"Bel, ih bangun apa udah siang!" Marcello terus menggoyang goyangkan tubuh Abel.
Hari ini Abel sudah janji untuk menemani Marcello untuk ngevlog di mall sekitaran tempat tinggal mereka.
Mereka memang tinggal bersama. Sebenarnya rumah Abel tidak terlalu jauh dari sekolah nya. Hanya saja Marcello datang dari Jerman untuk kembali sekolah di Indonesia.
Karena keluarga mereka sudah saling mengenal, jadi, Abel ditugaskan untuk menemani Marcello selama SMA. Aneh memang. Seharusnya cowok yang menjaga cewek. Tetapi ini malah kebalikkannya.
Marcello membuka gordyn abu abu di kamar Abel. Hingga terlihat matahari memancarkan cahaya nya.
"Cello tutup jendelanya ahh..." ucap Abel sambil membenarkan posisi tidurnya.
"Abel lo udah janji sama gue buat nemenin gue ngevlog! Ayo bangun" Marcello menarik tangan Abel hingga Abel terjatuh dari ranjang nya.
"ADUH CELLO! SAKIT TAU GAK?!" Ringis Abel.
Marcello tidak peduli dengan ringisan Abel, ia keluar dari kamar Abel menuju meja makan "mandi cepetan! Gue tunggu di mobil" teriak Marcello.
***
"Hello guys, jadi hari ini gue sama bocah ini lagi mau on the way ke mall deket rumah. Gatau mau ngapain, tapi.. yaudah lah ikutin aja okey!" Ucap Marcello sambil memegang kamera vlog nya.
"Lama banget sih." Gerutu Marcello.
"Mimpi apa gue sampe sampe lo jadi vlogger gini. Alig alig" ucap Abel sambil memakai seat belt.
"Bilang aja lo iri sama gue karena gue punya sejuta suscriber."
"Iri sama lo? Ya Allah amit amit dah" jawab Abel sambil mengelus dada.
"Ah abel suka gitu. Jadi tambah cinta." Kata Marcello spontan.
"Hah? Apa? Gak denger nih" ucap Abel pura pura tidak mendengar.
Untung saja omongan mereka sedang tidak terekam oleh kamera. Tetapi jika saja itu terekam tidak akan menjadi masalah bagi keduanya.
"Halah" ucap Marcello tanpa melihat pipi Abel yang sudah blushing.
***
"Sekarang kita udah sampe dan sekarang gue malah nemenin cewek satu ini ke tempat ini. Padahal gue yang tadinya mau nyuruh nyuruh dia. But.... yah realita tidak sesuai ekspetasi gaes." Ucap Marcello dengan muka cemberutnya yang masih dibilang tetap tampan.
"Abel cepetan dong jangan di tempat ini terus. Gue jadi kayak cewek nih disini terus." Ucap Marcello lagi sambil memflip kamera vlognya.
"Sabar dong, Cello. Ini udah mau selesai tapi gue masih dilema sama warna nya. Di bibir gue semuanya bagus sih jadi dilema. Bagusan yang ini atau yang ini?" Abel membalikkan badannya ke arah kamera dan menunjukan dua buah lipstick yang warna nya hampir sama menurut Marcello.
"Dua duanya sama, Abel. Jangan buta warna deh lo" ucap Marcello kesal.
"Lo yang buta warna. Jelas jelas ini beda. Yang ini pink sedangkan ini soft pink!" Keukeuh Abel.
"Yaudah lah beli dua duanya aja cepetan. Gue laper!" Ucap Marcello.
"Du—" ucapan Abel terpotong oleh perkataan Marcello.
"Gue uang bayar, bawel"
Abel seneng bukan main. Ia langsung mencubit pipi Marcello dengan gemas. "Ih Cello suka gitu kan. Jadi sayang"
"Ih sayang sayangan. Kamera nya on loh, Bel." Ucap Marcello.
"Iya? Yaudah lah gapapa terlanjur bilang. Hehehe" ucap Abel lalu pergi menuju kasir.
***
"Udah makannya? Abis ini mau kemana?" Tanya Marcello sambil menyalakan kembali kamera nya.
"Hypermart yuk? Mau naik troli nya" ajak Abel.
Marcello hanya mengacak acak rambut Abel dengan gemas. "Dasar bocah ke hypermart cuma mau naik troli"
***
"Duh malu Bel diliatin orang. Capek juga dorongin lo, berat." Marcello berhenti mendorong troli dan mengambil beberapa cokelat toblerone disana.
"Ambil yang banyak, Cell. Gue suka soalnya" pinta Abel.
"Tekor dah gua bawa lo kesini" ucap Marcello sambil mengambil 3 batang cokelat lagi.
"Eh Cello, Cello berhenti dulu! Mundur dikit lagi"
"Apalagi sih Bel. Capek tau gak" ringis Marcello.
"Ih yaudah kameranya gak gue pegangin nih ya!" Ancam Abel.
"Yakan gue gak megang kamera gara gara ngedorong elo gimana sih!" Ucap Marcello memasang wajah yang pura pura kesal.
"Hehe iyasih. Tapi itu gue mau ambil ituuu gak nyampe tolong ambilin" ucap Abel sambil menunjuk rak yang berisikan mie instan dari Korea dan Jepang.
"Apa? Ini?" Tanya Marcello sambil mengambil bungkus mi instan itu.
"Iya ambil lima dong Cell. Eh, enam aja deh" pinta Abel.
"Apasih ini?" Tanya Marcello sambil membaca tulisan dibalik kemasan itu.
"Ini samyang. Nanti kita bikin samyang chalengge ya, Cell! Terus nanti upload di youtube lo. oke?"
"Boleh tuh. Yaudah ambil yang banyak aja" ucap Marcello sambil mengambil lebih banyak mie instan itu lagi.
***
"Buset dah sampe juga akhir,nya. Capek banget gue. Gila Cell." Abel membuka boomber nya lalu menghempaskan dirinya ke sofa ruang tamu.
"Lebay banget sih lo. Tadi mana kamera nya?" Tanya Marcello.
"Nih" Jawab Abel sambil menberikan kamera canon itu.
Marcello mulai mengaktifkan kamera itu hingga ada lampu merah menyala, ia kembali berbicara dengan kamera kesayangannya itu.
"Okey, jadi itu dia kegiatan gue hari ini sama Abel. Capek banget tapi yaaaa seru sih soalnya jalan nya sama dia" ucap Marcello sambil mencium puncak kepala Abel yang sedang berkutik dengan ponsel nya.
"Okee itu dia vlog gue hari ini. Makasih buat yang udah nonton walaupun ini gak jelas ya tau lah. I do it for you guys karena banyak banget yang minta Marcello Stephano buat ngevlog lagi. Dan yaa this is for you guys. Dont forget to comment, like, share, and suscribe! Byeeee!""Vlog vlog amat." ucap Abel sambil melengos pergi mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone
Подростковая литератураSama sama tahu bahwa keduanya saling mencintai. Tetapi enggan untuk berpacaran. Mengapa?