Bogosipda

Menjadi Teman

Aku,Sinta dan Dia

Aku dan Sinta sekarang sudah menjadi teman yang baik. Aku banyak cerita padanya tentang apa yang telah terjadi padaku. Begitu juga sebaliknya. Kami masih heran tentang gadis yang berada di pohon itu. Apakah itu benar nyata atau tidak, apakah mungkin ada pohon yang bisa bicara pikir kami.

Hari berlalu...
Hari hari yang kami lewati bersama, setelah aku berteman akrab dengan Sinta aku tidak pernah merasa kesepian, kami juga sudah jarang pergi ke taman itu . Karena kami tidak mau ikut campur lagi dengan suara misterius itu, lagi pula ada banyak isu jika pohon itu akan ditebang. Karena pohon itu sudah tua, dan taman itu akan dijadikan sebuah Mall. Banyak orang yang setuju dengan hal itu, termasuk aku dan Sinta.

Esoknya...
Sinta datang menjemputku kerumah dia ingin mengajakku ke taman. Karena sore hari nanti pohon itu akan ditebang dan akan dijadikan Mall di taman itu.

Kami pun pergi kesana untuk melihat taman itu untuk yang terakhir kalinya. Kami menatap pohon itu, mengingat hal-hal yang terjadi di taman itu. Sebenarnya aku masih penasaran dengan suara misterius itu, apakah itu benar berasal dari pohon itu.

Beberapa jam kemudian, mobil besar datang untuk menebang pohon itu. Kami disuruh menjauh dari area itu. Orang-orang itu mulai menebang pohon itu dengan mengambil ancang-ancang.

Tunggu!!!

"Suara siapa itu? Sinta apa kamu mendengarnya ?"

"Lihat dibelakangmu, nenek tua itu mau lewat."

"Jangan tebang cucuku!!"

"Hey nenek tua, apa yang kau katakan ini hanyalah pohon. Apa maksudmu jika itu adalah cucumu . Apa kau sudah tidak waras" kata seorang petugas

"Dia cucuku,cucuku ada diatas sana " (menunjuk ke atas pohon)

"Hey, cepat usir nenek tua itu!! dia mengganggu pekerjaan kita saja " ucak petugas menyuruh anak buahnya

"Tunggu pak, mungkin apa yang dikatakan nenek ini memang benar. Mungkin saja cucunya ada diatas sana." balasku

"Hah, sudah-sudah ini adalah pekerjaanku biarkan aku menyelesaikannya. Kalian jangan mengganggu ku!"

Saat mereka ingin menebang pohon itu ada hal yang aneh terjadi.

Hiks hiks hiks...
Seperti suara tangisan, tangisan seorang gadis.
Aku tidak salah dengar semua orang disana mendengarnya. Mereka semua mulai takut , petugas itupun mulai merinding.

Sinta dan aku memerhatikan pohon itu, kami melihat ke atas dengan teliti. Kami ingin tahu apakah benar ada sesuatu di atas sana.

Orang-orang yang mengelilingi taman itu pun pergi menjauh dari sana. Mereka takut, tapi langkah mereka terhenti setelah . . . .

Bruk...