(1) Dylan dan Dea

35.8K 1.4K 19
                                    

Dylan terus berlari tanpa memperdulikan keringatnya yang sudah membasahi pelipisnya. Sekolah sudah sepi. Gara-gara cewek sial itu, ia telat bangun.

Tepat di depan pintu kelas, Dylan berhenti berlari. Tangan kanannya melayang hendak mengetuk pintu. Tapi, sesaat ia mengembalikan tangannya ke tempat semula. Lalu berjalan pelan menuju kantin. Percuma, pikirnya.

Bel istirahat berbunyi. Dylan masih duduk di kantin sekolah sambil berusaha menyembunyikan tasnya agar tidak ketahuan terlambat. Tak berapa lama kemudian, seorang cewek dengan rambut yang diikat dua dengan poni yang pendek itu mendekati Dylan.

Cewek sial itu lagi, batin Dylan.

"Halo Dylaan!" sapa cewek itu sambil tersenyum manis memperlihatkan lesung pipitnya.

"Mau apa lo? Belom puas liat gue terlambat? Lo kan yang matiin alarm gue?!" serbu Dylan sebelum cewek itu berbicara lagi.

Cewek itu diam seketika sambil memukul pelan dagunya dengan jari telunjuknya. Tak lupa, matanya yang bulat mengedip lucu.

"Iyaa! Dea yang matiin. Maaf ya? Dea kira alarm Dylan emang rusak. Kebetulan, alarm Dea abis batre jadi ... Dea ambil batrenya Dylan deh," balas cewek itu, Dea seraya tersenyum lebar.

"Ck, dasar cewek freak. Kapan sih lo pindah rumah?" tanya Dylan tak suka.

"Kapan ya? Kapan-kapan deh tunggu Dylan beliin rumah buat kita berdua," balas Dea sambil tertawa membuat matanya yang bulat itu terlihat sipit.

Tanpa sadar, senyuman kecil hadir di bibir Dylan.

*

Dea Amelia. Cewek mungil nan anggun itu sering kali mengikat rambutnya menjadi dua bagian. Membiarkan rambutnya bergoyang-goyang saat ia berjalan. Tinggal di sebelah rumah gebetannya, Dylan.

Dylan bukan cowok populer di sekolah. Bukan juga cowok yang diidam-idamkan banyak wanita.

Tapi, Dylan adalah cowok yang berhasil merebut hati Dea disaat cowok lainnya bertekuk lutut agar cintanya diterima oleh Dea.

Gak jarang, bunga, coklat dan surat cinta ada di loker dan di laci meja Dea. Tapi yang Dea lakukan hanya membuangnya. Atau, kadang ia beri pada sahabat-sahabatnya.

Dea, gadis imut nan polos itu seringkali tersenyum dan tertawa, membuat daya tariknya naik ratusan persen. Tapi itu, tak berlaku untuk Dylan.

Segala cara telah Dea lakukan untuk merebut hati Dylan. Tapi, ia selalu gagal. Dan mungkin ... akan terus begitu.

**

A/N:
Guyss, di part sebelumnya aku ada bilang kalo cerita ini aku update tiap hari minggu. Tapi aku pikir kayaknya kelamaan gitu. Jadi aku tambah hari jadi selasa dan minggu okeyy.

Jangan lupa tinggalkan jejaknyaa😘

[warning:cerita ini penuh drama menye-menye]

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang