[SEQUEL TEARS]
"We will either win together or we will lose together"
Pernikahan tidak menjadikan segalanya selalu mudah dan indah. Pernikahan tidak pernah menjanjikan kedua hal tersebut.
Namun pernikahan adalah jalan untuk belajar mewujudkan...
"Almost perfect husband but he had complicated life" -Dewa
"Every girl want to be her, but her life never easy too" -Catleen . . . . .
Entah pernyataan mana yang paling benar dan paling tepat. Namun, yang paling jelas adalah pernikahan memang bukan sesuatu yang mudah untuk di jalankan. Terutama, bagi mereka yang baru memulainya.
Kejadian demi kejadian yang senantiasa terus menjadi pembelajaran. Semua merupakan kenangan juga pengalaman yang terus menerus memupuk tiap pasangan untuk menjadi lebih dewasa setiap harinya.
Pun sama halnya dengan Dewa dan Catlee. Mereka baru memulai segalanya. Petualangan besar dan panjang sedang menanti mereka diujung sana.
Tak melulu hari-hari yang mereka lewati berjalan dengan baik. Tak selalu segalanya terasa sangat romantis seperti halnya berpacaran dahulu. Bahkan rasa jenuh itu semakin tinggi, terus menjulang hingga mencoba meruntuhkan keyakinan hati pada diri mereka masing-masing.
Mereka juga bukan manusia sempurna. Ada kalanya walau cinta yang tumbuh itu terus meninggi. Tetapi, keadaan tak mengimbangi.
Masalah demi masalah yang senantiasa mendera merupakan sambutan manis bagi mereka yang baru belajar menapaki jalan terjal pernikahan. Barang kali dalam setahun pertama, dua tahun, bahkan hingga lima tahun usia pernikahan. No one know...
Namun, semua kembali pada cinta.
Dimana dua hati yang lelah, yang penuh amarah, yang kadang ingin menyerah, senantiasa kembali memeluk erat satu sama lain.
Sebab, cinta sejati selalu menemukan jalannya untuk pulang. Seperti filosofi merpati yang Dewa percayai. Ia akan pulang ke satu-satunya rumah yang paling nyaman. Yaitu, pasangannya.
Kisah ini bukan tentang rumah tangga yang sempurna.
Kisah ini tidak mengisahkan pasangan yang sempurna dengan segala perjalanannya yang membuat siapapun merasa iri.
Ini tentang dua hati manusia biasa yang belajar menyempurnakan pernikahan dengan segala ketidak sempurnaannya.
Dewangga Damaresh Callysta Catleen Damaresh
---------------------- . . . . . .
Aku mulai nyusun ulang lagi lapak ini dengan segenap hati karena sepertinya beberapa bulan kedepan aku bakal punya waktu banyak buat nulis.
Because I'm officially resign!!!
Sebenarnya udah beberapa bulan sih resign nya tp kemaren2 masih yahh galau brutal karena something dikerjaan yg yahhh begitulah dunia pekerjaan yg keras ini ya kan...
Ga menyesal sama sekali udah mutusin resign walaupun sudah bertahun-tahun mengabdikan diri:)
Karena faktanya kehidupan nyataku lebih berat dari konflik semua cerita yang aku tulis hahahaha (bawa ketawa aja)
Udah paling bener emang jd ibu rumah tangga aja lah, ngurus anak, ngurus rumah, except masak i can't do that anymore :(
Btw, waktu aku nulis TEARS itu masih dalam keadaan hamil ya kan apalagi pas masa2 serunya tuh lagi hamil besar huhuuu kangen banget vibesnya masa2 itu sampai mau nangis dulu banyak banget punya waktu buat nulis ∑( ̄□ ̄;)
Ga kerasa sekarang anak yg dulu aku kandung saat nulis TEARS udah umur 3 tahun orangnya, please berarti udah selama itu aku ninggalin Catleen Dewa dan unpublished sequel ini heheh
Mana hutang ceritaku banyak banget lagi, bukan banyak lagi sih tapi yang bener tuh NUMPUK :(:(
Maafin ya
Yaudah siap reunian nggak nih? Yuk bisa yuk votenya sayang :):):)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.