Suga POV
"Ya ampun, pergi ke mana dia? gawat jika dia benar-benar hilang!". aku benar-benar merasa cemas karena tidak dapat menemukan sinb. Tiba-tiba di tengah kepanikanku, aku melihat seseorang yang sedang berjalan pelan di pinggir jalan itu.
"Ah,, itu dia!! Syukurlah..." akhirnya aku menemukan sinb. Segera aku langsung turun dari mobil dan menghampirinya.
"HIAAA!!! Kau kemana saja sih? Aku mencari mu kemana-kemana tau" tanpa sadar aku membentak sinb dan membuatnya tersentak kaget.
"Hem, kenapa kau ingin tau aku kemana? Minggir aku mau lewat" cuek sinb menggeser badan suga.
"Hiaa, sinb-shi" suga menahan tangan gadis itu. "Kau tau aku hampir gila mencarimu, jika aku tidak menemukanmu, aku bisa mati di tangan ibumu" teriak suga.
"Lepaskan tanganku!!" ucap sinb menepis tangan suga.
"kau sendiri yang meninggalkanku di sana tadi, kau bilang akan ada taksi, tidak ada taksi yang lewat. Aku menunggu sangat lama hingga ada bis yang lewat. Dan aku harus memutar jauh, karena menaiki bis itu. Ponselku mati dan aku tidak bisa menghubungi siapapun. lalu apa pedulimu?" marah sinb dan tanpa sadar air matanya menetes.
Suga terkejut mendapat ocehan dari gadis yang dihadapannya.dia tidak menyangkajika Sinb akan semarah itu. Dilihatnya sinb yang sesegukan menahan air matanya.
"Hi-hiaa kenapa kau menangis??" panik suga. "ya sudah, sekarang aku antar kau pulang ya?" bujuknya.
tidak usah, aku bisa pulang sendiri, minggir!" tolak sinb.
"hey jangan seperti itu. ayolah, ibumu sangat khawatir padamu. kuantar ya? " suga terus membujuk sinb dan menuntunya ke arah mobilnya. akhirnya Sinb pun hanya mengikuti bujukan suga.
Sepanjang perjalanan pulang, Sinb masih berusaha menahan air matanya tanpa berkata satu patah katapun. Suga benar-benar dibuat salah tingkah, dia tidak tau harus berbuat apa. yang jelas perasaan bersalah mulai hinggap di dirinya atas apa yang dilakukannya pada sinb malam ini. Tak berapa lama akhirnya mereka pun sampai di depan rumah sinb.
"Ki-kita sudah sampai, masuklah dan hapus air matamu itu, nanti ibumu pikir aku yang membuatmu menangis" ucap suga.
"kau tau? Aku sangat takut saat kau meninggalkanku sendirian seperti tadi" akhirnya sinb mulai membuka mulutnya.
"dulu, ketika aku masih kecil, ibu pernah tidak sengaja meninggalkanku di halte bus sendirian. Dan aku hampir diculik saat itu, jika aku tidak berteriak keras, orang-orang tidak akan datang menolongku. Itulah sebabnya aku sangat ketakutan tadi, aku masih mengalami trauma semenjak kejadian itu. Aku takut untuk berada di halte bus sendirian tanpa ada siapapun, setidaknya harus ada satu orang di halte itu, baru aku merasa tenang. Jika kau tidak percaya, kau bisa tanyakan itu pada yerin" jelas sinb termenung.
Suga yang mendengar cerita itu, benar-benar tidak tau harus mengatakan apa. Dia hanya merenung mendengar cerita Sinb. "be-begitu ya, a-aku minta maaf ya? Aku tidak tau jika kau memiliki trauma seperti itu, aku pikir kau gadis yang berani"ucap suga gugup.
"tidak apa-apa, kalau begitu aku masuk dulu, terima kasih sudah mengantarku pulang" ucap sinb dengan wajah datarnya dan langsung keluar dari mobil itu tanpa melihat suga.
"Oooo" jawab suga pelan. "Aisishh, kenapa aku jadi merasa bersalah seperti ini?" gumam suga terus mengacak-acak rambutya. "ah sudahlah,lebih baik aku pulang" suga pun segera memacu mobilnya untuk pulang.
******************
Author POV
Keesokan harinya di sekolah. Ketika jam istirahat, Suga sengaja menghampiri Yerin di kelasnya sekaligus untuk....
"Loh yerin-ah, Sinb mana? Biasanya dia selalu menempel di sebelahmu?" tanya suga sembari mengarahkan pandangannya ke arah bangku kosong di sebelah yerin.
"Em, sinb?? Tadi aku menepon ibunya, katanya sinb sakit, jadi dia tidak masuk hari ini" jawab yerin.
"Apa?sakit?" sontak suga. "perasaan kemarin dia baik-baik saja, apa karena kejadian tadi malam ya?" batinnya.
"Ah, jagiya, pulang sekolah temani aku menjenguk sinb ya, kau mau kan?" ajak yerin meraih lengan suga.
"A-apa?" suga membelalakkan matanya. "ti-tidak, aku tidak mau, kau kan tau aku tidak menyukai temanmu itu, untuk apa aku menjenguknya" alihnya. "bisa mati aku jika bibi melihatku datang bersama yerin" batinnya.
"Hiaa, kenapa sih kau tidak menyukai sinb, dia kan baik" kesal yerin. "Lagipula, dia tetap sahabatku. Ayolah jagiya, ya?ya?" bujuk yerin menggoyang-goyangkan lengan suga sambil mengeluarkan wajah manisnya.
"Aishh, kau selalu seperti ini" kesal suga menyerah. "baiklah, aku temani, tapi sebentar saja ya? Aku tidak suka lama-lama melihat temanmu itu".
"Okehh" jawab yerin tersenyum. Kemudian mereka pun pergi ke kantin untuk makan bersama.
************
Hal yang dicemaskan suga pun tiba, yaitu menemani yerin menjenguk sinb. Dia pun hanya pasrah menjalankan mobilnya menuju rumah sinb, sambil terus berdoa agar ibu Sinb tidak ada di rumah.
Sesampainya di sana, Yerin dan suga pun segera turun dari mobil dan yerin mulai membunyikan bel rumah itu. Suga tetap harap-harap cemas.
Cukup lama mereka menunggu di depan pintu sambil membunyikan bel rumah tersebut. Hingga akhirnya pintu pun terbuka. dan keluarlah seseorang dari balik pintu tersebut menyambut kehadiran mereka. Suga sontak terkejut melihat sosok yang membukakan pintu itu.
"selamat siang, Sinb nya ada?" ucap yerin tersenyum.
*******************
Next gak nih???????
Tinggalin Vote and Commentnya ya^^ ...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretty Girl (selesai)
Fanfiction(Story Complete) Cast : Min Yoongi (Suga) , Hwang Eunbi (SinB), Jung Yerin, and others "Ntahlah, yang pasti dia berbeda dengan gadis cantik lainnya.. Aku bukan hanya sekedar menyukainya.. tapi aku Jatuh cinta padanya..."