Bagas langsung membukakan pintu mobil, dan Chelsea langsung bergegas masuk kedalam mobil.
Didalam mobil hening yang terdengar, hanya ada suara mp3 mobil yang tidak membuat suasana tak sehening kuburan, mereka hanya saling melirik satu sama lain tanpa forum pembicaraan yang dimulai.
Dan akhirnya Bagas yang membuka forum pembicaraan, Bagas bertanya tentang kegiatannya tadi disekolah, dan Chelsea juga menjawab dengan lembut, dan lama kelamaan terjadi canda tawa diantara mereka.Waktu tak terasa mobil Bagas sudah berada didepan rumah Chelsea.
"Makasih ya kak" Kata Chelsea sambi tersenyum.
"Ohh iya kok kakak bisa tau, jalan kerumah aku dan bisa tau juga kalo ini rumah aku" Sambung Chelsea, heran kenapa Bagas bisa tau alamat rumahnya kan Bagas belum pernah mengantarkannya pulang apalagi main kerumahnya.
Bagas bengong dan berkata dalam batinnya "O iya Chelsea kan nggak tau kalo gue pernah ngikutin dia waktu dia pulang sekolah".
"Kak, kok ditanya malah bengong sih?"
"Jadi gini gue pernah nggak sengaja lihat lo pulang lewat jalan sini, dan lo masuk dirumah ini" Ngeles Bagas dengan pintar.
"Nggak sengaja atau sengaja? " Kata sambil tertawa.
"Yaudah gue masuk dulu ya kak, makasih, hati-hati kak" Sambung Chelsea dan berbalik belakang dan segera masuk kedalam rumah.
"Iya, besok lagi kalo suruh jemput, gue siap Chel" Teriak Bagas yang masih melihat pundak Chelsea di belakang gerbang.
Chelsea langsung memasuki kamarnya, dan langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur sambil melihat langit-langit kamar. Dia tidak mengira hari ini ia dekat sekali sama Bagas tapi kenapa mulutnya selalu membungkam ketika didekat Bagas. Didekat Bagas tadi ia sangat nyaman sekali.
"Duhh, kenapa gue jadi baper sih, Kak Bagas nggak mungkin kan suka sama gue secara temen-temen kak Bagas itu cantik-cantik, pastinya kalah sama gue" Batin Chelsea.
Tiga hari berlalu, Bagas sudah selesai dengan hukumannya dan hari ini ia sudah mulai masuk seperti biasanya, Semua siswi merapat dipager sekolah dari tadi pagi, bahkan Chelsea juga nggak mau kalah dengan mereka, ia juga menunggu Bagas digerbang sekolah. Memang hari ini semua pelajaran kosong jadi semua murid bebas berkeliaran. Karena hari ini cuma dipakai untuk excul sekolah.
Setengah jam berlalu kenapa Bagas belum datang juga padahal jam yang melingkar ditangan Chelsea sudah menunjukkan angka 8, apakah Bagas sudah berada di kelas, apa mungkin ada dikantin atau ditaman.
Chelsea langsung berlali menaiki anak tangga sekolah dan melintasi kelas demi kelas untuk memastikan Bagas baik-baik saja. Dan tiba dikelas Bagas, ia tak melihat Bagas sama sekali,cuma ada Farel yang duduk disudut kelas sambil bermain game onlinenya.
Chelsea langsung menghampiri Farel yang tengah asik dengan gamenya.
"Kak, kak Bagas kemana bukannya hari ini kak Bagas sudah masuk seperti biasanya?" Tanya Chelsea dengan panik.
"Chel, lo kenapa khawatir banget sama Bagas. Iya memang hari ini masa skor Bagas sudah habis, tapi"
"Tapi apa?" Belum selesai Farel menjelaskan, Chelsea langsung berkata karena ia begitu merasakan ada yang aneh dengan Farel, seperti ada yang disembunyikan darinya.
Farel meletakkan tanggannya dipundak Chelsea dan berkata "Jadi Bagas sekarang ada dirumah sakit, semalem iya dikroyok sama anak SMA Tunas Bangsa, semua itu salah gue, gue datangnya terlambat, pas gue dateng dia udah nggak sadarkan diri" Jelas Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Dalam Jiwa
RomansaKadang Cinta pertama juga sulit kita tebak kadang pahit kadang juga manis