ke-DODOL-an

395 18 0
                                    

Semenjak kami resmi menamakan persahabatan kami, kami jadi lebih sering bersama. Saat belajar malam, kami suka berkumpul di satu kelas yang sama.

Awalnya si anak-anak masih pada nurut belajar malam sesuai dengan kelas masing-masing, tapi lama-lama yaa semuanya sendiri.

Kami sering berkumpul di kelas pojok di bawah tangga, katanya si serem tapi kayanya sereman kita deh dari pada 'hal' yang dianggap serem itu.

Peraturan yang ada, saat belajar malam kami dilarang untuk
1. Berisik
2. Makan
3. Tidur

Tapi waktu itu, ada salah satu temen yang baru dijenguk orang tuanya dan dia termasuk anak orang kaya, namanya via, dia dibawakan duren sama orang tuanya. Terus dia teriak

"Ehh temen-temen, nanti abis belajakhr kita makan yaa. Orang tua via bawa dukhren lo" katanya yang cadel.

Putri "yaelah vi, ngapain si nunggu selesai belajar, sekarang aje ngape"
Trus anak fatria punk yang lain ikut ngomporin. Termasuk aku.

Via "yaudah deh kita buka ya, tapi jangan bekhrisik"

"Siaaaap"

Dikelasku hanya sedikit anak yang ada. Karena yaa pada males semenjak ada putri dan aini masuk kelasku. Mereka lebih memilih pindah dan hanya beberapa yang menetap termasuk via dan ila.

Kebetulan via duduk ditengah, dibawah kipas angin. Lalu kami membuka dan langsung rebutan. Saat lagi enak makan tiba-tiba

"Breek!!!" Pintu terbuka

Kita serentak nengok ke arah kaka aspi (ketua pondok), yaa gimana ngga dateng wong duren baunya semerbak dan dengan watados kita malah nawarin.

"Makaaaaan kaaaaaa"

"Kalian semua ke lapangan, sekarang!" Dengan mata melotot dan teriak

Kita semua keluar kelas dan ke lapangan, ada beberapa anak yang masih jilatin bekas duren yang tersisa dikulitnya.

Dilapangan kita di jemur, eh kan malem yaa ngga ada matahari. Diapain dong? Yaa pokoknya disuruh berdiri lah yaa.

"Kalian harus berdiri disini, sambil ngafalin shorf 1 bab"

"Kalo udah hafal gimana ka?" Kataku

"Kalau sudah hafal baru bisa ke kelas lagi"

Yang lain sibuk ngafalin, sedangkan aku sudah hafal.

Aku langsung angkat tangan
"Kenapa nila"

"Saya sudah hafal ka"

"Coba sini"

Yang lain mangap, aku cuma nyengir.

"Fa'ala yaf'ulu fa'lan..........."

"Nila boleh ke kelas"

"Okey kaa"

Putri "nilaa tunggu ihhh awas ajah ke kelas duluan"

"Yaelah ngapain juga ke kelas" sambil ngomong dalam hati ke kelas juga sepi dan ga balal belajar. Hehe

Aku akhirnya duduk diatas tumpukan genteng sambil membantu mereka yang mecoba menghafal ke ketua aspi (namanya ka sa'ah).

Yaa untungnya ka saah ngga nyuruh aku ke kelas dan mengijinkan aku duduk disana.

Akhirnya jam 10 waktu belajar malam selesai, dan semua temanku juga sudah menghafalnya.

Hari itu, anak angkatanku ramai menanyakan kenapa kita di hukum. Dan hari itu juga, baru pertama kalinya angkatanku ada yang dihukum.

Dulu sebelum aku punya fatria punk atau kita singkat FP, setelah jam belajar selesai aku langsung ke kamar. Tapi sekarang lebih memilih duduk dikelas bersama sampai ada yang bilang "udah yuk ngantuk"
Biasanya sih si Cantik yang bilang gitu.

SANTRI DODOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang