Part 14. Confession

211 21 0
                                    

Klikk...

Pintu klinik terbuka dan masuklah yerin dan jimin, sontak suga dan sinb yang sedang bercanda pun dibuat kaget.

"Ka-kalian" gugup Sinb yang mulai salah tingkah.

"Sinb-ya.... kau terluka?" cemas yerin segera berlari ke arah sinb. Yang seketika membuat suga menjauhkan dirinya dari sinb.

"Aniiaa,aku tidak apa-apa kok"

"suga-ya, apa yang kau lakukan disini?" tanya jimin sinis dan membuat yerin melihat curiga ke arahnya.

"aku hanya membantu membawanya kesini" tegas suga. "Yerin-ah, ayo kita keluar, sinb harus istirahat" ucapnya dan segera menarik tangan yerin keluar klinik.

Sementara yang ditarik hanya mengikuti dengan bingung termasuk sinb yang kecewa melihat suga yang pergi begitu saja.

Sekarang tinggalah jimin dan Sinb berdua di ruangan itu. Seketika suasana berubah menjadi kaku dan hening. Sedetik kemudian Jimin langsung duduk di samping sinb.

"K-kau benar tidak apa-apa?" tanya jimin memecah keheningan.

"Em" angguk Sinb perlahan.

"hmm, syukurlah kalau begitu" lega jimin dan keadaan berubah menjadi hening kembali. Jimin terus menggaruk-garuk kepalanya bingung. Sementara sinb hanya menggembung-gembungkan kedua pipinya, itu sudah menjadi kebiasaanya disaat ia tidak tau harus melakukan apa.

"Nggg... Jimin-shi, tidak ada yang ingin kau katakan padaku?" tanya sinb melirik pria yang ada disebelahnya itu.

 Jimin-shi, tidak ada yang ingin kau katakan padaku?" tanya sinb melirik pria yang ada disebelahnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oh??"jimin kaget dan tersadar.

"mmm.. kita hanya berdua disini, kau yakin tidak ingin mengatakan sesuatu padaku"

Jimin terdiam dan menelan saliva nya "mmm...ada, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.." kejap kemudian Jimin segera menatap sinb dan menggenggam kedua tangan gadis itu. Sinb jelas terkejut tapi dia berusaha untuk mendengarkan.

"Aku menyukaimu Sinb-ya" akhirnya jimin mengatakan hal yang selama ini disimpannya itu.

"em, aku tau"

"hah? Kau tau? Lalu?" jimin membulatkan matanya menatap sinb.

Perlahan sinb melepaskan tangannya dari genggaman jimin. "Maaf jimin-shi, kau memang pria yang baik, pada awalnya aku juga menyukaimu dan kau juga tipe priaku, tapi..."

"ta-tapi.." jimin benar-benar dibuat penasaran sekarang.

"tapi, sekarang keadaannya berbeda" jawab sinb. "Aku menyukai suga" batinnya.

"Maafkan aku Jimin-shi". Kemudian sinb pergi meninggalkan jimin yang masih shock dengan penolakan citanya itu.

Pundak jimin melemah seketika itu juga. Lama ia tertunduk lesu. "cah, pasti karena suga, aku sudah tau akan seperti ini"

*********************

"PLAAKKK..."

tamparan emosi itu tepat mendarat di pipi suga.

"Yerin-ahhhh!!!"

My Pretty Girl  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang