part 4

3K 226 15
                                    

"Be.....begini......Baachan......."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Baiklah saudara sekalian, matakuliah hari ini kita akhiri sampai di sini. Untuk matakuliah saya minggu depan akan di liburkan dikarenakan saya ada tugas ke luar kota selama seminggu. Dan untuk tugas individu, yang sudah selesai untuk di kumpulkan di ketua kelas. Baiklah sekian dari saya, terimakasih atas perhatiannya permisi". Kata tersebut sebagai kata terakhir yang di dengar Kyuubi oleh Dosen yang langsung berjalan keluar kelas dan juga pertanda berakhirnya matakuliah pada hari ini.

Di renggangkannya tubuhnya akibat kaku terlalu lama duduk di kursi paling depan. We'll meskipun Kyuubi terlihat seperti Mahasiswa paling malas dan paling amburadul nilainya di dunia dan juga predikat Paling Pintar nya di pertanyakan, tapi dia termasuk mahasiswa yang rajin.

Yah~ walaupun rajinnya cuman di matakuliah favoritnya. Seperti saat ini, matakuliah yang ia ikuti ini termasuk matakuliah favoritnya sehingga ia duduk paling depan. Bukan hanya dosennya yang seru dalam mengajar tapi juga pelajarannya yang mudah di mengerti.

Tapi, coba kalo matakuliah yang dosennya ngajar kaya lagi menyidang kasus korupsi e-KTP, ngedengerin aja males apa lagi nyatet. Dan oleh sebab itulah Kyuubi memutuskan untuk duduk paling Palinggggggg belakang di kelasnya.

Bahkan cahaya pun tidak mau menyinari tempat itu. Saking suramnya tempat itu (yang hanya Kyuubi yang berani di situ) mata merah Kyuubi akan terlihat bersinar layaknya rubah yang menemukan mangsanya. #ih~~~ serem.

Keluar kelas dengan hati berbunga. Kyuubi pun berjalan menuju kantin sambil membenarkan tasnya yang sesekali merosot karena tersampir sebelah.

Di lihatnya jam tangan yang terikat di tangan kirinya mulai menunjukkan pukul 12:15, merasa dirinya telat di percepat langkahnya menuju kantin bahkan hampir berlari jika dia tidak ingat bahwa di koridor sedang ramai-ramainya.

Sampai di kantin, diedarkan pandangannya mencari seseorang yang pasti tengah menunggunya. Ketika melihat punggung orang yang tengah menunggunya ia pun berjalan mengendap-endap ingin mengagetkan orang tersebut.

Mendekat.

Perlahan.

Tanpa suara.

Semakin dekat.

Selangkah lagi.

Ambil ancang-ancang.

Dan......

"Kau telat rubah". Kata orang tersebut tanpa membalik badannya.

Dan Kyuubi pun langsung memasang wajah suram karena rencana mengagetkannya gagal. Dengan raut menahan kesal di hempaskan bokongnya di kursi di depan orang tersebut.

"Ck, kau yang terlalu cepat datangnya rakun".

"Benarkah?? Bukankah yang membuat janji itu seekor rubah buluk yang ada di depan ku ini?" Kata Shukaku dengan nada mencemooh.

"Siapa yang kau sebut rubah buluk hah?!" Kata Kyuubi merasa tidak terima di sebut Rubah Buluk.

"Ah~~ jadi kau merasa kalau kau itu rubah buluk? Aku rasa apa yang di katakan Naruto tentang kau itu mirip Rubah berekor sembilan itu benar kyuu"

"Jangan bawa-bawa nama adik ku rakun. Yang mirip Rubah berekor sembilan itu Kushina bukan aku"
.
.
.

Di tempat lain..........

"Hachu! Ugh~"

"Kau kenapa Kushi-koi?"

"Entah lah Anata. Tapi rasanya aku ingin sekali menghukum Kyuubi hari ini" kata Kushina yang di akhiri dengan aura gelap yang kembali menguar.

100 Days With Mr. Arrogant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang