TERTANGKAP TAPI DIBIARKAN PERGI #1

35 6 0
                                    

  "Kamu lihat dia sedang apa?menurutku dia membolos bukan untuk melakukan perbuatan tercela seperti yang lain" Ucapku kepada Anggi saat memergoki wanita itu membagikan makanan ringan yang ia beli kepada puluhan anak jalanan itu,kini Anggi yang mendengar penjelasanku hanya diam & ikut menyelidiki.

  "Sudahlah kita kembali ke sekolah" Aku mengajak Anggi

  "Tapi,bukankah tujuan kita tadi menangkapnya?kenapa kamu malah membiarkannya seperti kucing idiot yang melihat tikus jalan-jalan santai didepan Matanya" jelas Anggi berbicara dengan nada kesal sambil menyamai langkahku meninggalkan bangunan itu.

  "Ganti kata kucing idiot itu dengan kucing yang terlalu kenyang untuk makan sehingga yang tadinya ia berniat melahap semua tikus yang bisa ia tangkap sekarang ia biarkan & bukankah niat awalmu juga menangkapnya?lantas mengapa sekarang kau malah mengikutiku? kenapa kau malah nengikuti perumpamaan kucing idiot itu?" aku membalasnya dengan pertanyaan beruntun itu,jelas mulut Anggi terkunci untuk menimpali kalimatku tadi.

                    ~Di Sekolah~
"Stop! kalian datang terlambat" Satpam berkumis menahan langkah kami ketika memasuki gerbang.

  'Enak saja dia memvonis begitu' gumamku.

  "Anu Pa... tadi Ali,Aku da.."Aku memotong penjelasan Anggi.

  "Shh,tadi kita patroli & ini surat izinnya" Ucapku sambil menyerahkan surat izin,kalau aku membiarkan Anggi bicara & ia menceritakan kejadian tadi secara detail pasti harus ada acara penahanan & interogasi yang panjang fyyuh.

  Di kelas pikiranku malah melayang pada Sity,wanita yang membolos tadi & alhasil otakku gagal total untuk memahami penjelasan materi.

  "Ali,sekarang kamu sebutkan teori sel menurut Robert Brown"Bu Syeli tiba-tiba mengajukan pertanyaan kepadaku.

  "Hmm 50 bu" kata itu meluncur begitu saja dari mulutku.

  "Kamu pikir Ibu menyuruhmu menghitung semut yang sedang berbaris ditembok itu Ali?" Seketika kelas dipenuhi oleh tawa.Yang jelas itu tidak lucu malah membuatku malu.

"Pertanyaan bisa dilempar" Bu Syeli menghiraukanku sekarang "siapa yang bisa menjawab pertanyaan ibu tadi?" sambungnya.

  "Saya bu" ucap seorang wanita dengan tangan teracung keatas.

  "baiklah,Tyas apa menurutmu?"Kata Bu Syeli "Robert Brown menemukan benda kecil,benda itu melayang-layang pada protoplasma yaitu inti nucleus" Tyas menjelaskan dengan lancar.

  "Tepat sekali apa yang disampaikan Tyas tentang teori Robert Brown & ibu harap Ali mendengarkan dengan telinga bukan dengan hati" sindir Bu Syeli.

  'What! Bu Syeli tahu hubunganku dengannya?' gumamku.

  "Ciiieee..." ucap seisi kelas dengan kompak.Aku menengok kearah Tyas jelas pipinya memerah & aku sudah salting & malu mungkin aku sudah berubah jadi es campur kalo bisa.
               
                ~Pulang sekolah~
"Hey! belum mau pulang?" Tyas nenghampiriku.

  "Eh pastilah aku pulang" jawabku.

"Pulang bareng ya? please aku bawa sepeda kok,yang pasti bukan warna pink" 5 kata terakhir itu penjelasan agar aku tidak menolak.

"Memang kenapa kalo warna pink?" tanyaku. "ya pasti kamu bergidig membayangkan mengendarai sepeda pink bersamaku" jawabnya "emang kamu punya sepeda berwarna pink?" "nggak sih" Tyas nyengir.
            
                ~Di parkiran sepeda~
"Kamu pilotnya"Tyas menyerahkan helm kepadaku

  "Memang pesawat,tapi kita lewat bangunan tua ya?!" ajakku.

  "Lah malah jauh dong" jawab Tyas "Bagus dong,kita punya banyak waktu dijalan untuk mengobrol" padahal aku ingin melihat apakah Sity maamsih dibangunan itu versama sekumpulan anak jalanan?
~Bersambung~

Gimana?pasti garing kan?perkenalan terlalu panjang 😅awal  mengecewakan 🙀 konflik & semua kejutan sebenarnya ada di bag akhir

LASKAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang