Terlalu takut hingga akhirnya melakukan hal bodoh..

Dan disinal aku, berdiri mematung di ambang pintu menuju upacara pernikahanku.

Di ujung karpet merah ini, sudah ada Gaara-kun juga pemimpin upacara. Dan diantara tamu undangan yang datang, ada sosok Sasuke-kun.

Lagi, aku menangis menatap wajahnya. Jangan berikan ekpresi sedih padaku Sasuke-kun.. jangan...

Kau membuatku tak mampu melangkah maju..

Semua mata memandangku, seorang pengantin dengan air mata berlinang di pipiku.

Lalu aku melihat Gaara-kun. Dan entah kenapa tiba-tiba aku menggelengkan kepala padanya.

Gaara-kun melangkah maju menjemputku.

" Bukankah sudah ku katakan padamu Hinata.. kau pasti akan jadi pengantin meski aku harus memaksamu " bisiknya

Deg

Aku mendelik menatapnya. Dia menggenggam tanganku erat. Dia benar-benar memaksaku menuju tempat upacara pernikahan kami.

Ku coba menahan diriku tapi kekuatan Gaara-kun lebih dari yang ku kira.

" Eh "

" Kau tidak perlu seperti itu jika memang tak ingin meneruskan ini Hinata "

" Gaara "

" Sejak awal dia memang bukan tercipta untukku Uchiha-san.. dia hanya untuk mu "

Gaara-kun menyatukan tanganku dengan tangan Sasuke-kun.

" Sekarang pergilah "

Aku menatap Gaara-kun lekat. Antara senang juga sedih.. entahlah.. perasaanku berkecamuk.

" Jangan menangis.. aku sudah merelakanmu bersamanya " ucapnya mengelus kepalaku.

Aku lantas memeluknya erat sebelum akhirnya berjalan menuju tempat upacara pernikahan.. Pernikahanku dengan Sasuke-kun.

Entah harus berkata apa pada Gaara-kun dan yang lain. Kata terima kasih saja mungkin tak akan cukup untuk mengungkapkannya.

Meski begitu.. aku tetap akan mengatakannya.... Argatou Gaara-kun...

Hinata POV End

~Fin~

Setiap percintaan pasti ada masalah, itu pasti. Tapi bukan berarti setiap masalah tak ada jalan keluar.

Belajarlah menghadapi rintangan dalam hal apapun.. jangan hanya berlari sambil menyimpan bom waktu..

Mencintai seseorang dengan sepenuh hati memang menyenangkan.. membahagiakan..

Tapi bukankah dicintai seseorang itu lebih membahagiakan.. Karna dia akan menerimamu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirimu..

Sampai ketemu di FF lainnya ~ ~ ~ ~

SasuHina - Ku ingin SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang