part 3

4.3K 386 45
                                    

"Dia.........."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Flashback.......

Sasuke pov:

"Hey bocah,,,,,,,, menikah lah dengan ku!". Dengan percaya diri aku melamar bocah yang ada di hadapan ku ini.

Bukan berarti aku melakukan ini dengan suka rela, Tidak. Ini benar-benar memuakkan.

Aku masih tak habis fikir, apa maksud Tousan membuat persyaratan tidak masuk akal ini dan menyuruh ku untuk melamar bocah kuning ini? Terlebih lagi, dia itu pria. Aku jelaskan lagi PRIA!!!.

Oke kita ralat kalau dia ini pria, karena aku tidak tau dia itu berjenis kelamin apa????!.

Kalau di lihat dari seragam yang dia kenakan dia seperti seorang anak laki-laki biasa, tapi lihat wajahnya. Mana ada seorang laki-laki memiliki wajah layaknya perempuan seperti itu.

Aku rasa dia itu seorang perempuan tomboy yang tidak menyukai sebuah rok. Heh menggelikan.

Entah sudah berapa lama aku berdiri di hadapannya. Tetapi dia tidak memberikan sebuah reaksi. Apa dia masih hidup?.

"Hey bocah jawab pernyataan ku tadi, cepat!" ujar ku.

Tapi apa ini?! Kenapa wajahnya menunjukan seakan-akan ia melihat sebuah elien.

Mulai merasa kesal, ku jentikkan jari ku di depan wajahnya. Dan dia tersentak kaget.

"Huh??"

Apa?! Hanya itu yang dia katakan!!.

Normal pov:

"Hey bocah, cepat jawab!!" Kata Sasuke mulai tidak sabar. Ia benar-benar kesal, karena bocah ini ia harus kehilangan waktunya yang berharga.

Sedangkan orang yang di ajaknya bicara menengok ke kanan, ke kiri, ke belakang, dan ke atas (eh?) Seakan-akan sedang mencari sesuatu.

"Anda berbicara dengan siapa tuan?" Tanya Naruto dengan raut wajah bingung. Entah mengapa perasaannya tiba-tiba saja buruk. Apakah pria di depannya ini om-om pedopil yang suka nyulik anak laki-laki yang handsome seperti dirinya? Hm.....mungkin saja. Mencurigakan.

Twich!

Sedangkan Sasuke mulai kehabisan kesabarannya. Lalu dengan kasar menyeret Naruto menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan tak jauh dari tempat berdirinya mereka.

Merasakan alaram bahaya Naruto pun meronta-ronta dan memukul tangan si penarik namun itu tidak berefek sama sekali, di karenakan perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar. Atau mungkin Naruto lah yang terlalu lemah.

Entah mengapa saat ini ia merutuki kebiasaannya yang jarang minum susu dan juga malas berolah raga bersama kakaknya saat minggu pagi.

"Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku dasar laki-laki pedopil!! TOLONG! TOLONG!" Tanpa memperdulikan teriakan Naruto, Sasuke terus menarik Naruto hingga sampai di dekat mobilnya.

Ketika sudah sampai di samping mobilnya tersebut. Akhirnya Naruto dapat melepaskan diri dan berlari menjauh.

"Hey! Jangan lari kau bocah!" Dengan sekuat tenaga Sasuke mengejar Naruto. Hingga kejadian tersebut menjadi tontonan orang-orang yang sedang berlalu lalang.

"Apa sedang ada syuting film india?" Begitu lah kira-kira pemikiran orang-orang yang melihat adegan lari-lari slow motion ala india yang di perankan oleh SasuNaru.

Mereka berlari mendaki bukit lewati lembah~ sungai mengalir indah ke samudra~~ bersama teman bertualang~~~ (dan lewat lah ninja Hatori) #Woy salah cerita woy! #hehe 😅

100 Days With Mr. Arrogant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang