SasuHina - Ku ingin Selamanya

Membuatmu kembali

Pagi ini di kantor. Ku lihat dia sudah masuk lagi.

Memakai mantel?

Aku lantas saja menuju ruangannya coba memastikan sendiri keadaannya.

" Hina-.. Hyuuga-san kau sakit? "

" Hanya flu biasa "

Rapat, sangat rapat. Mantel tebal juga masker menutupi separuh wajahnya.

" Kalau kau tidak sehat sebaiknya kau pulang "

" Iie.. iie.. kemarin aku sudah ijin "

" Tapi keadaanmu.. "

" Tidak apa-apa, aku masih kuat "

" Begitu.. "

Aku kembali diam. Cemas sendiri dengan keadaannya.

" Ada lagi? "

" Ah iie.. "

Aku lantas keluar ruangannya dan kembali ke tempatku. Apa dia benar tidak apa-apa?

Dan seperti yang dia katakan. Esoknya dia sudah kembali seperti semula. Ku pikir memang aku yang terlalu berlebihan mengkhawatirkannya. Seseorang yang bahkan tidak sedikitpun memikirkanku sekarang.

Malam ini, salah satu karyawanku mengadakan pesta karna sebentar lagi dia akan menikah. Bisa dibilang pesta bujang.

Semua hadir termasuk aku juga dia, Hinata.

Meski dia baru 2 minggu disini, tapi semua sudah mulai akrab dengannya. Kecuali aku. Menyebalkan. Dia selalu bersikap formal didepanku.

" Kekkon omedetou " ucap kami bersama-sama dan bersulang.

Aku mencium sesaat minuman yang tengah disediakan. Tunggu, ini wine. Aku meliriknya yang tak jauh dariku. Dia memegang gelas yang sama berisi wine.

Perlahan aku mendekatinya.

" Jangan diminum " bisikku.

" Hm? "

" Nanti kau mabuk, kau tidak pernah minum alkohol bukan "

" Arigatou "

Aku menatapnya sesaat.

" Tapi aku sudah biasa minum minuman beralkohol " lanjutnya meneguk segelas wine.

" Oi " tahanku.

" Ahh.. "

Aku cukup terkejut melihatnya menghabiskan wine itu dalam satu tegukan. Apa dia benar-benar sudah biasa minum ini?

" Tidak apa-apa kan? " ucapnya menatapku.

Lalu dia berjalan meninggalkanku.

Lagi-lagi aku terlalu berlebihan. Sudah hentikan Sasuke. Hinata yang sekarang bukanlah Hinata yang dulu menjadi kekasihmu.

Aku kembali menyadarkan pikiranku dan coba untuk tak mengkhawatirkannya.

Jam 1 dini hari. Acara baru benar-benar usai. Semua pergi meninggalkan restoran ini. Kecuali dia. Ya, aku tak melihatnya sejak tadi.

" Dimana Hyuuga-san? " tanyaku pada yang lain.

" Tadi ku lihat ke toilet "

Aku menunggunya di luar restoran. Hingga tempat ini sudah benar-benar sepi, tak juga ada tanda-tanda kehadirannya.

Aku kembali masuk ke dalam dan meminta seorang pelayan memeriksa toilet perempuan. Dan kekhawatiranku menjadi nyata.

Dia pingsan di toilet. Beberapa pelayan itu langsung membopongnya padaku.

" Hinata kau baik-baik saja? Hinata.. " tanyaku panik.

" Itai " ucapnya memegang keningnya.

" Hyuuga-san kau sudah sadar? "

" Ah Gomen Uchiha-san, mendadak kepalaku pusing tadi "

" Bukankah sudah ku katakan untuk tidak meminumnya "

" Ah iie.. ini bukan karna wine itu "

" Berhenti berpura-pura "

" Sungguh "

Dia berjalan keluar restoran, sempoyongan.

" Hina- "

" Uchiha-san.. kau tidak perlu mengkhawatirkan ku "

" Tapi aku.. "

" Nee Uchiha-san.. jujur saja.. aku lebih nyaman dengan hubungan kita yang sekarang "

Deg

" Hina- "

" Taxi "

" Hinata tunggu.. "

Lagi. Dia memilih pergi meninggalkanku. Kesal. Marah. Juga frustasi. Apa yang harus ku lakukan untuk membuatmu kembali lagi padaku Hinata..

~Skip~