part 6

1.8K 195 20
                                    

Hari ini entah mengapa menjadi sedikit berbeda dari hari biasanya. Apa kalian tau kenapa?

Apa?

Bukan! Bukan karena saat ini Negara api menyerang.

Apa? Apa?

Bukan juga! Bukan karena Itachi memotong rambutnya dan juga melakukan treatment untuk menghilangkan keriputnya.

Apa?! Kyuubi membagi permen apelnya secara sukarela?! Saya rasa itu suatu kemustahilan yang pernah ada di muka bumi ini.

Kalian nak dengar??

Nah~ duduk duduk

Duduk!

Entah mengapa di pagi hari ini terasa berbeda, karena bocah matahari kita saat ini sudah duduk manis di bangku paling pojok belakang kelasnya.

Bahkan Kiba yang baru datang saja melongo di depan pintu ketika hendak memasuki kelas.

"Naruto......"

"Hm"

"Kau Naruto kan?"

Berdecak sebal. Naruto menghiraukan pertanyaan temannya yang menurutnya bodoh tersebut.

Saat ini dia sedang tidak dalam mood yang bagus untuk meladeni temannya ini.

"Naruto?!"

"Apa ttebayo!!!"

"K-kau masih hidup?"

Mendengar pertanyaan temannya tersebut Naruto memberikan  pelototan paling garang yang dia punya. Yah~ walaupun malah terlihat seperti kucing minta di cakar #eh?

Dan apa maksud temannya ini?! Memangnya dia itu terlihat seperti orang yang baru saja di kubur! Belum saatnya Shinigami-san lewat di hadapannya. Dia kan tidak punya masalah dengan Senpai nya yang selalu memegang buku death note itu.

Eh? Tunggu dulu?

Sepertinya dia melupakan sesuatu.

Ah! Dia ingat sekarang!

"Nee Ki-ba-kun~~" Entah mengapa kiba merasa merinding ketika mendengar Naruto memanggil namanya seperti itu.

Dengan memberi isyarat untuk mendekat. Naruto melambaikan tangannya ke sahabatnya tersebut.

Mendekat perlahan. Kiba merasa dia akan mendapatkan masalah saat ini.

Ketika Kiba tiba di hadapannya, Naruto langsung berdiri dan mengalungkan kedua lengannya di leher Kiba. Karena tinggi badan yang hampir sama, Naruto bisa langsung berhadapan dengan mata Kiba.

Tiba-tiba saja suasana kelas yang tadinya sudah mulai ramai mendadak hening ketika mereka melihat aksi Naruto yang tidak terduga.

"Nee, Ki-ba-kun. Kau tau apa yang sedang aku fikirkan sekarang?"

Menelan ludahnya gugup. Kiba merasa dia melupakan sesuatu.

"A-apa itu?"

Dengan gaya yang sensual (menurut para seme di kelas) Naruto semakin mendekat dan berbisik di kuping Kiba.

"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan padaku di perpustakaan kemarin" kata Naruto setengah berbisik dengan seringai di akhir kalimatnya.

Oh, Kiba ingat sekarang.

"Ja-jangan"

Perasaan Kiba benar-benar tidak enak. Sahabatnya yang satu ini terkadang bisa berbuat sesuatu yang berani namun menjurus ke nekat.

Melihat temannya yang hanya mangap-mangap layaknya ikan kekurangan air, membuat seringainya semakin melebar 'gotcha!' Batinnya.  Naruto semakin mendekat, Dan mendekat lagi dengan mulut setengah terbuka. Dan ketika dia akan berbisik lagi.........

100 Days With Mr. Arrogant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang