Same with you

1.2K 103 4
                                    

Siang itu di sebuah restoran siap saji. Suatu hal tak terduga terjadi. Dimana Sasuke harus bertemu seseorang yang membuatnya syok, tunangan Hinata.

Hinata POV

Kaget. Hanya itu yang kurasakan waktu itu. Saat tiba-tiba Gaara-kun datang dihadapan kami.

" Dia.. "

" Uchiha-san owner dari perusahaan tempatku magang " ucapku menjelaskan pada Gaara-kun.

" Ah "

Keadaan menjadi canggung seketika. Tak sepatah katapun terucap dari bibir Sasuke-kun.

" Kau bisa pergi denganku? " ajak Gaara-kun.

" Tapi.. "

" Pergilah " ucap Sasuke-kun.

" Terima kasih atas makan siangnya " ucapku membungkuk sesaat lalu pergi bersama Gaara-kun.

Sesaat sebelum kami benar-benar meninggalkan restoran itu. Aku kembali melirik Sasuke-kun. Dia menunduk menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Apa dia seterkejut itu mendengarku telah bertunangan?

" Gaara-kun, aku harus kembali ke kantor " ucapku melirik jam tanganku.

" Aku akan menjemputmu nanti "

" Hmm.. arigatou "

Kami berpisah di jalan dekat kantor ku. Gaara-kun kembali ke Hotel sedang aku kembali ke kantor.

" Sizune-san, berkas yang ku minta tadi pagi sudah ada? "

" Iya, sebentar "

Disaat Sizune mencari berkas itu, mataku mencari sosoknya.

" Ruangannya sepi.. apa dia belum kembali? " pikirku.

Tanpa kusadari aku terus menatap ruang kerja Sasuke-kun.

" -san.. Hyuuga-san "

" Ha-i "

" Kau melihat apa? "

" Ah iie "

" Oh kau naksir Uchiha-san ya.. "

" iie.. iie.. "

" Kuberitahu, tak satupun gadis di kantor ini yang mampu bahkan berhasil menaklukan hati Uchiha-san "

" Benarkah? "

" Kami semua bahkan tidak pernah melihatnya berjalan dengan seorang gadis "

" Oh.. "

" Kadang aku berpikir ada yang salah dengannya, atau mungkin dia tidak normal "

" Sizune-san kata-katamu menyeramkan kau tau.. "

" Yah, itu hanya asumsiku saja.. maka dari itu kalau kau naksir dengannya, maka urungkan saja "

" Begitu ya.. "

Jadi selama ini kau tidak pernah memiliki hubungan dengan gadis manapun. Entah harus senang atau sedih saat mendengarnya.

Tapi yang pasti, saat ini aku merasa sangat sedih melihatnya.

" -san.. Hyuuga-san "

" Ah.. ha-i "

" Dia datang, sebaiknya kau kembali ke ruanganmu Hyuuga-san "

" Ha-i "

Aku berbalik dengan tumpukan yang semakin tinggi di tanganku.

" Kyaa.. "

Bruk

Aku terpeleset kaki ku sendiri dan kertas ditanganku pun berhamburan dimana-mana.

" Gomennasai.. gomennasai.. " ucapku mengambil kertas itu dibantu yang lainnya.

" Uchiha-san " ucap yang lain.

Dia menunduk membantuku merapikan lembar demi lembar kertas itu. Lalu pergi setelah semua selesai tanpa sedikitpun melihatku. Ya, dia tidak melihatku sama sekali.

Hari berganti, sikap Sasuke-kun semakin aneh dan aneh padaku. Dia seolah menjaga jarak, iie.. dia memang menjauhiku.

Seharusnya aku senang karna aku tak perlu repot menjaga jarakku dengannya.

Tapi kenapa yang kurasakan justru sebaliknya...

" nata.. Hi-na-ta "

" Ha-i " ucapku tersadar dari lamunan.

" Sejak tadi kau melamun terus "

" Gomen Sakura "

Malam itu ku ceritakan semua masalah ku pada Sakura. Berharap bebanku sedikit berkurang.

" Dari awal kau yang terus berlari Hinata "

" Apa maksudmu? "

" Kau berpura-pura bisa makan seafood padahal kau tau kau alergi sejak dulu, belum lagi ketika kau mabuk "

" Aku hanya ingin dia berhenti memikirkanku Sakura "

" Tapi kau menyiksa dirimu Hinata "

" Itu lebih baik daripada dia harus terus menderita karna ku "

" Hinata dengar.. kejadian 3 tahun lalu bukan salahmu "

" ... "

" Semua wanita pasti akan terbakar cemburu saat melihat kekasihnya dekat dengan wanita lain.. dan itu juga terjadi padaku "

" ... "

" Tapi.. stop.. berhenti merasa bersalah.. dan akui kalau kau memang masih mencintainya "

Aku mendelik mendengar pernyataan dari Sakura.

" Apa? kau mau memukulku? " lanjutnya.

Aku membuang muka. Tak ingin bertengkar dengan Sakura.

" Hinata.. buka matamu.. kalau kau terus berlari seperti ini kau hanya akan menyakiti keduanya "

" Aku tidak mungkin kembali padanya Sakura.. aku sudah bertunangan dengan Gaara-kun "

Air mataku mulai menitik perlahan. Rasanya begitu sakit membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka berdua.

" Kau berhak mementukan jalan hidupmu sendiri Hinata "

~Skip~

SasuHina - Ku ingin SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang