MGW - 03

2.3K 191 16
                                    

Matahari mulai menyembunyikan sinarnya di ufuk barat. Semburat jingga dan merah muda menghiasi langit sore. Burung-burung kecil beterbangan bersama-sama menuju sarangnya. Desa Hadurok menjadi sepi dari segala aktifitas begitu malam tiba.

Nyonya Choi tengah sibuk menyiapkan menu makan malam untuk keluarganya.

"Eomma masak apa hari ini?" Tanya Yuju begitu tiba di meja makan.

"Tentu saja masakan kesukaanmu" jawab nyonya Choi membawa semangkok sup dari dapur.

"Benarkah?? Wooahh pasti enak" ucap Yuju senang. Ia segera duduk. "Eomma, dimana appa?" Lanjutnya.

"Dia masih membersihkan diri. Yuju-ya, tolong panggilkan Jimin untuk makan malam" pinta nyonya Choi lalu kembali lagi ke dapur.

"Oh. Baiklah" Yuju segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Jimin.

***

Seoul
Kediaman rumah tuan Park

Tuan Park dan istrinya tengah menikmati kopi di teras luar rumah.

"Yeobo, bagaimana dengan proyek kita di daerah Gangnam itu?" Tanya nyonya Park pada suaminya.

"Sebenarnya proyek itu awalnya akan kuserahkan pada Jimin. Tapi aku tidak yakin apa dia bisa melakukannya" jawabnya sambil menyeruput sedikit kopinya.

"Kenapa kau tidak yakin? Berikan dia sedikit kepercayaan supaya ia juga bisa belajar darimu" ucap nyonya Park.

"Yeobo, justru karena itu aku mengirim Jimin kesana supaya ia bisa belajar lebih baik. Kau tau kan darimana aku bisa sesukses ini? Dan aku harap Jimin nanti juga bisa sukses dengan tangannya sendiri" jawab Tuan Park.

Nyonya park tentu tau darimana mereka meraih kesuksesan itu. Awalnya tuan Park juga berasal dari perkebunan milik ayah Yuju. Disana dulu ia bekerja sebagai pekerja. Karena kerja kerasnya juga banyak nasehat yang diberikan oleh ayah Yuju, akhirnya bisa membuat tuan Park bisa sukses. Memang tidak banyak yang bisa diperoleh dari perkebunan itu, namun jalan menuju sukses itu banyak ia dapatkan dari sana. Sekarang ia telah memiliki sebuah perusahaan besar di bidang pariwisata dan perhotelan.

"Ya. Aku tau. Kuharap Jimin tidak akan menemui kesulitan disana" ujar nyonya Park.

"Berdoa saja yang terbaik untuknya" balas tuan park.

***

"Jimin-ah, kenapa kau makan sedikit sekali apa kau tidak suka makanannya?" Tanya tuan Choi.

"Oh tidak. Hanya saja aku tidak makan mentimun ini" jawabnya.

Semua memandang ke arah Jimin.
"Kenapa? Semua sayur dan buah disini ditanam dengan bahan dan pupuk organik. Jadi aman" Tanya nyonya Choi.

"Bukan begitu. Hanya saja Aku bisa pusing jika makan mentimun, meski hanya sedikit" jawab Jimin.

"Apa kau punya tekanan darah rendah?" Tanya Yuju.

"Entahlah. Aku tidak tau. Tapi setelah makan itu mataku akan berkunang-kunang." Jawabnya.

"Hmm kalau begitu banyak-banyaklah makan kacang hijau dan buah jambu merah 😆" kata Yuju.

"Akan ku coba" jawabnya pendek.

Tiba-tiba ponsel Jimin berdering.
Nama "아버지" tertulis dilayar ponselnya.

"Maaf, saya mau mengangkat telepon dulu" pamit Jimin meninggaalkan meja makan.

***

Pagi di perusahaan Yookyung grup, tepatnya di ruangan kantor presdir Park Yoochun. Terlihat ia sedang menelepon seseorang.

My Golden WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang