MGW - 04

2K 200 30
                                    

Ciitttt.....

Suara rem sepeda terdengar mendecit. Pengendara sepeda itu menghentikan sepedanya di depan rumah tuan Choi. Dengan cekatan ia menurunkan beberapa botol susu segar dan membawanya masuk ke dalam rumah. Lelaki dengan tinggi 188cm itu tak begitu kesusahan membawa beberapa botol susu di tangan kanan dan kirinya.

"Hyuk-ah" sebuah suara menghentikan langkahnya. Ia berbalik. Kedua bola matanya menangkap sosok perempuan yang lama dikenalnya. Ia melambaikan tangannya.

"Oh.. Yuju-ya" ucapnya lalu berlari mendekati Yuju.

"Apa kabarmu, Nam Joo Hyuk-ssi?" Tanya Yuju menggoda.

"Tentu saja aku baik-baik saja. Kapan kau kembali?" Tanya Joohyuk.

"Kemarin" jawab Yuju.

Mereka saling bertanya satu sama lain, menanyakan kabar, teman lama, sekolah dan sebagainya. Ya, Yuju dan Joohyuk sudah berteman sejak kecil.

Saat mereka tengah asik mengobrol, datanglah sebuah mobil sport merah memasuki halaman rumah Yuju.

"Siapa dia? Aku belum pernah melihatnya" tanya Joohyuk pada Yuju.

"Oh.. dia Park Jimin. Dia anak teman ayahku" jawab Yuju.

Jimin keluar dari mobilnya. Sesaat ia memandang ke arah Yuju dan Joohyuk. Ia tak mengucapkan kalimat apapun. Lalu dengan cepat ia masuk kerumah tanpa menyapa mereka.

***

Suara-suara kumbang malam saling bersahutan di tengah sepinya pedesaan. Malam yang begitu pekat, namun menjadi tak terlalu pekat berkat sinar rembulan yang setia menerangi.

Jimin menenggak minuman ringan yang dipegangnya. Kini ia duduk santai di balkon samping rumah.

"Kupikir tak akan ada orang lain yang kesini selain aku" ucap Yuju yang datang tiba-tiba.

Jimin memandang ke arah sumber suara.
"Oh.. kau?..
Apakah hanya kau yang boleh datang kesini?" Jawab Jimin.

Yuju menggeser kursi disamping Jimin. Ia meletakkan minumannya di meja dan duduk dengan nyaman.

"Tidak, bukan begitu. Hanya saja selama ini cuma aku yang datang kesini" jelas Yuju.

"Kalau begitu mulai sekarang tidak hanya kau saja yang datang kesini" Jimin kembali menenggak minumannya.

"Yaa.. terserahlah. Lagian siapa saja juga boleh datang kesini" Yuju juga mengambil minumannya.

"Lelaki tadi siapa? Pacarmu?" Tanya Jimin tiba-tiba.

Yuju memutar bola matanya.
"Ohh.. dia. Dia temanku waktu kecil, namanya Nam Joohyuk" jawab Yuju.

"Sepertinya kalian dekat sekali, sampai-sampai tertawa seperti itu" ujar Jimin.

"Heem. Kita sudah berteman sejak lama" jawab Yuju. "Ngomong-ngomong tadi siang kau darimana? Tumben sekali kau berpakaian rapi seperti itu?" Lanjutnya.

"Dari kantor ayahku" jawab Jimin.

Ia lalu berdiri dan langsung menarik tangan Yuju, memintanya untuk berdiri juga.

"Hei..apa ini? Apa yang kau lakukan?" Tanya Yuju heran.

"Ikuti saja aku" tanpa menunggu persetujuan Yuju, Jimin langsung menarik tangannya, memaksanya mengikuti kemana ia pergi.

***

Kini Jimin dan Yuju berjalan bersamaan di sepanjang jalan desa. Suasana malam di desa ini benar-benar sepi. Hampir tak ada kendaraan yang lalu lalang.

My Golden WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang