Teachers Room

277 17 1
                                    

Menurut Rasha Pertama kali menginjakkan kaki disekolah ini kesannya MEWAH. Bagaimana tidak ? Disini para murid bebas mengendarai mobil kesekolah, gak seperti sekolah lamaku yang tidak ada para murid yang mengendarai mobil kesekolah.

Sekolah ini juga kelas terfavorit dijakarta dan berstandar nasional, jadi ya maklum saja para muridnya bergaya mewah,glamour,dan sedikit angkuh

Worrylanour adalah nama sekolah baruku, ya berbeda 360 derajat sama sekolah lamaku, disini jika perempuan dan laki-laki sudah dekat sekali dianggap biasa saja, namun disekolah lamaku bakalan dianggap udah gak benar

Maklum diPadang aku di didik secara agamis oleh nenek, keluarga dari mama, tapi disini aku bakalan tinggal sama papa, karena aku udah lama gak jumpa sama papa

Setelah ditabrak oleh laki-laki tadi akhirnya aku memutuskan untuk segera mencari ruang guru. Tapi aku asal-asalan saja berjalan, karena sekolah ini menurutku sangat luas.

Bagaimana tidak? Sekolah ini memiliki 30 ruang kelas ditambah lagi ruang-ruang lainnya seperti perpustakaan, lab bahasa, lab ipa, laba komputer, UKS, koperasi, dan banyak lagi

Sehingga dari tadi aku hanya memutar di lantai bawah saja, lalu aku mengitari lapangan dan halaman sekolah

Setelah berjalan menyusuri halaman sekolah, akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada segerombolan anak laki-laki yang sedang duduk sambil bercanda disebelah ruang yang kalau gak salah ruang musik

"Emmmhm..... Eeh ..ee.. Aku boleh nanya gak ?"
ucapkan dengan agak gugup, karena sepertinya aku salah tempat deh nanya sama rombongan ini, mana mukanya kayak badboy semua lagi

"Ya elah kalau mau nanya ya tinggal nanya aja ngapain takut"
kata seorang lelaki berbadan pendek dan putih

Hingga jawabannya pun membuatku lega, karena aku gak jadi korban bully disini. Sehingga dengan agak berani aku bertanya
"Ruang guru dimana ya"

"Ooooh ruang guru..."
ujar mereka berbarengan

"Btw lo anak baru ya"
tanya salah seorang murid berbadan agak jangkung, namun agak sedikit berisi

Lo juga asalnya darimana
Sahut anak yang lainnya

"Iya aku anak baru, pindahan dari Padang"
jawabku dengan cepat. Bukannya apa, aku agak was-was berada di dekat segerombolan anak badboy kayak gini. Ntar mereka malah ngebully.

"Kalau lo mau tau ruang guru nih ikutin Rovi aja,cepetan Rov!!!"
Kata anak yang berbadan agak berisi tadi Sambil mendorong bahu Rovi

"Ehh... ayok kalau mau keruang guru"
Kata Rovi agak gugup saat berada didekatku, ia menurutku berbadan agak kurus, namun tinggi. Ditambah lagi kulitnya yang hitam manis sehingga dapat disimpulkan kalau ia anak yang pekerja keras

"Ayok deh ntar terlambat"
Ucapku buru-buru karena takut ketahuan mikirin tuh cowok yang namanya aku ketahui agak samar-samar karena teman-temannya

Akhirnya tanpa menunggu waktu lama lagi,kami berdua berjalan menuju ruang guru bersama. Tentu saja dibelakang, serombongan geng nya tuh cowok teriak-teriak gak jelas, sehingga hal itu membuat si Rovi agak canggung.

Isssh, mana lama lagi nyampainya.
Gerutuku dalam hati, karena aku gak than sama keheningan, ditambah lagi para siswi ngeliatin aku gak senang gitu apalagi ada yang sampai heboh sambil teriak-teriak di kaca jendela kelasnya.

Tuhannn, mudah-mudahan ruang gurunya gak jauh
Batinku dalam hati

***
Jangan lupa vote dan coment ya para reader
Vote dan coment kalian bakalan berkesan banget
Untuk Author
:*

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang