Cap songong!

513 26 0
                                    

Kata-kata 'cap songong' adalah hal yang paling ditakuti oleh semua santri. Yaa berawal dari tradisi yang berada di ponpes ini yaitu adik kaka-an. Semacam kaka senior yang seneng kepada juniornya lalu dia 'menembak' nya untuk dijadikan adik-adikannya.

Sebenernya agak risih yaa awalnya dengan kata 'menembak' seperti ini.
Berbeda dengan saudaraku leha, dia sudah faham tentang tradisi ini, karena dia punya kaka yang pernah sekolah di ponpes ini jugaa, dan dia dpt nasehat untuk tidak ikutan dlm hal itu.

Dan tanpa sadar, hal itu juga terpaku dalam otakku untuk tidak terlibat kaka adikan yang marak terjadi di ponpes.

***

Suatu saat ada kaka senior yang 'seneng' sama aku. Rambutnya panjang banget, karena dia adalah keturunan bali. Dia selalu duduk d bangku depan kamarku, menggodaku,  memintaku menemaninya mengobrol di depan kamar, mengajak makan bersama, mencarikan kamar mandi untukku dan sebagainya.

Sampai saat dia 'menembakku' aku menolaknya dan membuat dia kecewa, namun kami tetap bersama.

Namu di waktu lain, saat dikamar mandi. Dia sedang mengantri di kamar mandi dan aku masuk ke kamar mandi, dia seperti merasa jijik terhadapku.

Aku tersenyum sambil memanggil namanya dan dia meludah di depanku. Aku tidak faham kenapa seperti itu.

Dan ada salah seorang temannya yang sedang mencuci baju dan melihat kejadian tadi. Lalu dia bilang
"Udah nila, gausah d pikirin"
"Tapi ka nina kenapa kaa?"
"Nanti kaka ceritain ya, udah nila mandi ajah sana"

Saat masuk kamar mandi aku menangis. Aku tidak faham dengan perubahan yang sangat drastis itu.

****

Saat belajar malam dikelas. Aku dipanggil oleh ka ifa (yang mencuci baju tadi)

"Nila keluar dulu deh"

Aku diajak ke tangga masjid, padahal kalau ketauan kami akan mendapatkan hukuman.

"Nila emang bilang apa sama ketua kelas?"
"Nila bilang apa ka?" Dengan wajar bingung
"Tentang ka nina?"
"Aku ngga pernah cerita apa apa ka ke ketua kelas tentang ka nina. Bahkan aku ngga deket sama dia."
"Ka iva percaya sama nila, tapi yang ka iva denger nila bilang ke ketua kelas kalau ka nina ke GR an, padahal nila ga 'suka' ke ka nina"
"Astagfirullah" aku menitiskan air mata, sungguh kejam fitnah ini sampai memisahkan 2 orang sahabat (sebut saja sahabat).
Ka iva segera memelukku.
"Yaudah nanti ka iva ngomong yaa sama ka nina, jelasin semua ke ka nina"
"Iyaa ka tolong jelasin, aku gamau dibenci sama ka nina, aku gamau d jauhin sama ka nina kaa"
"Yaudah jangan nangis yaa, belajar lagi yaa. Nanti rangkingnya turun loh" sambil terus mengusap kepalaku.
Lalu aku diantar ke kelas oleh ka iva.

Saat aku melihat ketua kelas, aku rasanya ingin memukulnya dengan sangat keras. Tapi aku yakin itu bukan jalan yang terbaik, aku hanya diam. Yang lain hanya heran melihatku masuk kelas dengan berurai air mata.

Hanya Cantik yang berani bertanya
"Nila kenapa?"
Lalu aku berbisik dan menceritakan semua kepada cantik.
Cantik hanya terpaku dan ikut membenci ketua kelas itu.

****

Keesokan harinya, saat aku ke pila (akan ku ceritakan di page selanjutnya) di tembok besar tedapat banyak tulisan nila songong.
Tapi aku sudah tau konsekuensi dari menyakiti seseorang yang cukup berpengaruh, yaa walau aku tidak menyakiti ka nina.

Aku hanya menangis dengan adanya tulisan itu. Dan mendadak semua orang ingin tau tentang aku dan mulai menjauhiku😭
Tapi dalam hatiku berbisik "suatu saat akan aku hapus tulisan ini dengan tanganku sendiri"

SANTRI DODOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang