Rezka menyenggol tangan azka, Menandakan agar azka segera memulai aksi Pe-de-ka-te nya itu. Tetapi azka Tidak kunjung berkutik, Ia hanya tediam Menyaksikan obrolan yang di buat oleh Rezka dan alviana.
"Sesekali Nanti deh kakak aku ajak keliling bandung, Bandung itu indah lebih indah dari ini pokoknya" ucap alviana dengan bangga Pada kota kelahirannya itu.
"Masih kecil gaboleh ajak Yang tua jalan-jalan, Nanti ilang Berdua gimana?" Jawab Rezka sambil mengacak-acak rambut Alviana pelan.
"Eh Jangan Sombong ya, Kakak sama aku itu pengetahuan tentang bandung nya lebih tau aku" Alviana Tersenyum.
"Iya kan lo tinggal di sana" jawab Rezka.
"Ya iya lahh, mankanya jangan ngeremehin anak kecil, Aku itu udah keliling bandung,jd sudah hapal" alviana memeletkan Lidahnya ke arah Rezka.
Alviana memang sangat menggemaskan, Umur 16 tahun tetapi tingkah laku nya seperti anak berumur 12 tahun, Tubuhnya yang kecil dan mungil menjadikan ia Sering di sebut "Cacingan" oleh rezka, Karna Porsi makan alviana yang bisa di bilang sama dengan Rezka tapi postur tubuhnya yang sangat kecil.
"Kak, Babaturan maneh teh titadi cicing wae atuh, Kunaon?" Tanya alviana, yang artinya (kak teman mu itu dari tadi diam saja,kenapa?) ia sengaja berbicara menggunakan bahasa sunda karna Agar azka tidak Mengerti apa yang ia tanyakan kepada Rezka,
Azka justru malah menjawab "abdi Teu kunanaon, Maneh teh ndek naon nananya abdi, Maneh bogoh ka abdi? " Ucap azka yang artinya (saya gak apa-apa, Kamu ngapain nanyain saya, Kamu suka sama saya?) Alviana Terkejut, Tenyata Dia mengerti apa yang alviana katakan barusan."Gue udah bisa ngomong bahasa lo sekarang" Azka sedikit tertawa, karna ia ingat saat menjemput alviana di rumahnya alviana berbicara dengan menggunakan bahasa sunda, dan mulai dari sana lah Azka sedikit-sedikit menanyakan bahasa sunda yang biasa di pakai sehari-hari kepada penjaga villa miliknya.
Alviana tertawa, Mendengar Logat Bahasa yang di gunakan oleh azka, Terdengar aneh, Dia Mungkin tidak terbiasa menggunakan bahasa itu jadi Malah terdengar lucu.
"Lucu banget, kak kalo ga bisa bahasa sunda,Jangan ngomong,Bicaranya pake bahasa indonesia aja." Ucap Alviana sambil tertawa melihat azka yang mulai terlihat malu. "Eh kok ka azka bisa ada di sini gitu kak? Emang tadi pas kita berangkat kita bawa dia ya?" Tanya alviana pada rezka.
"Gue kesini sendiri lagi,Ga sama sepupu lo itu." Ucap azka sinis.
"Aku juga tau, Karna tadi pas kita berangkat kamu gaada di mobil kan?" Jawab Alviana tidak kalah sinis. Tapi tetap saja lebih sinis azka.
Kesempatan jangan di sia-siain Az,-bisik rezka tepat di telinganya.
"Kakak masuk ke dalem dulu ya, mau ngambil jaket sebentar, baru kerasa ternyata dingin juga ya" kata Rezka berdiri dan kemudian pergi ke dalam villa.
Kini hanya tinggal alviana dan Azka berdua di halaman itu, di temani oleh angin dingin suasana puncak yang mencekam tubuh, Suara gemersik seruling dari villa tetangga yang kelihatan masih ramai,juga bintang yang bertaburan menghiasi Langit malam yang indah, Juga bulan yang memperkuat sinar dari bintang-bintang yang bertaburan di langit sana.
"Gak dingin emangnya kak?" Tanya Alviana.
"Hm, Eng-gak." Jawab azka," malahan gerah panas." Azka mengipas-ngipas kepalanya menggunakan Tangan sebelah kanannya.
"Aneh" guman alviana.
"Saya aneh karna kamu" ucap azka,
"Apaa?" Alviana tersontak kaget.
"Enggak, lo salah denger" Azka mengelak dia sudah tertangkap basah berbicara seperti itu.
Azka tidak tahu harus sepeti apa malam itu, Rezka yang tak kunjung datang, Sampai akhirnya alviana masuk ke dalam villa, dan tidak keluar lagi, Ahh ini semua Sebab Azka tidak mempunyai keberanian untuk berbicara semuanya. Ego dan gengsi nya terlalu tinggi hingga mengalahkan rasa percaya dirinya.
Tak lama alviana masuk ke dalam villa,Rezka pun keluar, Ia memanggil Azka untuk masuk juga ke dalam Villa, Azka menggangguk lalu berjalan masuk ke dalam villa.
Bodoh.Bodoh.Bodoh banget,- Batin azka.
*********
Pagi ini Rezka dan yang lainnya berkemas untuk kembali lagi ke jakarta, mereka akan berangkat Lebih pagi agar sampai ke jakarta saat hari masih siang, supaya rezka, dan Alviana bisa beristirahat agar besok sekolah terlihat segar kembali.
"Nanti papah yang bawa mobil ya, Pak jajang biar Bawa mobil azka." Ucap Rezka.
"Oke,Azka masih ada di villanya?" Tanya Om toni.
Rezka mengangguk "mungkin sebentar lagi ke sini" jawabnya.Setelah azka datang,mereka segera melajukan mobilnya menuju jakarta, Azka dan rezka yang berada di kursi paling belakang, Ari dan Alviana berada di kursi tengah, Dan Om toni dan tante friska yang berada di kursi depan. Alviana sibuk membaca Buku karangan Tere liye, dan Azka rezka,Dan Ari memainkan gitar sesekali menyanyikan lagu yang sekiranya dapat menimbulkan tawa.
"Namaku azka, rumah di menteng, Mobil ku satu punya mamahku,......" azka bernyanyi yang di iringi oleh alunan gitar Yang di mainkan oleh Rezka.
Mereka berjalan melalui jalanan yang ramai lancar tetapi tidak begitu macet, Azka yang sebenarnya ingin sekali Berbicara, Menggobrol bersama alviana terpaksa diam membisu,Hanya sesekali ia mencairkan Suasana dengan cara Bercanda agar suasana tidak begitu terlihat garing.
***********
Malam ini azka CS sedang berada di caffe tempat biasa mereka berkumpul, Baru saja azka dan rezka sampai di jakarta pada pukul 2 sore tadi, Malam ini ia sudah bermain lagi, Untuk keluar dari rumah rezka harus mengalami seribu perdebatan dahulu bersama bunda dan papahnya.
"Yasudah berangkat sana" ucap ayahnya.
"Yasudah mana kunci mobilnya?" Tanya Rezka sambil menyodorkan tangan nya kepada ayahnya.
"Itu mobil siapa?" Ayahnya kembali bertanya.
"Mobilku lah" jawab Rezka dengan nada yang sudah mulai kesal.
"Mobil mu ya harusnya kunci mobilnya ada di tangan mu, bukan di papah" jawab Ayahnya..
"Kunci mobilku ada di papah! " Rezka mulai merasa sangat kesal, ia tahu ayah nya ini sedang bercanda.
"Papah pegang kunci motor bukan kunci mobil nih" Unjuk ayahnya menunjukan sebuah kunci motor.
"Ya sudah sini" azka segera mengambil kunci motor yang ada di tangan ayahnya lalu bergegas pergi menuju ke caffe.
naufal,aldi,Adit,dan azka sudah menunggu kedatangan rezka dari Setengah jam yang lalu.
Mereka berkumpul seperti biasa, Layaknya anak-anak remaja lainnya. Mengejek, tertawa Bersama, Mereka itu bukan lagi sahabat, Tetapi sudah seperti Keluarga kecil yang bahagia.
"Azka jadi kaku." Ucap rezka.
"Iya sepupu lo yang udah bikin gue jadi kaku" ucap azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOUS ETES TOUT
Подростковая литератураBerawal dari sebuah lemparan bola basket aziz yang mengenai kepala Alviana, Mengantantarkan Azka dan alviana bertemu dan saling jatuh cinta, Alviana yang baru saja masuk sekolah untuk pertama kalinya sudah mendapatkan musibah yang berujung menyenang...