Memaksaku

1.1K 98 4
                                    

Hari berganti hari, sikap Sasuke-kun semakin aneh padaku. Dari sikapnya yang selalu mendadak gugup didepanku hingga kekhawatirannya yang berlebihan.

Sebenarnya lucu melihat sikap dia sekarang. Kadang aku juga menikmati ke-kikukan-nya itu. Tapi saat malam datang, aku selalu tersadar dengan posisiku saat ini.

" Kau baik-baik saja? "

" Ha-i "

" Semua berjalan lancar kan? "

" Ha-i "

Setiap malam Gaara-kun selalu menghubungiku dan menanyakan banyak hal. Dan diakhir pembicaraan kami.

" Aku tidak sabar menunggu hari besar kita "

Deg

Aku terdiam saat mendengarnya. Dan entah kenapa air mata ini menitik di pipiku begitu saja. Apa yang terjadi padaku?

Hari berganti hari, aku mulai sering mendengar gumaman Sasuke-kun tentang ingin kembali padaku.

" Gomen "

" Hinata.. aku bersungguh-sungguh.. "

Malam itu Sasuke-kun tiba-tiba menyerangku dengan kata-kata yang tak pernah ku duga. Dia ingin kembali seperti dulu denganku.

Setelah apa yang terjadi padaku hingga saat ini, aku memilih pergi meninggalkannya.. lagi.

Aku berlari sekuat tenaga menuju apartemenku. Dan menguncinya rapat-rapat.

" Hiks.. hiks... "

Lalu menangis sejadinya.

Saat itu aku tersadar, bahwa sebenarnya.. aku masih ingin bersama dengannya.

" Ku beritau satu hal padamu Hinata "

" ... "

" Kau menerima lamaran Gaara bukan karna kau mencintainya.. tapi karna kau melihat sosok orang yang kau cintai pada Gaara "

Deg

Pernyataan Sakura malam itu membuatku syok. Aku terus diam dan menunduk. Otak ku terasa berputar, semua kejadian yang telah lalu kembali terulang dipikiranku.

" Itu artinya aku tidak mencintai Gaara-kun " batinku.

Tidak mungkin.. tidak mungkin..

Aku terus mengelak jawaban yang selama ini kucari. Aku terus meyanggah perasaan yang kurasakan juga kenyataan bahwa aku memang melihat Gaara-kun sebagai Sasuke-kun.

" Sebelum semuanya terlambat.. lebih baik kau katakan padanya Hinata "

" Bagaimana aku mengatakannya Sakura "

" Katakan yang sebenarnya "

" Aku tidak bisa.. aku tidak bisa Sakura.. "

Disebuah taman malam itu, aku kembali dibuat menangis oleh Sakura.

" Kau tidak bisa seperti ini terus Hinata "

" Aku tidak mungkin bisa mengatakan itu padanya Sakura "

" Apa yang tidak bisa kau katakan? "

Deg

Terdengar suara seseorang dari belakang yang menyela pembicaraan kami.

" Ga..Gaara.. kun.. "

" Hm? "

" I-iie.. "

Aku segera menghapus air mataku dan coba tuk tersenyum didepannya.

" Hinata aku duluan ya.. "

" Hm "

Sakura pergi meninggalkan kami berdua ditaman malam itu. Disini begitu sunyi, sesunyi suasana kami. Tak ada pembicaraan apapun.

Gaara-kun terus diam memandang kosong ke depan sambil menggenggam tanganku. Begitupun denganku, yang bingung ingin memulai pembicaraan darimana.

Karna Gaara-kun pasti curiga melihat keadaanku tadi.

" Ada yang ingin kau katakan padaku? " ucapnya tiba-tiba.

Deg

Aku menatapnya sesaat. Dia masih melihat pada langit malam itu.

" Hmm " gelengku.

" Kau yakin? "

" Hm " anggukku.

Aku diam membuang muka. Aku tak ingin dia benar-benar menyadari bahwa aku menyimpan sesuatu dihatiku.

" Hinata.. aku tak tau apa yang terjadi sebelumnya padamu.. tapi aku ingin kau tau bahwa sekarang kau milikku.. "

" ... "

" Saat waktunya tiba nanti, aku tak ingin semua berantakan hanya karna sebuah alasan yang kau rahasiakan dariku "

" ... "

" Karna jika terjadi sesuatu nanti.. aku pastikan kau tetap akan menjadi pengantinku.. meski aku harus memaksamu "

Deg

Ku tatap lekat kedua matanya yang kini juga menatapku. Air mataku kembali tumpah perlahan tapi pasti.

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa aku tengah berdiri di ujung jurang. Dan siap jatuh kapan saja.

~Skip~

SasuHina - Ku ingin SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang