Author POV"apa salah ku, pak?" tanya Ramona sambil meronta dari genggaman polisi, "jelaskan semuanya di kantor polisi" jawab kepala polisi itu dengan nada datar, "pak! Ini fitnah pak! Bagaimana bapak bisa seenaknya menahan orang yang tidak bersalah!" ucap Maizi kalut, dengan berat hati semua temannya hanya menatap Ramona dan tidak bisa melakukan apa-apa
Mau tidak mau Ramona harus ikut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan mengenai suatu kasus
@@@
"Ramona Anastashia Grimmykey?" tanya polisi dihadapannya, Ramona hanya mengangguk pasrah dan tidak bisa menahan rasa kecewanya atas sebuah tuduhan yang dilakukan seseorang kepada Ramona
"permisi, pak. Beberapa bukti telah ditemukan di sekitar rumah tersangka" ucap seorang detektif yang baru saja datang, Ramona melotot sekaligus kaget atas perkataan detektif yang baru saja datang ini
"tidak mungkin, pak! Saya tidak lama berada di rumah semalam, karena saya harus kerumah sakit, adik saya mengalami kecelakaan kemarin, memangnya bapak nemu dimana?" tanya Ramona heran, kemudian Ramona dibawa ke sebuah ruangan khusus untuk diinterogasi
Setelah beberapa menit Ramona diinterogasi beberapa polisi yang mengintai dari balik cermin dua arah merasa ada keganjalan dengan kasus yang satu ini
Ramona POV
Akhirnya aku bisa menghirup udara segar lagi, ayah ibu segera memeluk ku setelah aku keluar dari kantor polisi, adik langsung memeluk aku juga dan merengek minta digendong
Ayah, ibu juga adik mendahului ku menuju ke parkiran sedangkan kakak masih terus menatap ku datar dan segera mendekati ku lalu...
Pletak!
Kakak menjitak kepala ku, aku pun merintih dan kakak masih dengan ekspresi yang sama, "kamu buat kakak cemas ajah dek! Bahkan ibu sempat pinsan karena ulah mu!" celoteh kakak dan aku cuma memasang wajah masam
"aku juga gk tau, ka. Keterlaluan banget tuh orang yang fitnah aku, sampe-sampe aku sempat ditahan sementara, siapa sih pelakunya mau aku injek-injek tuh orang!" jawab ku dari mulai datar kemudian semakin memanas
Kakak mengusap punggung ku pelan dan segera membawa ku ke pelukannya, "sabar, dek! Ini cobaan kau harus kuat, semua masalah akan dapat dilewati jika kau kuat dalam menghadapi masalah itu" ucap kakak berusaha menenangkan ku
Saat aku berjalan menuju parkiran bersama kakak mendadak hand phone ku bergetar
Ramona : "hallo..."
"kamu gk papa kan, Mon?"
Ramona : "iya aku gk papa ko"
"aku jemput kamu yah"
Ramona : "gk usah, aku pulang bareng keluarga aku"
"udah pokoknya kamu harus ikut aku!"
Ramona : "ih maksa banget sih, Zi!"
"aku tunggu kamu di depan toko buku"
Ramona : "tapi. Zi..."
Tutututututtt..
Maizi sama menyebalkannya kaya kakak, aku belum selesai ngomong ehh malah ditutup gitu ajah, dasar! What the banana! Aduh ngomong-ngomong aku jadi laper nih
Ku panggil kakak dan menyuruhnya pulang duluan bareng ayah, ibu, juga adik. Aku menunggu Maizi di depan toko buku yang Maizi janjikan tadi
Sebuah mobil mercedes hitam berhenti didepan ku dan munculah wajah yang ku tunggu tadi dari balik kaca jendela mobil yang perlahan menurun itu
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLY (Terror In School)√
Mystery / ThrillerJangan pernah menganggap remeh anak yang pendiam karena dibalik kediamannya itu tersimpan dendam yang sangat mendalam. Sebab peristiwa bullying, terjadi terror yang menakutkan di sekolah yang mengakibatkan Ramona gadis 17 tahun ikut terlibat didalam...