Menurut Alisha, ada yang aneh dengan beberapa teman seasramanya. Mereka tampak seperti ... mencoba untuk memisahkan Alisha dari Lily? Entahlah, ia tidak dapat mendeskripsikannya secara rinci, namun kira-kira seperti itulah yang Alisha rasakan.
Setiap kali ia sedang bersama Lily, seseorang pasti selalu mengajak Lily untuk pergi sebentar (yang biasanya berakhir dengan tidak kembalinya Lily). Dan dia tidak mengerti kenapa.
Temannya pun hanya sedikit, karena kebanyakkan dari mereka memilih untuk menghindarinya. Jadi, di sinilah Alisha seorang diri di dalam Kelas Ramuan karena baru saja ditinggal Lily, bertanya-tanya kepada dirinya sendiri tanpa mendapatkan jawaban apa-apa.
Sekarang memang masih jam sarapan, jadi wajar saja kelas tersebut hanya berisi Alisha di dalamnya.
Alisha mengetuk-ngetukkan jarinya ke lembaran buku ramuan yang terbuka. Matanya terarah ke buku tersebut, tetapi dia tidak benar-benar membacanya.
Saat pikirannya masih berkelana tak terarah, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari depan pintu kelas. Alisha menoleh ke sumber suara, menunggu orang-orang tersebut menampakkan diri.
"Di mana?" tanya sebuah suara berat—mungkin seorang laki-laki.
Alisha mendengar suara berat lain menyahut, "Di dalam sana. Coba kau cari, aku tidak berani memasuki ruangan ini."
"Oh, ayolah, tidak usah berlebihan," balas suara pertama tadi malas.
"Tidak, tidak. Kau saja, Albus, lagipula ini idemu!"
Albus?
Alisha mengerutkan kening, tidak mengerti apa yang Albus dan siapapun-itu bicarakan.
"Baiklah, kalau itu maumu. Berjaga di sini, oke? Bilang aku kalau ada yang masuk." Setelah kalimat itu, pintu kelas terbuka, menampakkan Albus yang menatap Alisha dengan mulut menganga.
Alisha menaikkan kedua alisnya. "Um —"
"A – Alisha? Kau tidak mendengar—"
"Apa yang ingin kau cari?" potong Alisha penasaran. Albus memicingkan matanya sambil merutuki diri sendiri.
"Ah, itu ...."
"Apa? Siapa tahu aku bisa membantu," ucapnya dengan senyuman tipis.
Albus menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Dengar, anggap saja kau tidak mendengar ataupun melihat apa-apa, oke? Aku hanya ... harus meminta sedikit resep."
"Mencuri," koreksi Alisha sambil bertopang dagu.
Albus tersenyum kikuk, lalu berjalan ke sebuah meja yang biasa dipakai oleh Profesor Slughorn. Dia mencari-cari di tumpukan kertas dengan hati-hati, lalu berlanjut ke kolong meja.
"Sudah ketemu?" tanya Alisha, masih sambil bertopang dagu. Dia mengangkat kedua alisnya saat Albus menatapnya.
Albus menggeleng. "Sebentar," ucapnya sambil berjalan cepat menuju pintu kelas. Alisha masih dapat mendengarnya saat ia berbisik, "Hei, Mason, kau serius? Aku tidak dapat menemukannya."
"Apa kau mencarinya di meja yang benar?"
"Aku sudah mencarinya di meja Profesor Slughorn, tapi aku tak dapat menemukannya," jawab Albus.

KAMU SEDANG MEMBACA
First
Fiksi Penggemar[After the Cursed Child; Albus Potter x OC] Albus baru saja selesai berurusan dengan segala kekacauan yang ia perbuat bersama sahabatnya. Namun setelah hubungannya dengan ayahnya membaik, setelah ia sudah kembali ke dirinya yang lama dan menjadi pem...