'Santri bernama shakila adiba faiha dari semarang kamar 5d diharap ke kantor sekarang'
spiker pondok berbunyi,maya membangunkan shakila yang tidur disampingnya untuk datang ke kantor,shakila yang bangun langsung membenahkan kerudungnya dan berjalan ke kantor.
"Shakila ayo ikut aku,kamu disuruh ke ndalem" sambut mbak dila dari dalam kantor yang shakila ketahui sebagai mbak ndalem,shakila hanya menurut saja walau sebenarnya dia kaget juga kenapa dia disuruh ke ndalem.
"Mbak antar sampai disini saja ya,kamu masuk"
Lalu dila pergi melalui samping dan masuk lewat pintu belakang ndalem.shakila melangkah seraya mengucap basmalah dan berdoa semoga tidak akan terjadi sesuatu yang buruk.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalamwarohmatulloh" jawab semua orang di ndalem.shakila bisa melihat ada abah yai,bu nyai,dan 2 orang lagi yang sepertinya juga seorang kyai dan ibu nyai tapi entah dari mana,shakila berjalan menggunakan lututnya menyalami dan mencium tangan ibu nyai dan tamu bu nyai,lalu bu nyai menepuk tempat disebelahnya mengisyaratkan shakila untuk duduk disana,shakila hanya manut walaupun dia sebenarnya sungkan kepada keluarga ndalem.
"Kamu ya yang namanya shakila?" tanya tamu bu nyai
"Iya" shakila menunduk
"Kenalkan dulu lah biar gak tegang,panggil saja aku ibu khumairo' dan bapak ali" ucap bu khumairo' dengan mata berbinar menatap shakila,yang diajak bicara hanya menunduk masih tak mengerti kenapa dia dipanggil ke ndalem saat ada tamu
"Jadi gini lo sha,ini bu nyai khumairo' sama yai ali pemimpin pondok al minhaaj dari kediri pengen kenalan sama kamu" bu nyai ilma yang bicara sambil mengelus pundak shakila semakin membuat shakila tak mengerti,romo yai yang sepertinya mengetahui kebingungan shakila akhirnya berbicar
"Jadi gini lo nduk,mereka ounya satu putra yang sangat mereka harapkan meneruskan perjuangan pondoknya dikediri,disana santrinya banyakk sekali,tapi putranya kurang suka untuk menekuni kepesantrenan,sebenarnya putra mereka juga mondok,juga ngajar,tapi disuruh pulang untuk nerusin pondok ada aja alasannya"
"Iya nduk,kami rasa kami sudah umur banyak,wes turahan lah,jadi kami ingin segera menemukan penerus pondok" kini kyai ali yang bicara
Shakila semakin pusing memikirkan apa yang mereka bicarakan dan hubungannya dengan shakila,
"Jadi kami berniat untuk meminangmu untuk putra kami"
"Ha" shakila langsung menegakkan wajahnya,dia bingung setengah mati,dia masih bersekolah,dan dipinang?
"Tenang saja nduk kami tak akan membawamu sekarang,lanjutkan sekolahmu,belajar yang rajin,dan semoga kamu bisa meneruskan perjuangan kami" bu khumairo' tersenyum pada shakila yang masih shock
"Namanya adhim,dan rumahnya kediri nduk" bu nyai ilma kembali mengelus shakila agar lebih tenang,shakila hanya diam saja tak fokus lagi dengan pembicaraan mereka hingga bu nyai khumairo' dan kyai ali pulang setelah memberikan banyak sekali bingkisan pada shakila,shakila tentu saja menerima karena tak mungkin menolak pemberian ibu nyai dan itung itung juga menghemat uangnya.
Setelah hari itu entah siapa yang menyebarkan berita seluruh santri putra putri tau jika shakila ada yang meminang,bahkan kang fauzan yang jika membadali selalu menggoda shakila kini lebih banyak bercerita hal lain seolah tak ingin lagi melihat shakila,oh ini sangatlah menyiksa shakila.
Pelajaran diniyah usai,shakila seperti biasa berjalan berdampingan dengan maya,maya tak pernah menanyakan lebih dalam dari pemberitaan itu kepada shakila karena maya tau,pasti itu sangat menggoncang psikis shakila ditambah guyonan santri lain dan perubahan santri* yang seperti sungkan melihat shakila,maya juga sering melihat shakila menangis dimalam hari gadis itu tentu bingung karena tak tau harus bagaimana,dan dia juga bingung kenapa langsung dipinang tanpa bertanya apa jawaban shakila,oh iya memang benar seorang gadis tak perlu memberikan jawaban jika orang tuanya telah setuju,tapi apa orang tuanya sudah tau,apa besok shakila harus menelpon orang tuanya,sebenarnya shakila tau ia harus yakin pilihan bu nyai dan pak yai pastilah yang terbaik walau belum pernah shakila tau seperti apa adhim itu,kenapa harus dia,padahal disini ada mbak mbak yang lebih pantas dipinang dengan ilmu agama uang matang,usia yang cukup,ayolah siapa yang dapat menjawab semua ini,shakila yang semakin frustasi tiba tiba ambruk begitu saja,membuat santri lain yang juga pulang diniyah mendekat dan membantu membawa shakila kembali ke kamar untuk istirahat dan diberikan obat,sedangkan santri lain sudah bersiap jamaah isya' di masjid
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKANG SANTRI!
SpiritualKetika nyantri adalah pilihan terakhir yang menyesatkanya pada jalan yang benar hingga membuat shakila enggan kembali kerumah hingga ada yang memboyongnya kerumah mertua. Cerita ini hanya fiktif belaka,tempat dan nama hanya saya yang ngarang,jadi ja...