Shakila keluar dari tempat sholatnya,dia memandang rumah sepi tepat di depan rumahnya. Rumah itu kabarnya berhantu,namun shakila tidak tahu juga akan kebenaran kabar itu. Kabar itu bermula ketika tetangga perempuan yang dulu rumahnya ada di depan rumah shakila itu tinggal sendirian karena semua keluarganya tinggal di sulawesi. Sepengetahuan shakila perempuan itu baik,teman temanya sering berkunjung ke rumah itu,hingga suatu saat terjadi hujan deras di kampung shakila,saat itu shakila baru pulang dari sekolah dan shakila melihat tetangganya itu juga baru pulang dari kerja,perempuan itu diantar oleh laki laki yang akhirnya meneduh dirumah tetangganya itu.beberapa hari berlalu,warga mulai menggunjing tetangga perempuan itu dan menuduh perempuan itu berzina.kabar itu tak kunjung reda dan membuat perempuan itu frustasi karena perempuan itu mengaku tidak melakukan apa apa saat teman kerjanya meneduh dirumanya.terakhir ditemukan perempuan itu gantung diri dan di makamkan di sulawesi oleh keluarganya. Kejadian itu sudah terjadi 2 tahun lalu tapi kabar hantu perempuan itu tetap membuat warga takut melintas di depan rumah shakila.
"Sha ndank di sapu ngarepan" perintah ibunya membuyarkan lamunan shakila
"Enggeh buk.." jawab shakila sambil melangkah menyapu halaman rumahnya.
Shakila terus memikirkan nasib perempuan itu. Dia merasa kecewa atas sikap ibu" tetangga yang suka menggosipkan gadis" kampung. Harusnya mereka bisa bersikap dewasa,mereka harus mencoba menempatkan posisi mereka di posisi orang yang akan di komentari sebelum berbicara.shakila berharap tidak ada kasus seperti itu lagi di dunia ini,orang tidak boleh berkomentar macam macam sebelum tau kejadian sebenarnya,dan akan lebih baik jika memberikan solusi bukan gunjingan yang merugika. Shakila juga teringat akan kasus mbak mila,gadis kampung sebelah yang menikah dini karena selalu di gosip kan berpacaran dengan pak heru,tetangganya sekampung yang sudah memiliki istri,padahal mbak mila waktu itu hanya bertemu pak heru saat jalan kaki pulang dari padar yang jauhnya 2 km.waktu itu sepedah mbak mila bocor dan pak heru membonceng mbak mila untuk mengantar mbak mila pulang. Namun lagi lagi warga berfikir negatif pada gadis desa. Karena tekanan yang di terima,akhirnya mbak mila berhenti sekolah di kelas 2 sma dan menikah dengan anak dari teman orang tuanya.
Shakila ters berfikir kenapa warga selalu menghakimi tindakan para gadis sebelum mereka tahu kejadian yang sebenarnya.
"Shakilaaaaa"
Teriak seorang gadis berjilbab putih saat memasuki halaman rumah shakila
"Malaaa" teriak shakila tak kalah nyaring
Mereka berdua berpelukan melepas rindu karena mala setelah lulus sd melanjutkan ke salah satu pesantren di kediri,itu membuat 2 teman ini jarang bertemu,bahkan saat tahun lalu mereka hanya bertemu pada 2 hari raya. "Shakila,tambah cilik awak e sampeyan" ucap mala seraya melepas pelukanya. "Iyo nuw diet ok" canda shakila membuat mereka berdua tertawa dan mengobrol sampai matahari memanaskan tubuh mereka.
"Eh mala,ayo sarapan.shakila ayo mala di jak sarapan" ucap ibu shakila saat mala mencium tangan ibu shakila yang baru keluar dari rumah.
Merekapun sarapan bersama ayah shakila juga pagi itu,ibu shakila juga kenal dekat dengan teman sd shakila itu karena shakila memang tak punya teman yang dekat.
"Mala,teng pondok penak to?iku shakila di jak mondok"
Kata ibu shakila membuat shakila terdiam,mengapa semua orang membicarakan mondok,seakan mereka tahu jika shakila menolak mondok,seakan dunia membujuk shakila tiada henti membuat shakila ragu untuk meneruskan mimpinya masuk sma.
"Penak bu,teng pondok nku katah rencange,teng kediri rencang kulo katah,pondok teng kediri niku kuatah loh bu,menawi shakila di pondoaken teng kediri mawon"
Ibu shakila memandang shakila seolah meminta persetujuan.shakila hanya tersenyum memandang ibunya,ia tak tau harus kemana,tapi ia sangat ingin masuk sma favorit di semarang.
Saat larut malampun shakila sulit tidur karena terus memikirkan apa dia harus mondok atau dia masuk sma?-------
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKANG SANTRI!
SpiritualKetika nyantri adalah pilihan terakhir yang menyesatkanya pada jalan yang benar hingga membuat shakila enggan kembali kerumah hingga ada yang memboyongnya kerumah mertua. Cerita ini hanya fiktif belaka,tempat dan nama hanya saya yang ngarang,jadi ja...