Masih Sity POV
Sepulang sekolah, aku terjebak di perpustakaan yap hukuman membantu Pak Karsa mendata catatan buku perpustakaan yang belum dikembalikan.Entah sampai kapan aku berkutat dengan tumpukan daftar ini hingga tiba-tiba "Nona cantik pekerjaan ini begitu banyak,boleh saya bantu?" Suara yang dibuat-buat dibelakangku membuat kepalaku menoleh kebelakang."Kak Ali" Ucapku
"Yap, ini aku Aliyansah boleh aku membantumu?" kak Ali kembali mengajukan tawaran.
"Err.. boleh kak hmm jika tak merepotkan" Jawabku segera menambahkan 3 kata terakhir kak Ali langsung duduk disebelahku,mengambil setumpuk tugas yang diberikan Pak Karsa untukku lalu membantukku.
Aku sempat heran dengan kak Ali. Kemarin saja sifatnya dingin padaku,kenapa sekarang ia begitu ramah padaku? huft mungkin kemarin itu dia ingin segera mengobati luka dikepalanya,aku tak boleh seudzon apalagi kemarin itu kak Ali terluka karena menolongku dan anak-anak jalanan.
"Hei Sity!" kak Ali melambai-lambaikan tangannya di depan kepalaku.
"Astagfirullah eh iya Kak" aku terkejut
"kamu melamun?kenapa kamu berhenti menulis?" tanya kak Ali
"Hmm nggak kak.."
"Serius? buktinya kamu terkejut tadi" Kak Ali menggodaku
"err Pak Karsa kemana?beliau nggak marah kakak membantuku? "Aku mencoba mengganti topik.
"Pak Karsa pulang,dia malah menitipkanmu padaku menyuruhku menunggumu hingga hukumanmu selesai dikerjakan,ya dari pada aku harus nunggu lama lebih baik aku bantu kamu" kak Ali nyengir.
Ali POV
Akibat rasa penasaranku dengan wanita berhijab yang aneh ini, aku jadi rela membantunya menyelesaikan hukumannya diperpustakaan ya ada maunya juga sih setelah ini aku akan menagih hukumanku juga.
Selesai merekap data kunjungan perpustakaan dan menandai murid yang belum mengembalikan buku aku dan Sity bergegas keluar perpustakaan. "Kak Ali, terimakasih ya udah bantuin aku" ucap Sity setelah kami meninggalkan perpustakaan"Sama-sama,ngomong-ngomong kamu nngak lupa kan sama hukuman yang aku berikan?"Aku menanyai Sity,ya sebenarnya hanya basa-basi
"Tidak kak, yang mengajak kakak ke markas anak jalanan itu kan?" Sity balas bertanya. "Yup" jawabku,kini kami mengobrol sambil jalan.
"Hmm kak,apakah itu masuk dalam kategori hukuman? kalo menurutku hukuman itu tak memberi efek kapok deh" Ucap Sity polos.
"Hahaha memang tidak,sebenarnya aku hanya penasaran saja dengan apa yang kamu lakukan dengan anak-anak itu dan guru BP memberimu hukuman membantu Pak Karsa & mengharuskan aku untuk menghukumu" godaku membuat Sity manyun bebek "Lah manyun,minta ntu pipi mau dicubit ala-ala nyubit bapau" godaku lagi.
"Coba aja kalo berani nyentuh aku,aku bakal ba...bakal hmm" Sity bingung melanjutkan ucapannya
"BAKAL APA HAH? APA? " Aku menantangnya tapi yang jelas itu hanya bercanda,dia malah masang wajah ngeri "KALO KAMU NGGAK JAWAB AKU PUKUL MAU?HAH MAU?!" Sambungku sembari bergaya akan nemukul seseorang tapi ternyata aku maju mengambil samsak tinju yang aku simpan di lokerku ketika sampai di loker siswa.Kini Sity memejamkan mata,menutup telinga & berjongkok melihatku berteriak & ingin menonjoknya tadi. "Hahaha kayak yang lihat bom aja" aku tertawa menghampirinya.
"Lagian kak Ali bikin aku kaget, eh untuk apa itu?" kini ia berdiri
"Aku mau mengajari anak-anak jalanan itu Karate,boleh kan?" kataku
"boleh-sih" Ucap Sity, kami berjalan menuju markas anak jalanan sesekali diselingi dengan canda tawa.
Sity POV
Sesampainya di markas anak jalanan,anak-anak antusias menyambut kedatangan kak Ali bahkan Doni anak berusia 4 tahun menyebut kak Ali 'power rangersnya kak Sity' ketika ia datang membuat semua yang ada disana tertawa aku hanya tersenyum mendengarnya,sementara kak Ali dengan PD-nya ingin dipanggil senpai ya mungkin karena ia sudah menjadi kakak senior bagi anak-anak jalanan itu
"Udah sana cari makanan,anak-anak sekarang lebih senang denganku jadi nggak ada kesempatan buat kamu ngajarin anak-anak aku yang akan mengajar"kak Ali kembali menggodaku."iyya kak, kak Sity sekarang cari makanan aja kita mau latihan karate sama kak Senpai" salah satu anak jalanan menimpali.
"Eh dasar bawel, awas ya kakak nggak mau ngajarin kamu lagi" Aku cemberut.
"Silahkan, udah ada kak Senpai kok wle" sekarang dia bertos ria dengan kak Ali.
"Oke, sekarang kakak beneran marah ni ya makanannya kakak habisin sendiri" Aku pergi mencari makanan.Latihan berjalan lancar bahkan ceria,ternyata kak Ali bukan hanya jago karate tapi juga sosok humoris.
~Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR CINTA
RomanceKelas 11 adalah masa-masa perkembangan setelah masa perkenalan SMA di kelas 10.Sibuksih dari mulai perlombaan blablabla sampai ketua OSIS biasanya dipilih dari murid kelas 11. Lebih dari rumit,perjalanan Ali memimpin Organisasi Siswa Intra Sekolah...