MGW - 11

2.5K 202 44
                                    

Angin sepoi menerpa tirai putih di ruang itu. Berkibar lembut dengan suaranya yang khas. Udara sejuk di pagi hari mulai memenuhi ruangan...

Sebenarnya gadis itu sudah bangun. Terlihat sebelumnya ia sudah membuka matanya. Namun ia enggan untuk beranjak dari tempatnya yang nyaman. Ia kembali menenggelamkan dirinya dalam selimut putih nan tebal itu...

"Bangunlah... kau harus pulang. Atau ayah ibumu akan khawatir padamu" ucap seorang pria yang tengah duduk di tepi ranjang.

Tak ada jawaban. Ia benar-benar enggan untuk bangun...

"Kim saeron..." ucapnya dengan agak tinggi.

Ditariknya selimut itu dengan sekali tarikan. Menampakkan orang dalam selimut itu masih dengan tenang menutup matanya...

Pria itu tak kehabisan akal, maka dengan segera ia menarik kedua tangan gadis itu dan mendudukkannya dengan paksa...

"Ayo bangun Kim saeron.. kau harus pulang" ucapnya menggoyang-goyangkan tubuh gadis itu...

Masih dengan mata tertutup akhirnya gadis itu membuka mulutnya...
"Biarkan aku tidur sebentar lagi... aku tidak mau menghadapi dunia hari ini, Hanbin-ah..." ucapnya lirih...

Pria yang dipanggil Hanbin itupun akhirnya menyerah. Terpaksa ia membaringkan gadis itu lagi...

"Sebenarnya, masalah apa yang kau hadapi hingga kau jadi begini, saeron-ah?"....
Tanya Hanbin, yang tentu saja tak ada jawaban dari lawan bicaranya...

Lantas ia berdiri dan meraih ponsel di saku celananya. Tangannya dengan lincah memainkan layar ponselnya...

"Halo... paman Kim"
Ucapnya keluar dari ruangan.

***

Yookyung Grup

Pria dengan perawakan tinggi tegap, dengan balutan jas hitamnya, berjalan dengan langkah tergesa. Fokus pada isi di map birunya, hingga ia tak hiraukan orang-orang yang berpapasan dengannya yang memberi salam...

Kakinya terus melangkah hingga akhirnya ia berhenti di depan pintu kayu bertuliskan Direktur...

Ia segera masuk setelah mendapat ijin dari dalam ruangan...

"Ini adalah berkas yang dikirim oleh tuan muda Park dari Jeju. Tentang kerjasama kita dengan tuan Kim Junsu mengenai pembangunan Hotel di Gangnam" ucapnya begitu menghadap sang direktur.

Lelaki yang duduk di balik meja itu segera menerimanya... lantas membuka dan membacanya sebentar...

"Baiklah sekretaris Jeon sepertinya proyek ini benar-benar akan segera kita tangani. Seperti yang kubilang, proyek ini seluruhnya akan ku serahkan pada anakku, Jimin. Untuk itu mulai sekarang tolong bantu dia. Aku sangat mengandalkanmu" ucap sang direktur.

"A.. apa maksud anda saya menjadi sekretaris tuan muda Park sekarang? Begitu presdir?" Ucap sekretaris Jeon...

"Kau sudah lama ikut denganku Jungkook-ah. Aku tau betul sifat dan kerja kerasmu. Jadi kurasa kau juga bisa membantu Jimin dalam masalah perusahaan" ucap presdir Park.

Ada perasaan tidak enak di hati Jungkook. Ia terlihat tidak senang dengan itu. Kepalanya yang menunduk tak bisa memberikan jawaban apa-apa selain meng-iya-kan perintah atasannya...

"Dia berbeda dengan tuan muda yang lain Jungkook-ah"

Jungkook reflek mengangkat kepalanya. Heran dengan ucapan presdir Park. Bagaimana ia bisa tahu apa yang sedang ia pikirkan?...

"Kau tau dia anakku" ucap presdir Park dengan bangga...

Ya, memang. Dia satu-satunya anak presdir Park. Pewaris tunggal Yookyung grup. Selama berkecimpung di dunia bisnis, Jungkook tau betul bagaimana sikap anak dari seorang konglomerat...

My Golden WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang