Chapter 9 - Late

78 29 8
                                    

"Pak tunggu sebentar! Jangan ditutup dulu gerbangnya!" ucap Hayeon sambil berlari menuju gerbang. Ia mengutuk roknya sendiri karena menghambatnya untuk berlari.

Siapa yang menciptakan rok? Rok itu benar - benar tidak berguna.

Pada akhirnya ia berhasil melewati gerbang itu. Dibekali dengan omelan dari bapa penjaga gerbang, Hayeon kembali berlari. Ia berharap agar tidak terlambat untuk pelajaran sejarah.

"Dari mana saja kau?! Aku kira kau tidak masuk." tanya Somi. Hayeon tidak menjawabnya ia masih sibuk untuk mengatur pasokan udara yang masuk ke dadanya. Ia mengutuk dirinya sendiri karena tidur terlalu larut semalam

Tidak.

Ia mengutuk Taehyung yang menghantui pikirannya semalam, bahkan ia sampai memimpikannya.

***

Akhirnya pelajaran sejarah berakhir juga. Hayeon kembali menguap untuk ketiga kalinya, ia ngantuk sekali. Baru saja ia akan terlelap ketika Somi kembali menarik kesadarannya.

"HAYEON!"

"Astaga, Ada apa?!" ucap Hayeon panik. Berbeda dengan Jennie yang diam diam mengagetkannya Somi malah meneriakinya.

"Tidak bisakah kau dan Jennie tidak mengagetkan ku? Kalian ingin aku mati ya?." Bukannya menjawab Somi malah menunjukan layar Handphone nya pada Hayeon.

"Ini kau?!" . Foto itu menunjukan adegan ciumannya dengan Taehyung kemarin. Mau ditaruh dimana mukanya sekarang?!, satu sekolah mungkin sudah melihat foto ini sekarang.

Hayeon tidak dapat berkata-kata. Ia kembali melihat foto itu, apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Somi aku harus apa?" Ucap Hayeon panik. Mendengar kalimat Hayeon malah membuat Somi semakin terkejut. "Jadi ini benar kau?!"

"Memangnya siapa lagi?? Itu benar Hayeon dan Disampingnya itu pacarnya. Mesra sekali bukan?" ucap Jennie. Ia menekukan dua jarinya membentuk tanda kutip pada kata 'pacar'.

"Well atleast you're famous now." ucap Jennie kemudian menepuk bahu Hayeon.

"Aku pasti sudah gila." Hayeon mengusap dahinya dengan frustasi. Apa ibunya pernah jahat pada orang ketika mengandungnya? Bagaimana bisa dia sesial ini?.

"Hayeon." Somi memecah kesunyian. Ia menyodorkan handphonenya kembali pada Hayeon. Hayeon kembali tegang, ada apa lagi sekarang.

"Ada apa?" ucap Hayeon setelah menerima handphone Somi.

"Itu nomer Psikiater." ucapnya Sambil menunjuk ke layar handphonenya yang sekarang berada di tangan Hayeon. Hayeon menautkan alisnya dengan bingung. "Untuk apa?"

"Kau bilang tadi kau sudah gila."

"Somi you're not helping." Ucap Jennie datar.

"Aku benci sekali padanya." Hayeon menghentakan kakinya dengan sebal.

"Daripada kau bingung. Lebih baik ke kantin."ajak Jennie,

Perjalan mereka kekantin terasa begitu aneh bagi Hayeon. Bagaimana tidak? ia dapat melihat murid - murid lain menatapnya dengan sinis.

Dan jangan lupa anak perempuan yang sengaja membenturkan bahu mereka dan bahunya ketika berpapasan.

"Foto itu pasti sudah tersebar." ucap Hayeon pada dirinya sendiri. Somi mengeratkan genggaman tangannya pada Hayeon kemudian berbisik."Stay Strong Hayeon."

Segerombolan anak laki - laki berjalan mendekati mereka. Salah satu dari mereka adalah Jaebum. Dan seperti perangko yang menempel, disana lah Taehyung. Tepat disamping Jaebum, ia sudah mengunci tatapannya pada Hayeon dan begitu pula Hayeon.

Hayeon mengepalkan tangannya dengan kesal. Jika bukan karena laki - laki menyebalkan ini dia tidak akan seperti ini. Hayeon berjalan lebih cepat menghampiri Taehyung, meninggalkan Jennie dan Somi yang tadinya berjalan di depannya.

"Ikut aku." ucap mereka bersamaan. Hayeon mengedipkan matanya beberapa kali dengan bingung.

"Kemana?" ucap mereka kembali bersamaan. Hayeon menepuk dahinya frustasi. Kenapa mereka ajdi kompak begini.

"Ke atap." Taehyung kangsung mengambil lengan Hayeon. Hayeon langsung menarik kembali lengannya.

"Tidak, ke kantin saja." ucapnya spontan, jujur saja ia malah teringat akan mimpinya semalam.

"Kami juga mau ke kantin." ucap Somi dan Jennie juga bersamaan. Sepertinya ini hari kompak sedunia.

Dan saat Hayeon sudah beberapa langkah melewati teman - teman Taehyung, seseorang menggilnya.

"Hayeon!" panggil seseorang, Hayeon menghentikan langkahnya dan menarik lengan Taehyung. Seorang laki laki tinggi berambut Hitam dari kawanan Taehyung memanggilnya.

"Ada apa Jungkook?" ucap Taehyung mendahului Hayeon.

"Aku memanggil Hayeon. Bukan kau!" ucap laki - laki yang bernama Jungkook itu.

"Iya ada apa Jungkook-ah?" Hayeon setengah berteriak.

"How's the kiss?" Teriaknya. Dan teriakan itu sukses membuat semua orang di koridor menengok kearahnya.

Shit.

                                      TBC

Sorry yaaw kali short bangt updatenya wkwk :v. Nanti  updatean selanjutnya rada panjang ko :v

You Owe Me. KthWhere stories live. Discover now