Nando meneguk sebotol air minuman hingga tandas. Terik matahari hari ini sungguh membuatnya kehabisan cairan. Ia melirik teman sebangkunya yang kini sudah meletakkan kakinya di atas meja dengan melihat pantulan dirinya di cermin yang terletak di bandul kalung panjangnya.
"Gila, wajah gue langsung item gara-gara panas. Bisa turun tingkat ketampanan gue." Tommy menatap wajahnya gusar dan gelisah, dan Nando hanya tertawa kecil melihatnya.
Tommy adalah sahabat Nando yang selalu menomor satukan penampilan. Ia selalu ingin terlihat kece dan tampan dimanapun, kapanpun, dan apapun keadaannya. Jangankan terkena panas, terkena debu sedikit saja Tommy sudah uring-uringan tak jelas. Berniat mencari bunga tujuh rupa untuk membersihkan kembali wajahnya. Katakan Tommy lebay dan berlebihan, tapi memang itu kenyataannya. Jika ada yang bertanya mengapa Tommy seperti itu, dia akan menjawab yakin. "Gue pernah denger peribahasa, cover sih boleh malaikat. Tapi dalamnya, setan. Nah, karena dalamnya gue udah kayak setan berarti gue harus menjaga cover gue. Kalau semuanya kayak setan, ancur dong keturunan gue."
"Gue saranin, lo mending operasi." Nando menepuk berulang pundak Tommy, membuat Tommy menatapnya serius. "Tapi jangan pake plastik, itu udah biasa. Lo tabur tuh badan lo pake cat putih, baru luar biasa."
"Sembarangan lo, lo kata gue apaan!" Tommy menyingkirkan tangan Nando kasar.
Nando tertawa. "Tom, Tomcat." ucapnya yang membuat wajah Tommy semakin kusut dibuatnya.
"Tommy Ndo.. bukan Tomcat. Elah, apa susahnya sih manggil gue bener. Sekali aja." tekan Tommy di kalimat terakhirnya.
"Maunya sih gitu. Tapi sayang, lidah gue kayaknya udah permanen manggil lo Tomcat." Nando semakin tertawa melihat Tommy yang hanya pasrah tak mampu membantah. Lagipula bukan hanya Nando, semua anak sekelasnya pun sudah terbiasa memanggil Tommy dengan sebutan Tomcat. Jadilah Tommy mau tak mau terbiasa menoleh ketika nama Tomcat berkumandang. Dan ini semua, jelas karena Nando.
Tawa Nando terhenti ketika ia melihat buku yang terbentang keras di mejanya. "Lo harus tanggung jawab, lo kan yang coret-coret buku gue? Ngaku lo?!" Gadis dengan rambut yang dikepang dua itu menatap Nando garang.
"Jangan sembarang nuduh, fitnah itu kejam."
"Alah, jangan kebanyakan ngeles. Siapa lagi yang gambar kayak beginian kalau bukan lo?!" Gadis tersebut menunjuk bukunya yang kini terbuka lebar. Menampilkan berbagai gambar yang membuatnya mengeram kala melihatnya. Dari mulai gambar Spongebob, Upin Ipin, Oscar, hingga gambar Pak Robi sekaligus.
"Mungkin aja, ini perbuatan Pak Robo." ucap Nando yang membuat gadis tersebut berdecak.
"Nggak mungkin!" Gadis tersebut menghentakkan kakinya kesal. "Ih, pokoknya ganti, ganti, ganti!"
"Lo kok jadi maksa gue sih? Buku gue habis aja, gue belum sempet beli. Nah lo, main nyuruh-nyuruh aja."
Gadis dengan berbagai gelang warna-warni yang menghiasi pergelangan tangannya tersebut kembali menghentakkan bukunya di atas meja. "Gue gak peduli! Yang gue tahu, lo itu dalang di balik semua ini!" Ia menatap Nando jengkel. "Lo salah, jadi lo harus tanggung jawab dong!"
"Wih, keras bro... Udah minta pertanggung jawaban aja."
"Kapan buatnya itu... Awalnya gimana?"
Nando menoleh, kala mendengar berbagai kalimat yang meluncur dari mulut gerombolan siswa yang duduk di pojok kelas. Dan bukannya mengklarifikasi, Nando malah menggelengkan kepalanya dramatis. "Gue gak nyangka. Kalau kegantengan gue ini, dijadiin pelampiasan tuduhan tidak benar."
"Kalau lo emang pengen banget rumah tangga sama gue, bilang langsung aja. Jangan fitnah, kasihan fans-fans gue kalau denger." lanjut Nando tenang yang disambut cekikikan pelan dari gerombolan siswa. Sedangkan gadis yang terbiasa dipanggil Vita itu hanya bisa membulatkan mulutnya tak percaya. Tak mengerti akan ucapan Nando yang semakin melantur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Pertama
Roman pour Adolescents(SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVAT. Jadi mohon follow sebelum baca.) Sinopsis Jika semut tak dapat meninggalkan gula, maka Nando tak dapat meninggalkan pengukir senyumnya. Jika teratai tak dapat bertahan tanpa air, maka Nando tak dapat bertahan tanpa peng...