Chapter 3

2.9K 198 44
                                    

Suasana kantin cukup ramai, karena waktu yang menunjukkan jam istirahat. Putri yang sedang berjalan untuk memesankan makanan untuknya dan Darel tak sengaja melihat Damar yang sedang asik makan di meja nomor 5. Namun Damar tidak sendiri, melainkan bersama perempuan yang tak asing baginya.

"Kayanya gue nggak asing lagi deh sama tuh cewe, tapi siapa ya?" umpat Putri dalam hati.

Tanpa pikir panjang, Putri kembali melanjutkan langkahnya untuk memesan makanan.

Setelah makanannya siap, ia kembali ke meja yang sudah Darel tempati.

"Kak," panggil Putri ketika tiba di hadapan Darel dengan membawa dua mangkuk siomay.

Darel yang sedang berkutik di depan ponselnya pun beralih menatap Putri, "Ini." ucap Putri seraya memberikan semangkuk siomay kepada Darel.

"Makasih ya," ucap Darel di angguki oleh Putri.

Putri mendudukkan dirinya tepat di hadapan Dareel dan menatap Darel, seperti ada sesuatu yang ingin ia tanyakan.

"Kak," panggil Putri membuat Darel menatapnya bertanya. "Kok kayanya gue nggak asing lagi deh sama cewek itu. Tapi siapa ya?" ucap Putri sambil menujuk perempuan yang bersama Damar.

Darel yang melihat perempuan tersebut pun tertawa sinis, "Ya jelas lo nggak asing sama dia, Itu kan Bella, mantan gue."

Putri menepuk jidatnya pelan, "Oh iya gue hampir aja lupa."

"Kemana emangnya?"

"Gak papa kok. Emang mereka ada hubungan apa ya?" tanya Putri yang terlihat penasaran.

Darel menaruh ponselnya ke dalam saku dan menatap Putri lekat, "Lo kenapa sih pengen tau banget soal dia?" tanya Darel yang sepertinya tidak suka membahas Damar dan Bella.

Putri hanya diam. Ia tidak lagi bertanya pada Darel.

Darel pun menghela napas panjang dan kembali menatap Putri, "Sebenarnya waktu gue masih pacaran sama Bella, Bella selingkuh sama Damar. Gue gak tau apa kelebihan Damar sampai Bella tega ninggalin gue. Karena itu gue benci banget sama Damar Put. Gue juga gak suka kalau liat lo deket-deket sama Damar. Ya gue takut aja sewaktu-waktu lo ninggalin gue juga."

Putri menggeleng dan tersenyum tulus, "Gue gak mungkin ninggalin lo Kak, gue sayang sama lo."

Darel mengangguk, "Makasih ya Put lo selalu ada buat gue." Putri mengangguk pelan. Lalu Darel menarik tangan Putri dan mengecupnya. Sontak Putri pun blushing di buatnya.

***

Bel tanda pulang sekolah pun telah di bunyikan. Seluruh siswa-siswi SMA MERDEKA berbondong-bondong untuk pulang, tak terkecuali Putri. Putri melangkahkan kakinya menyusuri koridor yang sudah mulai sepi.

"Put," panggil seseorang membuat Putri menoleh ke sumber suara.

Putri menatap cowok yang berdiri di hadapannya dengan tatapan bingung. Jujur, ia tak mengenalinya. Sepertinya ia Kakak kelas Putri.

"Kenalin, gue Angga." ucap Angga memperkenalkan diri.

"Iya, kenapa ya Kak?"

"Temen lo mana?" tanya Angga membuat Putri mengerutkan dahinya bingung. "Susan maksud gue," lanjut Angga.

"Oh, Susan. Udah pulang duluan Kak." jawab Putri.

"Yahhh, padahal gue pengen ngajakin dia pulang bareng." jelas Angga.

"Kakak suka sama Susan?" tanya Putri.

Angga terkekeh pelan, "Kenapa emangnya? Dia udah punya pacar ya?"

NEED YOU [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang