Tragedy

1.6K 77 2
                                    

Ramona POV

Teng. Tong. Teng. Jreng. Ngokk..

Yap! itu bunyi bel di sekolah ku, dan itu menandakan bahwa saatnya belajar, yeay!

Hari ini pelajaran olahraga. Materi sekarang yaitu lempar lembing, saatnya pergi ke lapangan. Yuhuuu

Teman-teman ku mulai keluar kelas dan bersiap untuk pemanasan, beberapa menit setelah pemanasan mrs. Kiyaqi datang menyampaikan pesan dari guru pendidikan jasmani dan rohani untuk segera menuju lapangan belakang

Karena seksi olahraga kami sudah tidak ada alias metong, yap Mopty dan Boyti. Kini Toiki dan Ertikah pun menggantikan jabatan Mopty dan Boyti sebagai seksi olahraga

Cuaca tadi malam memang kurang baik, tadi malam terjadi hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan lapangan belakang menjadi basah dan kemungkinan besar akan ada seseorang yang terpeleset di tanah yang becek, basah, dan tidak beraturan tersebut

"aaahhh!" suara Toiki menjerit, sangat terdengar jelas, baru ajah aku menutup mulut, suatu peristiwa terjadi Aku lihat Ertikah lari mendekati Toiki dan Ertikah pun terpeleset dan membuat lembing beterbangan di udara lalu menancap di dada Ertikah dan Toiki

Hahh?! Lagi?! Uuhh kenapa sih akhir-akhir ini aku jadi lebih sering melihat orang-orang terdekat ku mati, sebenernya sih bukan orang terdekat cuma mereka ajah yang pengen nya deket-deket aku

Aoki POV

Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini? Mungkinkah ini murni kecelakaan? Atau terror sepeti kemarin?

Itulah pertanyaan yang terbesit di fikiran ku. Aku menengok Mona yang sepertinya gugup dan gemetaran, detak jantung nya pun loncat-loncat gk beraturan

Kasihan sekali teman-teman sekelas ku, mereka meninggal dengan cara yang mengenaskan apa lagi tepat didepan mata kepala ku sendiri. Sungguh ini sangat mengerikan dari pada soal yang diberikan pak Nur lusa kemarin

Akhirnya pelajaran olahraga dihentikan dan waktu demi waktu berlalu, saatnya pulang sekolah, aku pun menggendong tas ku dan lari keluar kelas

Kali ini aku memutuskan untuk membawa motor sendiri agar hemat ongkos, saat aku mengendarai motor ku keluar dari gerbang, aku melihat Mona yang sedang berjalan seorang diri aku menghentikan motor ku di dekatnya, tidak terlalu dekat sih tidak terlalu jauh juga*yaa pokoknya segitulah jaraknya

"hai Mona" sambil tersenyum aku menyapanya dan Mona pun mengeluarkan senyumannya yang sangat manis dan membuat siapa saja yang melihatnya pasti luluh, hmm pantas saja anak-anak dikelas banyak yang iri dengannya

"hati-hati pulangnya Aoki" sahut Mona diiringi dengan suara motor ku yang mulai menjauhinya

Author POV

Duerr. Demm. Bum

Terdengar suara letusan dari arah Aoki yang sontak membuat Ramona lari mendekatinya

Setelah sampai Ramona pun menangis mendapati Aoki yang sedang tergeletak di aspal dan tubuhnya penuh luka dan darah

Ramona memangku kepala Aoki dan saat itu suasana mencekam, banyak orang yang berteriak dan ada yang memanggil ambulan

"apakah kau yang melakukan semuanya? Aku tidak ikut campur, semua terserah pada mu. Lakukan apa yang ingin kau lakukan" dengan susah payah Aoki membisikan kalimat tersebut kepada Ramona

Namun Ramona tidak menggubrisnya dan hanya berkata "bertahanlah Aoki, ambulan akan segera datang"

Setelah beberapa menit sebelum ambulan datang bertepatan dengan Aoki yang menghembuskan nafas terakhirnya, dada Ramona terasa sesak karena tidak tega melihat sahabatnya sendiri meninggal di pangkuannya dan tangisan Ramona pun menjadi-jadi

BULLY (Terror In School)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang