Sity POV
"Ty besok kamu ikut aku ke sekolah,hentikan dulu pertemuan dengan anak-anak jalanan itu"Ucap Septia ketika aku menyalin buku pelajarannya.
"Hah? kenapa harus besok? aku takut dimarahi dan diberi sanksi yang berat Sep" Ucapku.
"Kalau nggak besok mau kapan lagi? kamu nggak akan kembali lagi ke sekolah? & kamu mau aku menerima hukuman dari kak KeTos karena aku mengingkari janjiku?" tunggu apa maksud pertanyaan terakhir Septia?
"Kamu benar, kalo nggak besok kapan lagi? tapi aku belum siap kalo harus kembali ke sekolah,menerima hukuman & tidak diperbolehkan lagi mengajar mereka. Eh apa maksudmu hukuman dari KeTos? apa yang kak Ali lakukan padamu?"
"Salah satu pengurus OSIS tahu kalau aku saudara kembarmu,ia membawaku ke ketua OSIS itu dan ia menyuruhku berjanji mengajakmu sekolah dan menghadapnya besok,jika tidak aku dan kamu akan mendapat hukuman mungkin kamu langsung diseret kehadapan guru bp bahkan KepSek" Septia menjelaskan.
Sebenarnya aku ngeri jika harus duduk dikursi panas yang berhadapan langsung dengan guru BP apalagi di ruangan itu pasti ada kepala sekolah mengingat seberapa lama aku membolos,euh jangan suruh aku membayangkannya.
"Baik, besok aku ikut kamu ke sekolah" Ucapku kepada Septia setelah menghembuskan napas dengan berat.
"Ooohhh yeah! you my best sister,kamu telah menyelamatkan nyawaku" Septia memelukku secara dramatis"Thanks!" kini aku kesulitan bernapas "Yo.. you're welcome,sekarang lepaskan aku!" aku mulai terbatuk.
"Oh sorry sista" Septia melepaskanku dan malah nyengir kuda
~06:30 WIB Di sekolah~
Entahlan pertama kali aku sekolah lagi rasanya aku tak ingin melepaskan genggaman tanganku dari Septia, aku takut,sampai akhirnya "Septia!" ada orang yang memanggil nama Septia.'Deg' Kak Ali dan dia mulai mendekati Septia "Oke kamu ternyata menepati janjimu untuk mengajak Sity sekolah hari ini,hmm thanks" Kak Ali berbicara dengan Septia tapi pandangannya tertuju padaku.Rasa malu, takut,kagum karena kejadian kemarin yang membuatku ingin mengucapkan beribu terimakasih tapi untuk saat ini aku hanya bisa menundukan kepala.
"Sesuai janji kakak juga Sity nggak akan diberi sanksi kan kak?" Septia bertanya dengan nada memohon.
"Kurasa kemarin 'akan mempertimbangkannya'bukan tidak akan memberi sanksi" Jawab Kak Ali "Sekarang, kamu Sity ikut aku ke ruang OSIS" Sambungnya.
"Udah sana!" bisik Septia "Kamu juga ikut Sep" Kak Ali sukses membuat mata Septia membulat "Apa?! tapi kak, aku kan nggak salah" Septia secara tak langsung menolak "Yakin? pokoknya ikut saja! " perintah kak Ali.
~Ruang OSIS~
"Jadi, Sity ini siapanya kamu Sep?" Tanya Kak Ali ketika aku & Septia duduk berhadapan dengannya."Kita saudara kembar kak"Septia menjawab
"Tapi, kenapa kalian tak mirip? bahkan aku dengan mudah dapat membedakan kalian" mungkin Kak Ali mencoba menggoda Septia,tapi anggapannya ada benarnya karena fisik Septia jelas berbeda dariku bola matanya biru sementara aku coklat selain itu, badanku yang mungil, anggun & plos sementara Septia Tinggi kecil dan karakternya agak tomboy.
"Karena kami dilahirkan dengan sel telur yang berbeda kak" Jawabku
"Hahaha kau memang pintar tapi... polos" kak Ali terkekeh "Penampilanmu ali, tapi kenapa kamu nekat bolos bahkan selama sebulan lebih 1 minggu 2 hari?" sambung kak Ali
"Aku... hmm aku.. tertarik oleh anak-anak jalanan itu kak, dan aku berfikir bagaimana nasib mereka bila tak mendapat pendidikan? jadi aku memilih mengamalkan ilmuku pada mereka kak" Aku memberi penjelasan.
"Iya kak niat Sity baik kok,dia hanya ingin mengamalkan ilmunya karena Allah kok kak,bahkan tanpa imbalan" Septia membelaku.
"Tapi cara kamu yang salah,nih ya kakak pernah baca 1 hadis,walau kakak lupa dari mana hadis itu tapi didalamnya menjelaskan.Suatu saat Rasulullah SAW menemui seseorang yang rajin beribadah,ia sering ditemui sedang beritikaf dimasjid.Rasul bertanya 'kau rajin beribadah, tapi siapa yang menafkahi keluargamu? ' org itu menjawab 'saudaraku sudah memenuhi kebutuhan hidupku dan keluargaku,jadi aku akan menghabiskan sisa umurku untuk beribadah sepenuhnya kepada Allah' beliau menjawab 'maka pahala beribadahmu selama ini adalah pahala saudaramu karena yang menghidupimu selama ini adalah saudaramu,dan janganlah menjadi beban orang lain' "Hening sejenak, aku dan Septia hanya mendengarkan
"Jadi, pahala kamu selama ini adalah pahala Septia karena ilmu yang kau amalkan pada mereka hasil Septia belajar di sekolah,kamu hanya mencatat dan meminta penjelasan kepadanya kan? " Aku diam tidak menjawab.
"Sekarang hukuman yang aku berikan padamu,ubah jadwal pertemuanmu dengan anak-anak itu dan ajak aku untu mengajar mereka sepulang sekolah" kak Ali menyelesaikan pembicaraannya
'itu hukuman?' gumamku, sekarang aku mendongakkan kepalaku "kamu keberatan?" tanya kak Ali "Hmm tidak kak,aku nggak keberatan" Jawabku cepat.
"Oke, sekarang kamu boleh keluar" Septia sudah mengangkat bokongnya "Tapi Bu Syeli memberi syarat untukmu Sity, kamu harus membantu Pak Karsa penjaga Perpustakaan itu mendata siswa yang belum mengembalikan buku di jam istirahat, mengerti?"
"Hah? eh iya kak" jawabku "yasudah sana"perintah kak Ali
~Bersambung~
HayHay seperti biasa hampir nggak ada respon,tapi thanks for vote hehe iya sih aku juga sadar diri ni cerita bosenin ya jujur writernya juga bosen sendiri.Sebenernya ni cerita baru nyampe part 4 tapi ya gitu 1 part aku jadiin 2 tapi part ini nggak ya karena di 2in itu sakit huhu 😭😹
Oke ntar bakal ada ending Sity sama Ali & Tyas gimana? Look ntar lah
Bocoran ntar ni pemeran bakal pada pindah ke Palestin,yap sesuai judulnya 'Laskar'identik dengan perjuangan gitu lah ya.
Selain isi setiap partnya pendek" ni chapter juga sedikit paling bln depan juga udh the end & bhay, Pokonya extra pendeklah ya readersnya aja cuma dikit & aku bikin yang baru dengan genre petualangan gitu.Gimana? Bodo ah sudahlah 🙀
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR CINTA
Roman d'amourKelas 11 adalah masa-masa perkembangan setelah masa perkenalan SMA di kelas 10.Sibuksih dari mulai perlombaan blablabla sampai ketua OSIS biasanya dipilih dari murid kelas 11. Lebih dari rumit,perjalanan Ali memimpin Organisasi Siswa Intra Sekolah...